Waspada Sexting pada Anak! Ini Kode Rahasia Seks yang Mudah Diakses
Sexting diam-diam bisa dilakukan anak, tanpa sepengetahuan orangtua
26 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sexting sebuah pesan dengan unsur seksual sekarang sudah semakin dikenal anak-anak. Mereka pun kini sudah memiliki kode rahasia seks tersendiri saat melakukan texting dengan teman sebayanya atau orang asing yang tidak dikenal.
Kebebasan orangtua terhadap penggunaan gadget pada anak-anak menjadi salah satu kesempatan dalam melakukan sexting. Orangtua bahkan bisa menjadi kesulitan sendiri saat si Anak sudah begitu aktif menjalani kehidupan online dan sosial medianya. Ini dikarenakan cukup sulit melacak interaksi online apa saja yang telah dilakukan si Anak.
Agar Mama semakin mengenal dan lebih waspada terhadap perilaku sexting yang diam-diam dilakukan si Anak. Berikut sekilas mengenai sexting yang sudah dirangkum Popmama.com.
Kenali juga kode rahasia yang dipakai anak-anak ketika melakukan sexting ya, Ma.
Editors' Pick
1. Apa itu Sexting?
Sebagai orangtua yang berada di era modern, sepertinya istilah ini sudah wajib untuk diketahui.
Sexting sendiri merupakan gabungan dari dua kata yaitu “sex” dan “texting”. Jika digabungkan, sexting memiliki arti sebuah pesan yang mengarah ke topik seksual.
Bentuk pesan yang masuk ke dalam kategori sexting bisa dalam bentuk kata-kata, foto, video atau rekaman suara. Sexting bisa dilakukan dengan sangat mudah dan dikirimkan melalui berbagai cara termasuk pesan teks, e-mail, obrolan di media sosial hingga berbagai sarana komunikasi elektronik lainnya
Orangtua harus bisa lebih peka karena bentuk sexting juga bisa ditemukan dari pesan yang menggunakan emoji. Seiring banyaknya aplikasi chat yang menggunakan emoji, orangtua perlu sadari kalau emoji-emoji ini pun bisa mengandung pesan seksual.
2. Berawal dari sexting, anak bisa ketagihan
Terkadang sexting bisa membuat si Anak ketagihan karena memiliki sensasi tersendiri saat melakukannya. Apalagi diharapkan jika pesan ini tidak boleh sampai diketahui banyak orang. Untuk itu, mereka berusaha menggunakan singkatan atau akronim agar tidak ketahuan jika isi pesannya berisi sebuah sexting.
Pertukaran sexting memang cukup membuat orangtua semakin khawatir terhadap perkembangan anak-anaknya. Transisi dari anak-anak ke remaja menjadi waktu yang mudah karena si Anak bisa dipengaruhi dengan perilaku negatif. Bahkan dari sexting bisa saja berlanjut ke dunia nyata hingga bertemu dan berhubungan seksual secara langsung.
Jika Mama sebagai orangtua pernah melihat pesan berisikan sexting di ponsel si Anak, jangan menganggap hal ini sesuatu yang biasa. Semakin si Anak bertambah dewasa, dirinya pasti akan terjerumus lebih dalam atau bahkan ketagihan dengan penyaluran hasrat seks seperti ini.
Kecanggihan teknologi sekarang mempermudah si Anak dalam mengakses dan menciptakan konten seksual secara online. Merasa bangga dengan keindahan tubuh sendiri juga mendorong seseorang melakukan sexting apalagi ini bisa memacu adrenalin.
Selain itu, perilaku sexting yang terjadi pada si Anak bisa muncul karena tekanan dari teman-teman sebayanya. Tak jarang ada anak yang seolah ditantang untuk melakukan perilaku negatif ini, padahal konten sexting dengan jenis foto atau video sudah membuat citra tubuh si Anak rusak.