Teman Ingin Bunuh Diri, Lakukan 7 Tips untuk Menolong dari Mima Shafa
Kamu bisa jadi support system terbaik bagi temanmu tanpa perlu menjadi ahli, lho
30 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pikiran bunuh diri bisa terjadi pada siapa saja. Sayangnya, banyak sekali orang yang pernah mengalaminya. Bahkan, menurut raisingchildren.net.au, sekitar setengah dari anak muda pernah memiliki pikiran untuk bunuh diri, lho.
Seseorang bisa memiliki pikiran bunuh diri ketika ia stres, merasa segala sesuatu terlalu sulit dan tak punya pilihan lagi. Dalam keadaan seperti ini, pikiran tersebut biasanya hanya bertahan sebentar.
Namun, pikiran bunuh diri juga bisa berlanjut menjadi niat mengakhiri hidup sendiri. Ia bisa merencanakan atau mencoba bunuh diri.
Banyak hal yang dapat mengakibatkan seseorang berpikir untuk bunuh diri. Untuk remaja, pikiran seperti ini bisa muncul akibat tekanan akademik, bullying, kurangnya dukungan keluarga, pelecehan fisik atau seksual, hubungan sosial yang buruk, dan kekhawatiran lain.
Yang kadang orang tak pahami, pikiran bunuh diri bisa muncul tiba-tiba dan mengambil alih pikiran. Jangankan berpikir jernih, pikiran tentang hal lain rasanya seperti tiba-tiba hilang begitu saja.
Isu ini menjadi sebuah urgensi. Sebab, pikiran bunuh diri dapat berakhir fatal dan masih banyak orang di sekeliling kita yang memilikinya.
Apakah teman, saudara, atau keluargamu ada yang sempat bercerita bahwa ia sedang ada masalah dan ingin bunuh diri? Apakah kamu tahu apa yang bisa kamu lakukan untuk menolongnya?
Seorang mahasiswa psikologi sekaligus selebgram bernama Mima @mimashafa sempat membagi tips yang bisa kamu lakukan ketika seseorang bercerita ingin bunuh diri. Menurutnya, kamu bisa lho menjadi support system yang baik untuk orang tersebut.
Yuk, simak 7 tips untuk menolong teman yang ingin bunuh diri yang Popmama.com seperti dijelaskan oleh Mima Shafa yang membahas tentang berbicara pada orang yang memiliki pikiran untuk bunuh diri.
1. Validasi perasaannya
Tips yang pertama, kamu bisa menolong orang yang memiliki pikiran bunuh diri dengan cara memvalidasi perasaannya.
Orang yang sedang mengalami kesulitan secara mental, sering kali sulit mengungkapkan apa yang ia rasakan ke seseorang. Butuh usaha yang besar lho baginya untuk terbuka.
Jadi, jika ada orang di sekelilingmu yang bercerita bahwa ia sedang mengalami hari-hari yang sulit dan ingin bunuh diri, pastikan kalau kamu memvalidasi perasaan dan usahanya untuk terbuka, ya.
Kamu bisa bilang, “Terima kasih ya kamu udah percaya sama aku untuk cerita. Pasti sulit banget buat kamu untuk menceritakannya.”
2. Tanyakan tentang pikiran bunuh diri yang ia miliki
Kalau kamu khawatir dengan orang tersebut, jadilah sensitif, tapi tanyakan juga perihal pikiran bunuh diri yang ia miliki.
Bagi orang yang memiliki pikiran untuk bunuh diri, kadang sulit untuk mulai cerita duluan ke orang lain. Apalagi untuk bercerita lebih dalam tentang apa yang ia rasakan.
Kadang, orang-orang yang sedang mengalami hal seperti ini merasa bersalah atau malu untuk bercerita. Bisa juga mereka merasa takut kalau tidak ada yang bisa mengerti perasaannya atau takut dihakimi.
Nah, kamu bisa tanya padanya, “Udah berapa lama kamu merasa seperti ini?”
Dengan bertanya, kamu sudah menunjukkan padanya kalau kamu mau mendengarkan ceritanya dan tahu lebih dalam tentang apa yang ia rasakan, lho. Kamu juga membantunya untuk merasa tidak sendirian dan mengangkat sedikit bebannya.
Kamu juga bisa meyakinkannya bahwa kamu mau mendengarkan ceritanya dengan menambahkan, “Aku mau kok dengerin kamu kalau kamu mau cerita.”
Dengan begini, harapannya, ia merasa lebih nyaman untuk bercerita lebih dalam denganmu. Setelah itu, ingat ya, berempatilah dan dengarkan ceritanya baik-baik. Buat dirinya tahu bahwa kamu mengerti betapa sulit baginya untuk bercerita tentang apa yang ia rasakan.
Editors' Pick
3. Biarkan ia yang menentukan bantuan seperti apa yang ia perlukan
Ketika ada orang yang bercerita bahwa ia sedang ada masalah dan ingin bunuh diri, kadang kita suka menebak-nebak sendiri tentang apa yang ia butuhkan. Bahkan, kadang mungkin kita membandingkan pengalaman kita dengannya atau memberi saran yang tidak mereka inginkan.
Nah, daripada menebak-nebak dan justru berakhir membuatnya tidak nyaman untuk bercerita lebih lagi denganmu, biarkan ia yang menentukan sendiri dengan cara apa kamu bisa membantunya.
Kamu bisa tanyakan, “Apa yang bisa aku bantu?”
Jika ia sudah memberi tahumu apa yang bisa kamu bantu, support ia semaksimal mungkin, ya. Misalnya, jika ia mengatakan padamu bahwa ia ingin melakukan terapi, kamu bisa membantunya mencari psikolog, klinik, dan sebagainya.
Kamu bisa menyarankannya untuk menghubungi layanan-layanan berikut ini.
- INTO THE LIGHT (www.intothelightid.org, IG: @intothelightid)
- MY GOOD COMPANION (linktr.ee/mygoodcompanion, IG: @mygoodcompanion)
- LISA HELPLINE (linktr.ee/lisahelpline, IG: lisahelpline, WA: +628113855472 untuk bahasa Indonesia atau +628113815472 untuk bahasa Inggris)
4. Jangan menghakiminya
Apakah kamu pernah mendengar respons seperti ini ketika ada orang yang bercerita bahwa dirinya memiliki pikiran untuk bunuh diri?
- “Kamu kurang bersyukur.”
- “Ada banyak orang yang lebih susah dari kamu dan mereka nggak sampai mau bunuh diri.”
- “Kamu kurang beriman.”
- “Makanya, banyakin berdoa, deketin diri ke Tuhan.”
- “Lemah banget sih, masa gitu doang mau bunuh diri?”
Kata-kata menghakimi seperti ini nih yang harus kita hindari untuk dikatakan pada orang-orang yang sedang kalut dan berpikir untuk bunuh diri. Respons seperti ini menunjukkan bahwa kamu tidak berempati dan tidak mengerti apa yang ia rasakan.
Bukannya membaik, kondisi mereka bisa semakin parah kalau kamu mengatakannya. Mereka akan merasa kurang berharga atau merasa bersalah, lho.
5. Jangan membuatnya merasa bersalah
Kadang, ada juga yang merespons dengan guilt tripping ketika ada orang bercerita tentang pikirannya untuk bunuh diri. Misalnya seperti ini.
- “Kamu nggak kasihan sama orangtuamu kalau kamu pergi?”
- “Kalau kamu bunuh diri, malah makin nyusahin orang, lho.”
- “Jangan bunuh diri, nanti aku sedih.”
- “Egois banget, sih. Kamu nggak mikirin orang di sekitar kamu apa?”
Mungkin kata-kata ini dilontarkan untuk mencegah ia bunuh diri. Namun, ia sedang merasa hidupnya sangat sulit. Kalau dibuat merasa bersalah seperti ini, beban di hatinya hanya akan terasa lebih berat.
Orang yang memiliki pikiran untuk bunuh diri itu membutuhkan support atau dukungan dan fokus pada perasaannya sendiri, bukan perasaan orang lain. Daripada mengatakan hal seperti itu, lebih baik kamu menunjukkan rasa pedulimu dengan cara kamu ada untuknya dan siap membantunya sehingga ia tidak merasa sendirian.
6. Fokus padanya
Kalau kamu ingin menolong orang yang berpikir untuk bunuh diri, berikanlah ia keberanian untuk memiliki percakapan yang sesungguhnya dan lebih dalam alias bercerita. Fokus padanya. Fokus pada perasaannya.
Biarkan ia bicara. Biarkan ia mengatakan apa pun yang ia ingin katakan.
Jangan malah kamu ceramahi, nasihati, marahi, banding-bandingkan dengan pengalamanmu sendiri, dan sebagainya. Jika kamu seperti ini, ia akan merasa bahwa perasaannya tidak valid dan tidak didengar.
Maka dari itu, yuk fokus pada apa yang ia rasakan. Sekali lagi, berempatilah. Yang sedang merasa kesulitan adalah dirinya, bukan kamu.
7. Hindari toxic positivity
Memberikan kata-kata semangat juga penting, lho. Namun, ingat ya, jangan sampai kamu melakukan toxic positivity atau sugar coating. Jangan memaksanya berpikir positif untuk pengalaman atau perasaan buruk yang ia alami.
Kadang, kita tidak sadar melakukannya dengan mengatakan kata-kata seperti ini.
- “Semangat, ya….”
- “Pasti ada jalan keluar.”
- “Coba deh kamu cari bantuan.”
- “Everything’s gonna be okay. Semuanya akan baik-baik saja.”
Orang yang sedang merasa kesulitan dan berpikir untuk bunuh diri butuh merasa didengar, diperhatikan, dan dipahami. Tidak sekadar disemangati atau diberi harapan yang entah kapan datangnya.
Bicarakan tentang pikirannya untuk bunuh diri. Memang rasanya tidak nyaman, tapi justru itulah cara yang paling efektif untuk mencegahnya melukai diri sendiri.
Itulah 7 tips untuk menolong teman yang ingin bunuh diri. Kita bisa menjadi support system yang terbaik baginya. Untuk menjadi support system yang terbaik, kita tidak perlu menjadi ahli. Cukup ada untuknya, dengarkan, perhatikan, pahami, dan beri dukungan yang terbaik untuknya.
Baca juga:
- 7 Tanda Anak Menjadi Teman yang Toxic bagi Teman di Lingkungannya
- 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental Remaja selama Pandemi Menurut UNICEF
- Kenali Dampak Gangguan Mental Akibat Cyberbullying pada Anak Remaja