Warisan Stan Lee "Papa para Superhero" untuk Para Pecinta Marvel
Ini warisan positif Stan Lee untuk anak-anak sedunia
15 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Stan Lee, penulis komik dan pencipta tokoh superhero baru saja meninggal dunia di usianya yang ke-95 tahun. Ayah dari karakter superhero Marvel yang sudah diciptakannya ini meninggal di Los Angeles.
Kini hastag #RIPStanLee sedang ramai di media sosial terlebih lagi banyak orang yang merasa kehilangan atas kepergiannya.
Walau kabar duka ini membuat semua orang merasa sedih, namun belum diketahui penyebab dari kematiannya. Menurut kabar yang beredar, mobil ambulans datang ke rumah Stan Lee di Hollywood Hills pada Senin (12/11/2018), dan ia dikabarkan meninggal dunia di Cedars-Sinai Medical Center.
Karya Stan Lee sudah banyak menarik perhatian para pecintanya seperti Spider-Man, Daredevil, X-Men, Thor, Fantastic Four, Iron Man dan karakter fiksi lainnya. Sebelum dikabarkan meninggal dunia, laki-laki yang lahir di New York City pada 28 Desember 1922 disebut sedang berjuang melawan pneumonia.
Banyak orang yang menganggap kalau Stan Lee sangat menginspirasi dan karakter ciptaannya akan selalu dikenang sebagai sebuah warisan.
Walau sudah ditinggal oleh pencipta karakter superhero, karyanya tetap abadi. Karakter superhero buatan Stan Lee pun tanpa disadari membentuk kepribadian anak-anak menjadi sangat positif.
Berikut beberapa rangkuman dari Popmama.com mengenai pelajaran yang didapat anak-anak dari sebuah film atau komik superhero.
1. Memahami hukum sebab akibatĀ
Membaca komik atau menonton film dari Stan Lee tentu membuat anak-anak bisa mendapatkan pelajaran berharga. Salah satunya mulai memahami hukum sebab akibat, si Anak akan sadar kalau setiap konflik terjadi karena ada pemicunya. Selalu ada sebab dan akibat dalam sebuah perilaku yang dilakukan.
Tak hanya itu, dalam sebuah film superhero anak mama akan pelan-pelan belajar dan mengenal sebuah proses penyelesaikan masalah, rasa tanggung jawab serta inisiatif solusi yang tepat dalam menghadapi situasi sulit.
Editors' Pick
2. Menularkan imajinasi
Walau sebenarnya di usia-usia 10 tahun, imajinasi anak sudah mulai berkurang. Namun, perjalanan dirinya sewaktu kecil seolah memberikan peluang untuk otaknya berimajinasi mengenai karakter-karakter superhero kesukaannya.
Saat bermain dengan adik atau saudaranya yang masih kecil, si Anak bisa menularkan beberapa imajinasinya selama ini. Dirinya bisa membantu menularkan imajinasi-imajinasi sewaktu kecil.
Contohnya dengan bermain atau berpura-pura menjadi superhero, si Anak dapat menyalurkan serta menularkan energinya dalama sebuah tokoh-tokoh fiktif buatan Stan Lee.