Kenali 5 Macam Gaya Belajar Anak Demi Membantu Kecerdasannya
Mama harus mengenal gaya belajar anak-anak di rumah sesuai kepribadiannya
24 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentu ingin anak-anaknya belajar menggunakan metode terbaik. Namun, terkadang banyak orangtua yang masih kurang mengetahui dan paham terhadap gaya belajar yang tepat untuk anaknya.
Tak jarang, saat anak-anak belum mengetahui gaya belajar yang tepat untuknya membuat perolehan nilainya menjadi kurang memuaskan.
Dilansir dari Family Education, cara setiap individu berbeda dan memiliki gaya belajar yang unik. Untuk Mama yang ingin mengetahui beragam gaya belajar pada si Kecil kali ini Popmama.com sudah merangkumnya!
Semoga bisa membantu proses belajar anak mama, baik di rumah atau di sekolah.
1. Gaya belajar visual membantu anak lebih teratur
Setiap orang memiliki tipe atau gaya belajar yang berbeda-beda. Anak dengan gaya belajar ini biasanya cenderung rapi dan selalu melakukan segala sesuatu dengan teratur.
Gaya belajar secara visual memiliki kemampuan belajar dengan cara melihat. Gaya belajar ini akan lebih banyak menggunakan indera pengelihatan dengan tajam dan teliti, sehingga perlu diberikan beberapa contoh secara nyata tentang berbagai materi.
Sebagai orangtua, Mama bisa sesekali memuji karena dirinya dapat menjadi anak yang teratur. Kenali ciri-ciri anak yang lebih menerapkan gaya belajar visual ini, seperti:
- Memiliki hobi membaca.
- Tidak mudah terganggu dengan suara-suara yang berisik.
- Cenderung belajar dengan melihat serta mengamati pengajar.
- Memiliki kemampuan untuk mengingat lebih cepat dengan cara melihat.
- Memiliki ingatan yang kuat terhadap sebuah bentuk, warna dan pemahaman artistik.
- Cenderung lebih memiliki kemampuan dalam menggambar serta mencatat sesuatu hal dengan sangat detail.
- Sangat menyukai pembelajaran dengan tipe percobaan atau peragaan. Anak-anak ini sangat suka belajar dengan praktik secara langsung.
Selain itu, anak-anak yang menerapkan gaya belajar visual tanpa disadari cenderung lebih rapi dan menjadi orang yang teratur. Dari segi penampilan, si Anak yang selalu berpakaian rapi. Perlu diketahui juga kalau gaya belajar secara visual ini juga memiliki kelemahan tertentu antara lain:
- Tidak suka mendengarkan, namun lebih suka melihat.
- Kesulitan untuk menyalin tulisan dari papan tulis jika tulisannya tampak berantakan dan tidak mudah dibaca.
Metode pembelajaran yang tepat untuk gaya belajar ini yaitu dengan metode mindmap, video ilustrasi, alat tulis berwarna, infografis dan yang lainnya.
Baca juga: Ini Dia! 8 Penyebab Anak Tidak Fokus Belajar!
Editors' Pick
2. Gaya belajar auditori membantu anak memiliki fokus yang baik
Orang dengan gaya belajar auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik dan lebih terfokus. Orang dengan gaya belajar ini mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau soal cerita.
Ma, anak-anak yang memiliki gaya belajar auditori biasanya akan mengandalkan indera pendengaran. Gaya belajar ini dapat membuatnya terfokus karena mampu memahami sesuatu menjadi lebih baik.
Gaya belajar auditori sangat berkaitan dengan proses membaca hingga menghapal. Perlu diketahui bahwa gaya belajar ini memiliki ciri-ciri, seperti:
- Lebih suka bertanya langsung saat mendapatkan informasi.
- Memiliki kemampuan mengingat yang baik dengan cara mendengarkan.
- Mampu mengulang informasi pelajaran yang didengarnya dengan sangat baik.
- Tipe anak yang selalu senang bercerita dan berdiskusi, sehingga sering belajar kelompok.
- Cenderung sangat senang mendengarkan cerita atau sesuai yang dibacakan dalam bentuk cerita. Baginya ini sangat menarik, sehingga ingin selalu didengar.
Mama sebagai orangtua perlu menyadari bahwa gaya belajar anak-anak dengan auditori terbilang unik. Ketika sedang menghadapi ujian, dirinya cenderung meminta membacakan ulang materi ujian atau mendengar sebuah rekaman.
Namun, gaya belajar auditori juga memiliki kekurangan yaitu:
- Cenderung suka berbicara, sehingga kurang mahir dalam menulis.
- Kendala dari gaya belajar ini seringkali lupa dengan apa yang sudah dijelaskan gurunya.
- Anak tidak bisa berkonsentrasi dengan baik bila suasananya terlalu berisik karena dapat mengganggu.
Baca juga: Selain Belajar, Ketahui 5 Permainan Anak SD yang Mendidik
3. Gaya belajar kinestetik membantu anak memiliki perkembangan otak optimal
Anak mama seringkali tidak bisa diam saat sedang belajar? Jika sempat melihatnya berjalan-jalan sekaligus menghapal materi pelajaran, itu berarti dirinya sedang menerapkan gaya belajar kinestetik.
Gaya belajar satu ini cukup efektif untuk si Anak yang suka bergerak.
Anak-anak yang menerapkan gaya belajar kinestetik tidak terlalu banyak dibanding yang lain. Meskipun begitu, gaya belajar ini bisa dicampurkan oleh tipe lainnya baik secara visual atau auditori.
Ciri-ciri yang perlu diketahui dari gaya belajar kinestetik yaitu:
- Lebih menyukai belajar dengan praktik secara langsung, dibandingkan teori.
- Menyukai aktivitas pembelajaran yang aktif bahkan lewat sebuah permainan.
- Berusaha menghapal sesuatu dengan mudah dengan cara berjalan-jalan atau membuat sebuah gerakan.
- Termasuk anak yang cukup aktif, sehingga lebih banyak bergerak dan membantu dalam memiliki perkembangan otak yang baik.
Alat peraga menjadi salah satu pendukung yang bisa membantunya dalam belajar.
Anak mama yang menggunakan gaya belajar kinestetik cenderung tidak bisa diam diri. Tanpa disadari dirinya dapat memainkan jari atau pulpennya, berusaha mengunyah permen karet hingga dapat menghapal sambil berjalan-jalan.
Baca juga: Pahami 5 Metode Pembelajaran PAUD Sebelum Menyekolahkan Anak
4. Gaya belajar global membantu anak memahami sekitar
Anak-anak yang menerapkan gaya belajar global akan terbiasa memiliki kemampuan dalam memahami sesuatu secara menyeluruh dengan baik.
Biasanya pemahaman yang dimiliki berisi sebuah gambaran yang besar, sehingga dapat menghubungkan tersirat dari satu objek dengan objek lainnya. Ciri-ciri gaya belajar global perlu diketahui orangtua agar membantunya si Anak lebih baik, seperti:
- Bisa mengerjakan banyak tugas sekaligus.
- Lebih sensitif dan terbiasa melihat segala permasalahan secara baik.
- Tipe pekerja keras, sehingg mampu membuat orang lan tersenyum.
- Terbiasa bekerjasama dengan orang lain dalam hal apapun dengan maksimal.
- Mampu mengutarkan atau mendeksripsikan dengan kata-kata terhadap sesuatu yang dilihatnya.
Gaya belajar global membantu anak-anak tumbuh menjadi seseorang yang mampu memahami sekitar. Dirinya mampu mengartikan berbagai kondisi tersirat dengan bahasanya sendiri secara jelas. Meskipun begitu, gaya belajar ini juga memiliki kelemahan di antaranya:
- Kurang bisa terlalu banyak pikiran atau langsung mengerjakan tugas sekaligus.
- Membutuhkan banyak motivasi atau semanga dari orang lain sebelum memulai sesuatu.
- Kurang bisa rapi, sehingga materi pelajaran atau buku-buku bisa berserakan. Dalam mengatasi masalah ini, ada baiknya Mama perlu mengajarkan cara menata ruangan hingga barang-barangnya kembali usai dipakai.
- Mudah bosan adan memikiki kebiasaan buruk. Walaupun tugas pertamanya belum selesai, dirinya akan mulai mengerjakan tugas yang lain.
Anak mama menerapkan gaya belajar global ini nggak nih, Ma?
Baca juga: 6 Tips Mendekorasi Ruang Belajar Anak agar Lebih Kondusif
5. Gaya belajar analitik membantu anak teliti
Gaya belajar analitik memiliki sebuah kemampuan dalam memandang sesuatu cenderung ditelaah terlebih dahulu secara teliti dan terinci.
Anak Mama tanpa disadari akan terbiasa belajar untuk menjadi seseorang yang spesifik dan teratur. Gaya belajar analitik juga membantunya mengerjakan segala sesuatu secara bertahap.
Anak-anak yang menerapkan gaya belajar analitik memiliki ciri-ciri tersendiri, seperti:
- Mampu berpikir secara logika.
- Menerapkan cara belajar yang konsisten.
- Selalu berusaha untuk fokus dalam mengerjakan satu tugas hingga selesai.
- Tipe anak yang terbiasa mengerjakan tugas secara teratur, sehingga tidak ingin melewatkan dalam suatu tugas.
Anak-anak yang terbiasa dengan gaya belajar analitik bisa menilai sesuatu masalah berdasarkan fakta dan data.
Jika sewaktu-waktu, anak mama merasa kesulitan belajar sebaiknya dibantu dengan membuat jadwal yang lebih terstruktur. Metode belajar analitik membantu si Anak bisa belajar konsisten dalam mengerjakan satu tugas hingga benar-benar selesai.
Baca juga:
- Wow! Ternyata Ada 10 Cara Agar Anak Mama Suka Belajar Tanpa Dipaksa
- Ma, Ini 5 Cara Mudah Mengatasi Stres Belajar pada Anak