5 Cara Mendidik Anak yang Suka Berkata Kasar
Jangan lelah untuk memperbaiki sikap anak, bisa jadi ia ingin mengatakan sesuatu dengan sikapnya itu
4 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu tugas orangtua adalah membesarkan anak-anak agar bisa menjadi orang yang sopan dan santun dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Meski sudah mencontohkan pada anak, tidak berarti bahwa orangtua akan secara otomatis mendapatkan keinginannya.
Seiring pertumbuhan anak, mungkin Mama akan khawatir ketika anak tiba-tiba mengucap kata kasar.
Ada banyak faktor yang membuat anak mengenal bahkan sering berkata kasar. Apa saja?
Anak berkata kasar bisa karena pengaruh orang di sekitarnya, entah itu keluarga, saudara atau pergaulan anak-anak sebayanya, televisi, video di internet, atau bahkan orangtuanya sendiri.
Apakah wajar jika anak sering berkata kasar? Tentu saja itu bukan yang diharapkan oleh orangtua.
Berikut Popmama.com telah merangkum cara mendidik anak yang sering berkata kasar.
1. Bicara yang tenang, tidak perlu berteriak di depan anak
Mama perlu memiliki keahlian yang satu ini. Untuk menghadapi anak yang sering bicara kasar, Mama harus bisa menghadapinya dengan tenang.
Tidak perlu berteriak ketika bicara pada anak karena itu hanya akan menyulut amarahnya.
Jika anak mengucap kata kasar saat bermain bersama saudara yang sebaya dengannya, maka ajak anak ke ruangan lain yang lebih sepi.
Tanyakan pada anak mama bagaimana jika seseorang berkata kasar pada dirinya. Bagaimana perasaan dia jika orang lain mencemooh atau merendahkan dirinya di depan orang lain?
Mama juga bisa mengingatkan anak bahwa sengaja bicara di tempat yang tidak banyak orang dengan tujuan Mama tidak ingin menyakiti perasaan anak mama.
Perlahan ia harus belajar cara menghargai orang lain dengan tidak berkata kasar.
Editors' Pick
2. Mencari tahu mengapa anak suka berperilaku atau berkata kasar
Mama perlu mencari tahu penyebab anak bisa seperti itu. Berperilaku dan sering mengucap kata kasar bukanlah sifat alami anak.
Anak kecil tumbuh dengan kasih sayang dan kehangatan maka ia juga akan mudah mengasihi orang lain.
Bisa jadi seiring pertumbuhan anak, ada yang belum terpenuhi seperti perhatian, kasih sayang, atau kurangnya komunikasi antara anak dan orangtua.
Mungkin saja anak suka berkata kasar karena ia ingin diperhatikan.
Berikan perhatian Mama dan tanyakan apa penyebab anak seperti itu secara baik-baik ya, Ma.
3. Apakah anak mengetahui arti kata kasar yang diucapkannya?
Mama juga perlu mengetahui, apakah anak mama mengetahui arti dari kata kasar yanng diucapkannya.
Kadang ada anak yang mengetahui kata kasar sebagai kosakata baru karena tahu dari teman mainnya, tanpa mengetahui apa arti sebenarnya.
Terlebih lagi jika sudah menggunakan istilah bahasa daerah atau bahasa asing.
Mama perlu memberitahukan arti kata kasar itu ke anak.
Jika anak mengatakan itu ke orang lain dengan tujuan untuk mengatai lawan bicaranya, beri penjelasan bahwa itu tidak benar.
4. Beri konsekuensi jika anak mengulanginya
Jika sudah diberi pengertian, dan sudah dijelaskan berkata kasar itu tidak baik untuk dilakukan pada anak mama dan ia tetap mengulanginya maka berikan teguran.
Beri konsekuensi jika anak mengulangi berkata kasar pada orang lain. Ini disepakati terlebih dulu oleh Mama dan anak.
Ini baik bagi anak untuk waspada dan menahan diri.
5. Orangtua perlu menjadi contoh bagi anak
Jangan pernah mencontohkan kebaikan pada anak. Sebagai orangtua, Mama dan Papa perlu menjadi contoh yang baik bagi anak-anak.
Anak adalah peniru ulung. Biarkan Mama dan Papa menjadi role model bagi anak sehingga mereka memiliki sosok yang bisa jadi teladan baginya.
Itulah cara mendidik anak yang suka berkata kasar. Semoga bisa segera teratasi ya, Ma. Jangan lupa untuk selalu melakukan pendekatan ke anak ya, Ma.
Baca juga:
- 5 Tanda Anak Pemarah yang Perlu Mendapat Perhatian Khusus
- Masalah Psikologis Anak Usia 5 Tahun: Membangkang
- 5 Alasan Anak Berani Melawan Orangtua dengan Pola Asuh Otoriter