Alasan Pentingnya Zat Besi dan Kalsium untuk ABG Mama
Jangan diabaikan, anak remaja juga butuh nutrisi zat besi dan kalsium
2 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama bertahun-tahun para orangtua percaya bahwa memenuhi kebutuhan nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak adalah hal mutlak yang wajib dilakukan demi kesehatan dan tumbuh kembang anak yang maksimal.Namun ternyata, untuk hidup lebih baik sampai tua, sepanjang waktu manusia harus memerhatikan asupan gizi untuk tubuhnya.
Orangtua mulai banyak mencari tahu cara memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil sejak bayi demi tumbuh kembang anak yang optimal.
Sayangnya, orangtua seringkali lupa, memerhatikan kebutuhan gizi anak karena seharusnya tidak berhenti sampai di situ saja.
Editors' Pick
1. Pertumbuhan pesat pada ABG Mama
Masa remaja bagi anak ABG Mama, merupakan periode yang penting dalam kehidupan Si Anak. Nutrisi yang ada di dalam makanannya juga harus sesuai dan memenuhi kebutuhannya.
Di masa remaja inilah terjadi growth spurt atau pertumbuhan pesat pada anak yang ditandai dengan ketertarikan pada makanan dan minuman yang sangat besar dan diikuti dengan berbagai perubahan pada anak baik perilaku maupun fisiknya.
Terjadi perkembangan fisik, emosional, sosial, kognitif, moral dan spiritual. “Secara fisik, mulai muncul perbedaan antara laki-laki dan perempuan,” ujar dr. Yoga Devaera, Sp.A(K)Ketua Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Otak pun berkembang pesat karena terjadi banyak perubahan. Makin matang otak, makin berkurang kepadatan area gray matter, ini membuat koneksi otak makin spesifik dan efisien.
Bagian otak yang mengontrol gerakan fisik, penglihatan dan perasaan akan matang terlebih dulu. Sedangkan bagian depan yang mengontrol proses berpikir dengan level yang lebih tinggi, prosesnya terus berjalan hingga awal usia 20-an.
2. Kebutuhan zat besi anak ABG Mama
Tentunya ABG mama membutuhkan asupan gizi yang cukup dan seimbang, seperti kelompok usia lain. Namun dua zat gizi yakni zat besi dan kalsium, mutlak diperlukan untuk mendukung growth spurt.
Namun sayangnya, sering terjadi kelalaian pemenuhan zat besi dan kalsium selama anak berusia remaja.
“Hal ini bisa terjadi karena kebutuhan zat besi meningkat pesat saat growth spurt, remaja putri kehilangan darah saat haid, sedangkan asupan zat besi kurang,” papar dr. Yoga. Kemudian muncul gejala anemia seperti pucat, lesu, dan cepat letih. “Ini akan memengaruhi konsentrasi dalam belajar, dan fungsi motorik,” katanya.
Maka tak ada acara lain, asupan zat besi harus diperbaiki.
Daging merah merupakan sumber zat besi yang paling baik untuk ABG mama, seharusnya mereka suka mengonsumsinya.
Kalau tak suka daging, lantas bagaimana?
“Makanlah sayuran hijau. Kombinasikan dengan vitamin C, yang akan meningkatkan penyerapan zat besi,” tutur dr. Yoga.
"Sebaliknya, hindari makan sumber zat besi berbarengan dengan teh atau kopi, karena kafein akan menghambat penyerapan besi. Bisa pula remaja didorong untuk minum tablet zat besi 1 kali dalam seminggu.”
3. Kebutuhan kalsium untuk ABG Mama
Selain zat besi, kebutuhan kalsium juga meningkat saat growth spurt. Konsumsi kalsium dengan takaran cukup menjadi sangat penting untuk pembentukan tulang.
Sehingga bisa puncak kepadatan tulang yang optimal bisa tercapai di usia remaja. Kepadatan massa tulang yang baik bisa mencegah osteoporosis.
Dapatkan kalsium dari susu dan produk turunannya seperti keju, dan yoghurt, brokoli. Jangan ragu berikan suplemen kalsium jika anak mama tidak menyukai makanan atau minuman yang mengandung kalsium alami.
“Untuk meningkatkan penyerapan kalsium, jangan lupakan vitamin D,” ungkap dr. Yoga.
Yuk Ma, ingatkan kembali ke anak-anak kita untuk aktif bergerak, terutama di pagi hari. Ajaklah mereka berolahraga bersama di akhir pekan, ini juga bisa meningkatkan ikatan antara Mama dan anak mama.
Baca juga:
- Benarkah Keluarga Milenial Ribet Soal Kesehatan Anaknya?
- Manfaat Jogging untuk Kesehatan Anak
- Bahaya Junk Food untuk Kesehatan Anak