Waspadai Kanker, Perlukah Anak Remaja Melakukan Pemeriksaan Payudara?
Walaupun umumnya dialami oleh orang dewasa, kanker payudara juga bisa dialami oleh remaja, lho
30 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kanker payudara adalah penyakit yang terjadi akibat sel-sel pada jaringan di payudara tumbuh secara tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat di sekitarnya. Penyakit ini muncul karena ada kerusakan sel dan perubahan sifat genetik pada jaringan payudara, Ma.
Kanker payudara bukanlah penyakit yang hanya diderita oleh perempuan. Laki-laki juga bisa terkena penyakit ini. Walaupun begitu, kanker payudara memang lebih sering terjadi pada perempuan.
Umumnya, kanker payudara menyerang perempuan berusia 40-50 tahun. Namun, perempuan berusia di bawah 40 tahun pun bisa terkena penyakit ini, lho. Bahkan pernah ada anak remaja berusia 15 tahun yang terkena penyakit tersebut.
Lalu, perlukah anak mama yang telah menginjak usia remaja pergi ke rumah sakit dan menjalani pemeriksaan payudara?
Yuk, simak penjelasan Popmama.com di bawah ini yang dilansir dari laman kidshealth.org mengenai pemeriksaan payudara untuk anak remaja, Ma.
1. Apa itu pemeriksaan payudara?
Pemeriksaan payudara merupakan pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk mengecek apakah payudara kita normal atau tidak.
Selama proses pemeriksaan payudara, kita akan diminta untuk berbaring dan dokter atau praktisi perawat akan menekan bagian-bagian payudara kita dengan ringan. Hal ini dilakukan untuk mengecek apakah ada benjolan, kista, atau perubahan dari pemeriksaan sebelumnya.
Editors' Pick
2. Kondisi seperti apa yang membutuhkan pemeriksaan payudara pada anak remaja perempuan?
Sebagian besar remaja tidak membutuhkan pemeriksaan payudara karena mereka jarang memiliki masalah pada payudaranya, Ma. Biasanya, dokter baru memberikan pemeriksaan payudara pada perempuan yang telah mencapai usia 20 tahun.
Pada anak remaja, dokter biasanya hanya melihat payudara mereka ketika mereka menjalani pemeriksaan ginekologi rutinnya untuk melihat perkembangannya. Namun, jika keluarga Mama memiliki riwayat penyakit payudara, dokter atau perawat akan memberikan pemeriksaan payudara pada anak remaja mama.
3. Apakah anak remaja bisa memeriksa payudaranya sendiri untuk mendeteksi kanker payudara?
Untuk deteksi dini kanker payudara, para perempuan disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin. Namun, para dokter biasanya tidak menyarankannya untuk anak remaja, Ma.
Alasannya, karena penyakit seperti kanker payudara jarang terjadi pada anak remaja serta payudara mereka masih bertumbuh dan dapat berubah. Jika dokter memiliki kekhawatiran dengan kesehatan payudara anak mama, ia akan memberikan pemeriksaan payudara dan memperhatikannya sendiri lewat kunjungan rutin.
Lalu, perempuan melakukan program SADARI adalah untuk mempelajari bagaimana kondisi normalnya payudara mereka. Namun, selama masa remaja, apa yang “normal” tersebut bisa berubah, Ma. Oleh karena itu, program SADARI tidak direkomendasikan untuk dilakukan anak remaja.
Tapi bagus juga lho Ma, untuk membiasakan anak remaja mama mengenal bagaimana normalnya payudara terlihat dan terasa. Anak mama bisa mencoba menyentuh payudaranya secara ringan dengan ujung jarinya sambil berbaring.
Ia mungkin akan terkejut dengan apa yang ia rasakan, Ma. Ia akan menyadari ada benjolan-benjolan normal pada payudaranya karena payudara merupakan sistem saluran dan jaringan yang kompleks.
4. Bagaimana kalau ada benjolan di payudara anak remaja perempuan?
Ketika masih dalam masa pertumbuhan, anak remaja mama mungkin akan menyadari ada benjolan kecil atau perubahan lain pada payudaranya. Ia juga bisa merasakan bahwa payudaranya menjadi sensitif dan sakit di sekitar waktu menstruasinya.
Jika anak perempuan mama menemukan tanda-tanda tersebut, jangan panik dulu ya Ma. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kanker payudara jarang terjadi pada anak remaja.
Benjolan pada payudara merupakan hal yang normal pada anak remaja perempuan ketika payudaranya masih bertumbuh.
Namun, ada pula kondisi yang disebut “perubahan payudara fibrokistik”, Ma. Banyak perempuan remaja dan dewasa yang mengalami kondisi ini.
Perubahan payudara fibrokistik terjadi ketika kista kecil berisi cairan di payudara berubah ukuran berdasarkan tempat anak berada dalam siklus menstruasinya. Kista ini berkaitan dengan perubahan hormon normal, maka kista tersebut biasanya lebih jelas dan mungkin sedikit sakit sebelum menstruasi.
Jika anak mama mengalami perubahan payudara fibrokistik, tenang saja Ma, ini bukanlah kondisi yang berbahaya. Bahkan tidak memerlukan perawatan medis apa pun.
Benjolan pada payudara anak remaja perempuan juga bisa terjadi akibat infeksi dan cedera pada payudaranya, Ma. Contohnya, cedera akibat dadanya terbentur saat olahraga. Namun, ini juga bukan masalah serius kok, Ma.
5. Kapan anak remaja perempuan perlu berkonsultasi dengan dokter?
Memang normal jika ada benjolan pada payudara anak remaja perempuan. Namun, jika anak mama menemukan ada benjolan pada payudaranya dan merasa khawatir, tentu tidak masalah untuk membawanya berkonsultasi dengan dokter.
Jika benjolan yang dimilikinya bukan merupakan tanda dari penyakit apa pun, setidaknya ia akan menerima penjelasan dokter yang dapat dipercayai dan memahami tentang payudaranya.
Namun, ada pula kondisi-kondisi yang memang perlu segera dikonsultasikan dengan dokter, Ma. Jika salah satu saja dari kondisi-kondisi berikut ini dialami oleh anak mama, sebaiknya segera hubungi dokter ya, Ma.
- Payudaranya terasa sakit dan rasa sakit tersebut tampaknya tidak berhubungan dengan menstruasinya
- Payudaranya merah, panas, atau bengkak
- Keluar cairan atau darah dari putingnya
- Muncul benjolan di ketiak atau di dekat tulang selangka
Itulah penjelasan mengenai pemeriksaan payudara untuk anak remaja, Ma. Sebelum anak bisa mendeteksi sesuatu pada payudaranya, ia perlu lebih dulu belajar mengenal dan mebiasakan diri dengan payudaranya yang sedang bertumbuh. Itu akan membantunya mendeteksi jika ada perubahan tidak normal pada payudaranya di masa depan, Ma.
Baca juga:
- Kanker Osteosarkoma pada Anak: Gejala dan Pengobatannya
- Jangan Lupakan Penyintas Kanker di Tengah Pandemi Covid-19
- Bahaya Keseringan Minum Soda bagi Anak, Bisa Memicu Kanker!