5 Cara agar Karakter Anak Mama Tidak Seperti Ferdian Paleka
Semoga tidak ada lagi generasi muda yang seperti Ferdian Paleka ya, Ma!
12 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nama YouTuber, Ferdian Paleka memang menjadi sorotan dan sedang diperhatikan oleh masyarakat Indonesia.
Aksi Ferdian beberapa waktu lalu menghebohkan karena membuat sebuah konten video prank yang tidak patut dicontoh karena telah menjadi transpuan sebagai korban.
Sejumlah korban dari aksi prank yang dilakukan Ferdian mendapat sembako palsu karena berisikan sampah dan batu bata.
Sebelum Ferdian tertangkap oleh polisi, dirinya sempat kabur seolah ingin menghindar dari masalah yang sedang menimpanya.
Ferdian bertolak ke Bogor dari Bandung, lalu melanjutkan perjalanan ke Merak untuk menyeberang Sumatera Selatan. Keberangkatannya ini dikarenakan ingin bersembunyi di salah satu rumah rekannya di Ogan Ilir, Palembang.
Sang Papa Mengakui Sempai Mengizinkan Anaknya Bersembunyi
Dilansir dari IDN Times, Papa kandung dari Ferdian mengakui bahwa dirinya mengizinkan sang Anak untuk bersembunyi pada saat menjadi buruan Polrestabes Bandung beberapa hari lalu.
"Bahasanya bukan membantu (melarikan diri) mengasih jalan agar dia berpikir. Biar dia merenung, apa sudah siap belum menyerahkan diri," ujar Herman ketika ditemui di Jalan Banda, Kota Bandung pada Minggu (10/5/2020).
Herman pun mengatakan bahwa dirinya bahkan tekah berencana mengantar anaknya apabila sudah siap menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
Perilaku Herman ini juga banyak menjadi sorotan sebagai orangtua. Beragam komentar muncul, seolah mengatakan bahwa seharusnya Herman justru mengajarkan Ferdian untuk bertanggung jawab dan berjiwa kesatria atas semua perilakunya.
Terkait mengenai kasus ini, para orangtua di luar sana tentu tidak ingin kalau anak-anaknya di rumah sebagai penerus bangsa justru mengikuti jejak Ferdian Paleka.
Demi anak-anak terhindar memiliki karakter seperti Ferdian Paleka, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa tipsnya.
Simak pembelajaran ini yuk, Ma!
1. Anak-anak perlu diajarkan untuk sikap tanggung jawabÂ
Perbuatan Ferdian yang tak bertanggung jawab atas semua kesalahannya ini diharapkan tidak diikuti oleh generasi muda Indonesia.
Jika Mama ingin menanamkan pendidikan karakter agar anak bisa bertanggung jawab, maka perlu melakukan beberapa hal yakni:
- Membuat sebuah peraturan di rumah, sehingga melatih anak untuk memiliki rasa tanggung jawab.
- Berbagi peran kepada anak sesuai dengan usia serta perkembangannya. Contoh sederhana, seperti melibatkan si Kakak untuk mengasuh adiknya.
- Melatih rasa tanggung jawab anak dengan sebuah permainan seru yang dapat dilakukan bersama-sama.
- Ketika anak mama memiliki binatang peliharaan, maka ini dapat melatih rasa tanggung jawab untuk merawatnya secara rutin.
Dalam menciptakan karakter anak yang memiliki sikap tanggung jawab, Mama juga perlu konsisten.
Editors' Pick
2. Mengarahkan minat dan bakat anak ke arah yang tepat
Kedekatan anak terhadap gadget dan media sosial mungkin sudah tidak lagi bisa diprediksi, bahkan mereka pun lebih mengerti daripada orangtuanya.
Semua anak yang sudah mengenal teknologi, internet dan dunia maya tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah YouTuber.
Berkembangnya dunia digital membuat anak-anak memiliki wadah tersendiri untuk berkreativitas. Apalagi sekarang sudah banyak anak-anak yang melirik profesi sebagai vlogger dan juga YouTuber, terlebih ketika kreator cilik seperti seusianya mulai bermunculan.
Demi anak-anak tidak mengikuti jejak Ferdian Paleka dengan membuat konten yang tidak mendidik, maka Mama perlu mengarahkan minat bakat anak ke arah yang lebih positif.
Sempatkan waktu khusus untuk menemani anak ketika sedang membuat konten video. Tujuannya agar minat bakat anak bisa tersalurkan dengan baik ketika sedang membuat sebuah konten.
3. Mengajarkan konsep benar dan salah pada anak
Demi menciptakan kepribadian anak yang sesuai dengan keinginan orangtua, maka Mama perlu sekali mengajarkan konsep benar dan salah kepadanya.
Ketika ingin mengajarkan konsep benar dan salah sesuai dengan usia anak, mulailah dengan memberitahukannya tentang apa yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan.
Berikan penjelasan yang sederhana, namun tetap mudah dimengerti oleh anak agar semakin memahami tentang konsep benar dan salah di kehidupan sehari-hari.
Contoh sederhananya ketika anak seringkali tidak menghabiskan makanannya dan berakhir dengan dibuang. Mama bisa memberikan nasihat bahwa makanan tidak boleh dibuang, apalagi di luar sana masih banyak orang yang kelaparan.
Dengan penjelasan tersebut, setidaknya anak mama dapat mengerti mengenai konsep benar dan salah di setiap tindakan.
4. Konsisten mengajarkan anak belajar mengakui kesalahan dan berani minta maaf
Anak-anak seringkali mencontoh orang yang ada di sekitar, termasuk orangtuanya sendiri.
Sebelum mengajarkan anak-anak untuk berani untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf, ada baiknya semua anggota keluarga di rumah bisa berusaha memberikan contoh positif.
Ketika anak berada di lingkungan keluarga yang mencontohkan hal baik, maka dirinya bisa belajar setiap kali melakukan kesalahan. Jika diasah dan konsisten tentu akan membuat anak terbiasa untuk tidak segan mengakui bila ada salah.
Anak-anak perlu diajarkan bawha meminta maaf ketika salah bukanlah sesuatu yang memalukan, ini justru sesuatu hal positif karena menunjukkan bahwa seseorang bisa berlapang dada dan mengakui semua kesalahannya.
Dengan mengakui kesalahan sendiri dan berusaha meminta maaf, si Anak juga dapat menumbuhkan jiwa kesatria di dalam dirinya.
5. Orangtua berperan terhadap pendidikan karakter yang baik di rumah
Bersama pasangan, Mama perlu sama-sama berjuang untuk memberikan pendidikan karakter yang baik kepada anak. Hal ini dikarenakan akan menjadi investasi jangka panjang untuk anak di masa depan.
Pendidikan karakter pada anak menjadi sebuah proses pembentukkan sifat dan perilaku, sehingga mampu memberikan dampak positif. Mulai dari perkembangan emosional, spiritual dan kepribadian.
Oleh karena itu, pendidikan karakter berperan penting pada bagaimana anak bersikap dan ketika mereka menjalani kehidupan. Ini menjadi modal yang sangat penting, sehingga perlu diberikan oleh orangtua.
Itulah beberapa cara yang bisa Mama lakukan agar anak-anak sebagai penerus bangsa memiliki karakter yang lebih baik dan positif.
Perlu diingat bahwa pendidikan karakter sangat dibutuhkan agar si Anak tumbuh menjadi pribadi yang sesuai keinginan orangtua.
Semoga informasi ini bisa berguna ya, Ma!
Baca juga:
- Viral Soal Reynhard Sinaga, Begini 5 Cara agar Anak Tak Terpengaruh
- 7 Kasus Penganiayan Guru dan Siswa yang Pernah Viral
- Jika Anak Suka Nge-Vlog, Ini 10 Hal yang Harus Mama Perhatikan