Inovasi baru! Ubah Sampah Jadi Manfaat Melalui Smartphone
Tidak perlu repot, cukup melalui aplikasi sampah bekas pakai bisa didaur ulang kembali
30 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penggunaan plastik sebagai wadah makanan dan minuman, sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Kebiasaan ini tentunya akan mengakibatkan penumpukan sampah plastik yang sulit terurai.
“Sampah menjadi masalah besar bagi masyarakat di Indonesia, dibuktikan dengan adanya 7.800 ton sampah perhari di Wilayah Jakarta. Oleh karena itu, Masyarakat Indonesia membutuhkan pengelolaan sampah yang modern untuk mengatasi hal ini,” ujar Ahmad Riza Patria, Gubernur DKI Jakarta.
Berkat kecanggihan teknologi, semua hal pada masa kini dapat dilakukan melalui smartphone, termasuk mengelola sampah. Jadi buat Mama yang ingin melakukan daur ulang sampah, tidak perlu repot lagi untuk mengantarkannya ke bank sampah.
Berikut Popmama.com berikan cara ubah sampah jadi manfaat melalui smartphone.Cara ini juga dapat Mama ajarkan kepada anak. Yuk, disimak!
Editors' Pick
1. Gunakan aplikasi
Untuk melakukan daur ulang sampah melalui smartphone, Mama dapat mengunduh aplikasi Octopus di Play Store ataupun App store.
“Octopus merupakan sebuah ekosistem yang dimulai dengan tujuan yang baik, lalu didukung oleh orang yang ingin berbuat baik, yang akhirnya memberikan hasil yang sangat baik bagi sosial, ekonomi, dan juga lingkungan,” tutur Moehammad Ichsan, Co-Founder dan CEO Octopus.
Dengan adanya aplikasi ini, Mama cukup mengumpulkan barang bekas habis pakai di rumah, lalu menunggu hingga barang dijemput.
2. Dapatkan benefit
Umumnya anak-anak sering membeli makanan atau minuman dengan kemasan plastik. Dengan ini, Mama dapat mengajarkan anak untuk mengumpulkan botol-botol dan wadah bekas yang ia gunakan, dalam satu tempat.
Secara tidak langsung, cara ini dapat membantu anak untuk belajar menabung untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan, misalnya seperti pulsa handphone.
Anak-anak zaman sekarang tentunya sudah melek dengan teknologi, sehingga mereka tidak kesulitan jika diminta untuk mengumpulkan kemasan bekas pakai dan melaporkannya menggunakan aplikasi.