9 Pola Pikir Cinta Laura yang Bisa Menjadi Inspirasi Remaja
Cinta Laura sering mengangkat permasalahan remaja, seperti bullying dan insecurity
15 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cinta Laura Kiehl atau yang lebih dikenal dengan nama Cinta Laura ialah aktris dan penyanyi muda Indonesia. Perempuan kelahiran 17 Agustus 1993 di Jerman dari pasangan Michael Kiehl dan Herdina Kiehl ini sempat bersekolah dan berkarier di Amerika. Namun, kini ia telah kembali ke Indonesia.
Di usianya yang ke-27 ini, Cinta telah dikenal sebagai salah satu artis perempuan yang vokal menyuarakan isu-isu perempuan. Tak hanya itu, ia juga vokal mengenai bullying, insecurity, dan hal-hal lain yang kerap dialami remaja, Ma.
Pola pikirnya yang bijak untuk permasalahan yang dekat dengan kehidupan remaja dapat menjadi inspirasi bagi para remaja yang sedang mencari jati diri.
Nah, di bawah ini Popmama.com telah rangkum 9 pola pikir Cinta Laura yang bisa jadi inspirasi para remaja untuk belajar tentang kehidupan. Apa saja, ya? Yuk, simak poin-poin berikut, Ma.
1. Ambisi untuk membuktikan diri ke orang lain tidak akan membuat kita bahagia
Dalam video yang berjudul “Memori Pahit Masa Remaja Cinta Laura” di channel Youtube PUELLA ID, Cinta bercerita bahwa ia dulu sempat mengalami verbal bullying atau cyber bullying. Namun, ketika berita mengenai diterimanya ia di salah satu universitas terbaik di Amerika, pandangan orang-orang terhadapnya berubah.
Karena itu, ia sempat berambisi untuk semakin membuktikan dirinya ke orang-orang. Ia mengaku, butuh waktu lama untuknya menyadari bahwa ambisi yang seperti itu tak akan membuatnya bahagia.
“Kita nggak akan pernah bahagia kalau misi kita adalah membuktikan diri kita ke orang lain. Karena kalian tidak melakukan itu untuk diri kalian sendiri, tapi untuk orang lain, untuk membuktikan bahwa mereka salah. Dan itu tidak selalu salah, tapi juga tidak sehat,” ungkap Cinta Laura.
2. Memaafkan adalah untuk diri kita sendiri karena kita layak bahagia
Bullying yang diterima Cinta berefek hingga 8 sampai 10 tahun. Bukan waktu yang sebentar sampai ia bisa pulih dan memaafkan orang-orang yang menyakitinya.
Baginya, memaafkan bukanlah untuk orang yang telah menyakitinya, tapi untuk dirinya sendiri agar bisa move on dan bahagia, tidak ditarik ke belakang lagi oleh masa lalunya. Ketika ia memaafkan orang-orang yang menyakitinya, ia memaafkan dirinya juga.
“Memaafkan itu sebenarnya bukan untuk orang yang berbuat salah terhadap kita, tapi untuk diri kita sendiri karena kita layak untuk bahagia. Kita layak untuk tidak terus-menerus ditarik ke belakang oleh masa lalu kita,” ujarnya.
3. Penting sekali untuk menyuarakan pengalaman dan opini kita
Menurut Cinta Laura, sangat penting bagi kita untuk menyuarakan pengalaman dan opini kita. Dengan begitu, kita bisa saling memotivasi dan menguatkan karena orang-orang di sekitar kita pun pasti berjuang untuk suatu hal setiap hari.
Itu pula yang membuatnya tak segan berbagi kisah masa lalunya. Ia ingin menggunakan karier, platform, dan karya-karyanya untuk memotivasi dan menguatkan orang-orang yang tidak tahu harus bagaimana.
“Menggunakan karier aku, platform aku, karya-karya aku untuk memotivasi dan menguatkan orang-orang yang mungkin nggak tahu harus bagaimana. Orang-orang yang putus asa, orang-orang yang merasa sendiri. You’re not alone. People around you are struggling every day. Tapi makanya penting sekali kita menyuarakan pengalaman kita dan opini kita,” tegasnya.
Editors' Pick
4. Apa yang kita lakukan dengan rasa sakit, itulah yang terpenting
Sangat sulit untuk melupakan rasa sakit yang dialami dari bullying. Rasa sakit itu tidak mudah hilang walaupun beberapa tahun sudah terlewati.
Cinta Laura pun merasakannya. Tapi dari rasa sakit itu, ia belajar untuk lebih bijaksana dan kuat. Karena baginya, apa yang kita lakukan dengan rasa sakit kita, itulah yang terpenting.
“I guess the more of my story is you’ll never forget the pain, but it was what you do with the pain that matters. Itu berarti kalian sudah belajar dari pengalaman. Itu berarti kalian sudah dewasa. Berarti kalian sudah lebih bijaksana dan lebih kuat,” ujarnya.
5. Menyakiti orang lain untuk merasa lebih baik hanyalah obat sementara
Cinta Laura bercerita bahwa ia pernah membaca buku yang berjudul “The Mastery of Love” karya Don Miguel Ruiz. Dari buku itu, ia mengetahui berbagai alasan manusia suka menyakiti satu sama lain. Salah satu alasannya adalah karena orang tersebut sudah pernah tersakiti.
Ibarat racun, seseorang menyakiti orang lain untuk merasa lebih baik karena sudah memberikan racun yang ada di dalam tubuhnya kepada orang lain.
Namun, menurut Cinta Laura, sebenarnya cara tersebut hanya bisa menjadi obat sementara karena racun itu akan tetap ada di dalam tubuh orang tersebut. Jadi, apa poin dari menyakiti orang lain?
“Dan rasa sakit itu bisa dibilang seperti racun. Mereka menyakiti orang lain agar memberikan racun yang mereka punya kepada orang tersebut. But, would you come to realize it, that it’s a temporary remedy? Ya, mungkin kamu merasa lebih baik setelah menyakiti orang itu, but then racun yang kamu punya tetap akan ada dalam tubuh kamu,” terangnya.
6. Tidak ada orang yang pantas menjalani kehidupan yang menyedihkan
Di akhir videonya, Cinta mengajak kita untuk menyudahi bullying. Cara kita mengurangi racun yang kita miliki dengan memberi racun pada orang lain harus dihentikan.
Ia berpesan untuk jangan menjadi pelaku bullying. Jangan menjadi alasan seseorang untuk memiliki kehidupan yang menyedihkan atau bahkan mengambil nyawanya sendiri. Menurutnya, tidak ada orang yang pantas menjalani kehidupan yang menyedihkan.
“Jangan menjadi seorang manusia yang beracun buat orang lain. Karena kita akan menjadi orang yang seperti apa kalau kita selalu menyebarkan dan menyimpan kebencian? Jangan menjadi alasan seseorang mempunyai kehidupan yang miserable atau mengambil nyawa mereka sendiri karena apa yang udah kamu perbuat. So together, let’s end bullying. ‘Cause nobody deserves to live a miserable life,” pesannya.
7. Perempuan harus percaya diri, berani berekspresi, dan menunjukkan kemampuan
Untuk memperingati Hari Kartini tanggal 21 April lalu, Cinta mengunggah sebuah foto dirinya mengenakan batik di Instagram pribadinya @claurakiehl. Dalam unggahannya tersebut, ia menguatkan para perempuan untuk tidak membiarkan norma gender yang ada membatasi mereka.
Menurutnya, perempuan mampu mencapai apa pun karena perempuan memiliki kekuatan yang tak terkira. Perempuan merupakan pemimpin, inovator, pengasuh, dan sebagainya.
Ia mengajak agar kita semua terus mendukung satu sama lain dan bekerja sama untuk kesetaraan dan masa depan yang lebih baik.
“Sebagai perempuan, aku percaya bahwa kita harus percaya diri, berani berekspresi dan menunjukkan kemampuan kita. Jangan biarkan norma gender yang ada membatasi perkembangan dan kesuksesan kita. Sebagai perempuan kita mampu mencapai apa pun yang kita mau. Tidak ada kata tidak bisa!
Women are powerful beyond measure. We are leaders, innovators, caregivers and everything in between. Let us continue to support one another and work together for a just, equal and better future!” tulisnya dalam unggahan tersebut.
8. Kepercayaan diri bernilai lebih dari standar kecantikan apa pun
Cinta termasuk salah satu influencer perempuan yang vokal terhadap isu insecurity yang kerap menyerang remaja, terutama perempuan.
Dalam unggahannya di Instagram pribadinya pada 20 April 2021, ia bercerita tentang pengalamannya menghadapi rasa insecure terhadap garis rahangnya yang begitu tegas.
Sulit baginya untuk percaya diri dengan bentuk wajah seperti itu di Asia. Karena bisa dibilang, standar kecantikan di Asia merujuk pada bentuk wajah yang kecil, oval, panjang, dan lembut.
Butuh waktu beberapa tahun untuknya menyadari bahwa garis rahangnyalah yang membuat wajahnya terlihat tangguh dan unik. Tidak menyukai atau menyembunyikan apa yang ia miliki sejak lahir tidak akan membantunya untuk mencintai dan menerima apa yang telah Tuhan berikan padanya.
Dengan berbagi kisahnya, ia ingin kita percaya bahwa diri kita cantik, meskipun tidak memenuhi standar kecantikan di tempat kita tinggal.
Menghargai dan mencintai apa yang kita miliki akan membuat kita percaya diri, dan kepercayaan diri bernilai lebih dari standar kecantikan apa pun yang telah dibentuk oleh pemikiran subjektif manusia.
9. Agama dan perbedaan lain tidak seharusnya dipermasalahkan
Pada tanggal 14 Mei 2021, Cinta mengunggah foto dirinya merayakan Idul Fitri bersama teman-teman terdekatnya di rumah. Katanya, kebetulan ada beberapa temannya yang juga merayakan Hari Kebangkitan Tuhan Yesus di hari yang sama.
Menurutnya, momen itu sangat indah karena memang seharusnya kita menghormati kepercayaan satu sama lain. Ia juga berpikir bahwa kita sangat beruntung bisa tinggal di negara tempat perbedaan dan keberagaman menjadi identitas bangsa yang dirayakan dan banggakan.
Ia percaya, semua orang setara di mata Tuhan. Tuhan ingin kita menjadi orang yang bermoral, yang hidup berdampingan dalam harmoni dan berbuat baik. Oleh karena itu, agama atau perbedaan lain tidak seharusnya dipermasalahkan.
“I believe God is a God of LOVE. Oleh karena itu, tidak seharusnya agama atau perbedaan lainnya dimasalahkan. Pada akhirnya, Tuhan ingin kita menjadi orang yang bermoral, to coexist in harmony and do good. Jangan menghakimi atau merasa lebih baik hanya karena kepercayaan atau suatu hal yang kamu miliki. WE ARE ALL EQUAL IN THE EYES OF GOD!” tulisnya dalam unggahan tersebut di Instagram pribadinya.
Itulah 9 pola pikir Cinta Laura yang bisa jadi inspirasi para remaja. Tak dapat dipungkiri, masa remaja adalah masa yang krusial untuk belajar tentang kehidupan.
Mereka butuh banyak pandangan dari orang-orang dewasa. Jadi, tak ada salahnya untuk anak mama belajar dari pola pikir orang-orang yang berpengaruh asalkan nilai-nilai yang diberikan bersifat positif, seperti Cinta Laura.
Baca juga:
- 7 Cara Mendidik Anak yang Pesimis agar Menjadi Lebih Optimis
- Bisa Bunuh Diri! Begini Dampak Cyberbullying pada Anak
- 5 Cara Penting Ajari Anak agar Tidak Jadi Pelaku Bullying