Ciri-ciri Tumbuhan Paku, Struktur dan Contohnya
Tumbuhan paku yang kerap dijumpai memiliki bintik kecokelatan di permukaan bawah daunnya. Apa itu?
23 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu pernah melihat tumbuhan yang memiliki bintik-bintik kecil kecokelatan yang timbul di permukaan bawah daunnya? Apa mungkin tumbuhan ini ada di halaman rumahmu?
Tumbuhan tersebut namanya tumbuhan paku. Nama latinnya disebut Pteridophyta.
Bintik kecil kecokelatan yang ada di permukaan bawah daunnya disebut sorus atau jamaknya disebut sori. Sorus sangat penting lho bagi tumbuhan paku. Kenapa?
Keberadaan sorus di permukaan bawah daun menjadi ciri khas tumbuhan paku. Selain itu, sorus adalah wadah sekumpulan sporangium.
Sporangium sendiri merupakan kotak tempat spora berada. Nah, dengan spora inilah tumbuhan paku berkembang biak. Menarik, bukan?
Lalu, apa ya ciri-ciri tumbuhan paku selain memiliki sorus di permukaan bawah daunnya? Bagaimana strukturnya? Apa saja contoh tumbuhan paku?
Yuk, simak ciri-ciri, struktur, dan contoh tumbuhan paku yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini.
1. Ciri-ciri tumbuhan paku
Tumbuhan paku merupakan kelompok tumbuhan yang berkembang biak dengan melepaskan spora seperti lumut dan jamur. Namun, tumbuhan paku memiliki akar, batang, daun sejati, dan pembuluh angkut.
Untuk lebih mengenal tumbuhan paku, kamu perlu mengetahui ciri-cirinya. Berikut ini adalah ciri-ciri tumbuhan paku.
- Tidak mengeluarkan bunga dan biji, tapi menghasilkan spora
Tidak seperti tumbuhan lain yang biasa kita temui, tumbuhan paku tidak mengeluarkan bunga dan biji, lho. Namun, tumbuhan ini menghasilkan spora untuk berkembang biak.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, spora yang dihasilkan tumbuhan paku berada di dalam kotak yang bernama sporangium. Sporangium-sporangium tersebut berkumpul di dalam wadah bernama sorus. Sorus dilindungi oleh selaput yang disebut indusium.
Pada tumbuhan paku yang kerap kita temui, sorus berada di permukaan bawah daun. Namun, tidak semua daun tumbuhan paku memiliki sorus.
- Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem
Tumbuhan paku memiliki pembuluh angkut xilem dan floem di akar, batang, dan daunnya. Apa fungsi xilem dan floem?
Fungsi xilem adalah untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Air dan garam mineral ini akan digunakan untuk proses fotosintesis. Sementara itu, fungsi floem adalah untuk mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
- Memiliki batang yang berada di dalam tanah dan daun muda yang menggulung
Tumbuhan paku umumnya memiliki batang yang terdapat di dalam tanah. Batang ini disebut rizom. Akar tumbuhan paku muncul pada batang tersebut. Begitu pula dengan tangkai daunnya.
Daun tumbuhan paku juga unik, lho. Tumbuhan paku dikenal dengan daun mudanya yang menggulung seperti ujung biola dan berambut halus.
Editors' Pick
2. Habitat tumbuhan paku
Dilansir dari laman kids.kiddle.co, tumbuhan paku ditemukan di berbagai macam tempat. Mulai dari badan air hingga permukaan batu gurun yang kering sekalipun. Tumbuhan ini bisa hidup di tempat-tempat yang kebanyakan tumbuhan berbunga sulit untuk hidup.
Namun, habitatnya dapat dibedakan menjadi 4 tipe, yaitu:
- di air sebagai hidrofit
- di tempat lembap sebagai higrofit
- menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit
- di sisa-sisa tumbuhan lain atau sampah-sampah sebagai saprofit
3. Struktur tumbuhan paku
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun seperti tumbuhan lainnya. Namun, struktur tumbuhan paku memiliki keunikan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Akar
Tumbuhan paku memiliki akar serabut tanpa akar pokok. Akarnya disebut akar semu atau rhizoid. Seperti akar pada tumbuhan lain, akar ini berfungsi untuk menyerap air dan mineral.
Batang
Tumbuhan paku umumnya memiliki batang di dalam tanah yang disebut rizom. Namun, ada juga jenis tumbuhan paku yang batangnya terlihat di luar tanah.
Batang tumbuhan paku ada yang berbentuk menjalar, ada pula yang sedikit tegak. Fungsi batang pada tumbuhan paku adalah untuk tempat fotosintesis.
Daun
Daun tumbuhan paku dibedakan berdasarkan ukuran dan fungsinya. Berdasarkan ukuran, daun tumbuhan paku dibagi menjadi 2 macam, yaitu mikrofil dan makrofil.
Mikrofil berbentuk kecil seperti rambut atau sisik di sekitar batang dan tulang daun. Sementara itu, makrofil merupakan daun sejati yang memiliki fungsi untuk fotosintesis.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dibagi menjadi sporofil dan tropofil. Sporofil merupakan daun yang digunakan untuk fotosintesis dan memiliki sorus atau menghasilkan spora.
Sedangkan tropofil merupakan daun yang tidak memiliki sorus. Namun, tropofil mengandung banyak klorofil sehingga digunakan khusus untuk fotosintesis.
4. Siklus hidup tumbuhan paku
Dalam siklus hidupnya, tumbuhan paku mengalami 2 fase, yaitu fase sporofit dan gametofit. Fase sporofit merupakan fase ketika tumbuhan paku menghasilkan spora.
Dilansir dari laman kids.britannica.com, spora yang dihasilkan tumbuhan paku kemudian menyebar melalui udara, jatuh di permukaan yang lembap, dan tumbuh menjadi organisme berbentuk talus yang disebut protalium. Protalium merupakan lembaran hijau yang berbentuk seperti ginjal.
Karena berbentuk talus, protalium tidak memiliki akar, batang, dan daun yang nyata. Ukurannya 1-2 sentimeter dan hanya hidup selama beberapa minggu.
Memasuki fase gametofit, protalium membentuk alat kelamin jantan yang disebut anteridium dan alat kelamin betina yang disebut arkegonium. Anteridium menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium menghasilkan sel telur.
Sel telur yang telah dibuahi sperma akan menghasilkan zigot. Zigot tersebut kemudian berkembang menjadi tumbuhan paku baru.
5. Contoh tumbuhan paku
Tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi 4 jenis. Apa saja, ya?
- Paku purba
Paku jenis ini ditemukan sejak zaman purba. Itulah mengapa disebut paku purba. Kini, paku purba sudah hampir punah.
Tumbuhan paku jenis ini bentuknya bercabang-cabang dengan diselimuti bulu-bulu halus. Paku purba memiliki akar serabut halus yang juga berfungsi sebagai perekat pada tumbuhan lain.
Paku purba hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis, seperti Hawaii dan Jepang. Selain itu, tumbuhan paku ini memiliki daun mikrofil, batang berklorofil, dan tidak punya daun sejati.
Contoh paku purba: Psilotum.
- Paku kawat
Ciri-ciri paku kawat yaitu berdaun kecil, tidak bertangkai, dan batangnya berbentuk seperti kawat. Sporangiumnya berkumpul membentuk kerucut di ketiak daun.
Contoh paku kawat: Isoetes dan Lycopodium.
- Paku ekor kuda
Ciri-ciri paku ekor kuda yaitu berdaun tunggal dengan ukuran kecil. Batangnya beruas dan berwarna hijau. Sporangiumnya berbentuk kerucut. Tumbuhan paku jenis ini menyukai tempat lembap di dataran tinggi.
Contoh paku ekor kuda: Calamites dan Equisetum (paku ekor kuda).
- Paku sejati
Paku sejati merupakan jenis tumbuhan paku yang sering kita jumpai saat ini. Mungkin saja di halaman rumahmu ada tumbuhan paku sejati.
Paku sejati memiliki tangkai serta daun berukuran besar dan menyirip. Ketika masih muda, daunnya menggulung.
Tumbuhan paku jenis ini memiliki banyak sorus di permukaan bawah daunnya. Kamu bisa menemukan tumbuhan ini di tempat-tempat yang teduh atau lembap.
Contoh paku sejati: Paku Air, Suplir, dan Paku Tanduk Rusa.
Nah, itulah ciri-ciri, struktur, dan contoh tumbuhan paku. Unik, ya?
Semoga informasi tersebut berguna untuk menambah pengetahuanmu tentang tumbuhan.
Baca juga:
- Pengertian, Proses dan Faktor Utama dalam Fotosintesis Tumbuhan
- Yuk, Bantu Anak Mengenali 11 Struktur Sel Tumbuhan dan Fungsinya
- Mengenal 10 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan