Belajar dari Kasus Nadin Amizah, Anak Remaja Perlu Bijak saat Beropini
Walau sudah minta maaf, Nadin masih dihujat. Pentingnya untuk bijak dalam berkomentar di medsos
22 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nama Nadin Amizah terus menjadi trending di Twitter setelah menjadi tamu dalam konten podcast YouTube Deddy Corbuzier. Penggalan video Nadin bersama Deddy sempat tersebar di media sosial ketika keduanya sedang membahas mengenai si Kaya dan si Miskin.
Pembahasan dari Nadin dan Deddy tersebut menjadi kontroversi, bahkan pelantun lagu Rumpang ini mendapatkan kritikan dari warganet. Sebenarnya Nadin mengutarakan opini sekaligus mengingat pesan dari sang Mama untuk bisa menjadi orang kaya.
Menurut sang Mama, ketika kita kaya akan lebih mudah menjadi orang baik.
"Aku juga sangat sangat sangat disarankan sama bunda, jadilah orang kaya karena kalau kamu kaya kamu akan lebih mudah jadi orang baik. Dan saat kita miskin, rasa benci kita pada dunia itu sudah terlalu besar sampai kita nggak punya waktu untuk baik sama orang lain lagi."
Potongan video inilah yang akhirnya membuat Nadin kembali trending, bahkan dikritik oleh warganet yang merasa tidak setuju dengan pendapatnya.
Permintaan Maaf Nadin Amizah Kepada Publik
Sebagai seseorang yang sedang disorot oleh publik terkait kalimatnya saat beropini mengenai si Kaya dan si Miskin, Nadin Amizah pun meminta maaf.
Melalui unggahan videonya berdurasi 7 menit 23 detik di Instagram miliknya, Nadin memberikan penjelasan sekaligus minta maaf.
Nadin mengatakan bahwa video tersebut dibuat dengan pikiran matang dan sudah dipikirkan baik-baik.
Aku menjadi trending di Twitter untuk kesekian kalinya. Kali ini aku trending perihal opini yang aku nyatakan di platform podcast "Close The Door" milik Deddy Corbuzier. Dan berkali-kali aku trending, ini adalah kali pertama aku merasa aku harus membicarakan tentang isu ini.
Aku berhutang kata maaf kepada banyak orang dan juga diri sendiri.
Dalam video permintaan maaf tersebut, Nadin mengungkapkan bahwa di podcast bersama Deddy Corbuzier ada banyak hal yang dibicarakan. Menurutnya obrolan mereka berdua sangat normal, menyenangkan dan sehat.
"Aku melakukan kesalahan. Kesalahan yang sangat besar. Aku bisa saja berhenti setelah kalimat pertama dan membiarkannya menjadi kalimat motivasi. Tapi emang, si mulut manusia yang emang kadang ceplas-ceplos ini nggak ke kontrol," ucap Nadin.
Nadin Amizah Merasa Malu karena Opininya Menjadi Multitafsir
Dalam video tersebut, Nadin Amizah menyatakan kalau dirinya malu karena merasa opini yang dikeluarkannya menjadi multitafsir.
"Selain itu juga, aku sudah menyakit banyak orang dengan pernyataanku tersebut. Aku tidak peduli opini itu benar atau salah, yang aku pahami saat itu adalah, "Nadin, kamu udah nyakitin hati banyak orang." dan aku malu," ucap Nadin.
Melalui pernyataan tersebut, Nadin merasa tidak ingin diingat sebagai orang yang benar. Ia pun selalu berdoa agar setiap hati ada orang lain yang selalu mengingatkannya untuk lebih baik.
"Dengan segala kerendahan hati, aku tidak rendah hati pada saat itu. Aku tidak baik, aku tidak bijak. Aku salah memilih kata. Untuk kesalahan kata yang aku pilih, aku meminta maaf sebesar-besarnya," lanjutnya.
Editors' Pick
Dukungan Positif Para Seleb untuk Nadin Amizah
Permintaan maaf yang dibuat oleh Nadin Amizah dalam sebuah video memberikan berbagai tanggapan, tetap ada pro dan kontra atas konfirmasi tersebut. Komentar berupa kalimat positif dari para seleb di industri hiburan pun berdatangan sekaligus ikut memberikan dukungan.
Banyak di antara mereka yang merasa salut dengan kerendahan hati dari Nadin karena mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Nadin, as sincere as always... Thank you for allowing yourself to be vulnerable & reaching out back. Semoga terus menyala semangat dan ketulusan di hatimu yah. Doaku semoga kamu selalu bisa menjadi sahabat terbaik bagi dirimu sendiri. Peluk erat - Claradevi.
Dengan umur kamu, kamu sudah melakukan banyak hal hebat. Terimakasih sudah belajar dan memberi pelajaran Nadin, jangan berhenti berkarya dan terus menjadi lebih baik dari semua pengalaman kamu. - Dwi Handa.
Sayang, bukan hal mudah, tetapi kamu membuatnya menjadi indah. Ur so special! - Zaskia Mecca.
Itulah beberapa dukungan yang diberikan oleh para seleb untuk Nadin. Banyak yang memuji karena sikap besar Nadin, bahkan kasus ini bisa memberikan pembelajaran untuk banyak pihak.
Sebagai orangtua, Mama bisa mengajak anak berdiskusi terkait permasalahan yang sedang dialami oleh Nadin sebagai seorang public figure.
Mama bisa membahas mengenai cara anak untuk beropini dengan bijak, baik itu secara langsung dengan lawan bicaranya atau melalui media sosial.
Selain itu yang tidak kalah penting adalah bagaimana orang memberikan komentar pada public figure setelah ada suatu kejadian. Seperti kasus Nadin ini, meski sudah meminta maaf tapi masih ada yang berkomentar buruk untuknya.
Penting bagi orangtua memberitahukan pada anak remajanya untuk menggunakan media sosial dengan cara yang benar. Misalkan, ketika ada orang yang berkomentar buruk pada seseorang, dan dilakukan secara masif lalu anak mama ikut-ikutan melakukan hal itu, maka bisa jadi ia termasuk dalam kategori orang yang sedang membully melalui media sosial.
Untuk itu anak perlu mengetahui bagaimana cara berkomentar atau berpendapat di media sosial dengan baik.
Berikut beberapa hal yang bisa dipelajari oleh anak dari kasus ini. Simak pembahasan dari Popmama.com ya, Ma!
1. Anak perlu terbiasa berpikir dulu sebelum mengungkapkan pendapatnya
Anak-anak yang sudah berajak remaja memang perlu dilatih untuk berpikir kritis. Dengan begitu, si Anak mampu mengeluarkan pendapatnya sendiri terutama ketika sekolah dan bersosialisasi.
"Think before you speak."
Berpikir sebelum kamu berbicara, itulah maknanya. Anak mama perlu dilatih dan dibiasakan untuk berpikir dulu sebelum mengutarakan pendapat pribadinya.
Proses berpikir kritis ini juga harus diterapkan anak untuk menganalisa dan mengevaluasi informasi terlebih dahulu, lalu baru disampaikan.
Begitu pula ketika berkomentar di media sosial terhadap orang lain atau terkait issue yang sedang banyak diperbincangkan.
2. Sebelum beropini, anak perlu memahami konsekuensi yang kemungkinan akan terjadi
Mengajarkan anak untuk berani berpendapat memang membantu dirinya lebih percaya diri, apalagi ketika sedang berada di lingkungan sosial.
Selain itu, berlu dipahami tidak semua orang akan setuju atau menyukai pendapat anak mama. Begitu pula dengan anak remaja mama, ia pun kadang tidak selalu setuju dengan pendapat orang lain.
Namun, anak mama juga perlu diberikan bekal kalau setiap orang memiliki cara pandang masing-masing. Selalu ada pro dan kontra, bahkan sebab dan akibat menyangkut opini yang nantinya akan diucapkan.
Ketika si Anak sudah memahami hal tersebut, ia bisa mengolah lagi setiap kata atau kalimat yang ingin diutarakan.
Di situasi ini, anak mama akan kembali mempertanyakan kebenaran dari kata-katanya. Dalam artian, apakah yang ingin dikatakan sudah benar dan menyakiti hati orang lain atau tidak.
3. Anak harus paham, apakah opininya akan memiliki manfaat atau tidak
Setiap orang memang bebas mengungkapkan pendapat dan opininya masing-masing, namun perlu diingat bahwa salah pilih kata saja bisa berdampak buruk. Apalagi jika itu terdengar oleh orang lain.
Begitu pula dengan menulis komentar dengan isi hujatan dan berkata negatif yang bisa memengaruhi pikiran orang lain di media sosial pun bisa disebut sebagai pelaku cyber bullying.
Maka dari itu, anak remaja perlu ingat ketika ingin beropini harus paham apakah opininya tersebut bermanfaat untuk orang lain atau tidak. Jangan sampai mengeluarkan opini yang menyinggung, bahkan menjadi bumerang untuk diri sendiri.
Demikianlah pembelajaran yang bisa dipetik dari kasus Nadin Amizah. Mama bisa menjadikan kontroversi ini sebagai bahan diskusi dengan anak-anak di rumah, sehingga mereka semakin paham caranya beropini yang baik tanpa menyakiti orang lain.
Baca juga:
- 6 Karakter Nadin Amizah yang Memotivasi dan Bisa Ditiru Anak Remaja
- Curhat di Media Sosial, Devano Danendra: Saya Ingin Hidup Bahagia
- Apa Arti Roleplayer, Bermain Peran di Media Sosial bagi Para Remaja