Apa Itu Cinderella Complex dan Bahayanya untuk Remaja Putri
Deteksi Cinderella Complex dalam diri anak perempuan sejak dini
19 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cinderella adalah tokoh dongeng yang digambarkan sebagai sosok teraniaya yang selalu mendapat perlakuan tidak adil oleh Ibu dan saudara tirinya yang jahat. Namun di akhir cerita, ia berhasil hidup bahagia bersama orang yang dicintainya.
Kisah hidup Cinderella yang sepenuhnya fiktif ini sering dikaitkan dengan kisah hidup atau peristiwa seseorang yang kehidupannya berubah drastis dan berakhir bahagia. Baru-baru ini, bahkan muncul istilah Cinderella Complex yang menjadi populer.
Istilah ini memang bukan hasil rujukan medis, melainkan merujuk pada suatu sikap atau perilaku tertentu. Sayangnya, Cinderella Complex merujuk pada sesuatu yang negatif.
Seorang psikolog yang juga merupakan mental health practitioner bernama Irma Gustiana membahas lebih detail terkait Cinderella Complex di akun Instagram miliknya.
Bersama Popmama.com, mari mengenal istilah Cinderella Complex dan bahayanya untuk remaja putri.
Apa Pengertian Cinderella Complex?
Istilah Cinderella Complex pertama kali dipopulerkan oleh seorang penulis buku bernama Colette Dowling di tahun 1980-an.
Gagasan awal yang muncul adalah penggambaran sosok perempuan yang dibesarkan untuk selalu bergantung, dan kebutuhan perempuan untuk selalu dilindungi, sehingga menyabotase kebahagiaan dan kesuksesan mereka.
Melalui Instagram pribadinya, Irma Gustiana juga menggambarkan Cinderella Complex sebagai sebuah kecenderungan yang muncul pada perempuan, yang merasa tidak bisa meraih kebahagiaan, kesuksesan, dan keamanan tanpa adanya peran laki-laki.
Kedua definisi ini mirip seperti kisah Cinderella, yang digambarkan tidak pernah berhasil untuk berdiri di atas kerja kerasnya. Hidupnya justru berubah drastis setelah seorang laki-laki datang dan menyelamatkannya.
Editors' Pick
Cinderella Complex Bisa Muncul Sejak Usia Dini
Melansir dari harleytherapy.co.uk, dijelaskan bahwa banyak di antara kita yang masih tumbuh dalam keluarga yang, disadari atau tidak, mendorong kita untuk menjadi bergantung, bukan mandiri.
Bagi anak perempuan, bisa dicontohkan seperti tumbuh dalam nilai-nilai tradisional yang kental dengan stereotype, dimana perempuan harus menjadi penurut, dan laki-laki harus menjadi berani.
Faktanya, mengajarkan anak untuk berani dan mengambil resiko penting adanya, Rasa takut akan dirasakan anak sejak kecil hingga dewasa, hanya saja aspeknya yang akan berbeda.
Jika sejak kecil anak terbiasa menghadapi rasa takutnya, anak akan terbiasa mencari jalan keluar dan menghargai setiap hasil yang diperoleh.
Ciri-Ciri Perempuan yang Alami Cinderella Complex
Melansir apa yang telah dijelaskan oleh Irma Gustiana di akun Instagram.com/ayankirma, ada beberapa ciri perempuan mengalami Cinderella Complex, yaitu:
- Mudah meremehkan dan meragukan diri sendiri, merasa tidak mampu meraih atau melakukan apapun tanpa bantuan dan dukungan laki-laki
- Memiliki kecenderungan mengandalkan laki-laki dalam seluruh aspek kehidupan, seperti keuangan, sosial, dan emosional
- Merasa tidak layak dicintai, merasa begitu rendah, dan merasa memiliki banyak kekurangan
- Memandang keputusan menjadi mandiri adalah suatu hal yang salah
- Punya ketergantungan terhadap cerita dongeng romantik, yang akan memengaruhi cara pandang terhadap hubungan dan kehidupan
- Memiliki hubungan yang tidak sehat dengan laki-laki, seperti terjebak dalam toxic relationship, atau selalu bergantung pada laki-laki untuk pemenuhan kebutuhan emosional atau fisik
- Sulit untuk mengambil keputusan
Kerugian yang Bisa Dialami Akibat Memiliki Sindrom Cinderella Complex
Cinderella Complex yang dialami atau dirasakan sejak usia dini tentu akan berpengaruh terhadap mental seseorang. Seperti depresi, mengalami kecemasan, serta memiliki hubungan yang buruk.
Harleytherapy.co.uk juga menjelaskan bahwa Cinderella Complex akan membuat seseorang sulit merasa cukup, dan mudah merasa kesepian.
Lebih lanjut, ada banyak kerugian yang bisa dialami seseorang yang memiliki sindrom Cinderella Complex, seperti memiliki money issues, lebih menomorsatukan pasangan, dan tidak fokus dalam kehidupan dan juga karir.
Peran Orangtua dalam Mencegah Anak Perempuan Memiliki Cinderella Complex
Orangtua punya peran besar dalam mencegah anak memiliki sindrom Cinderella Complex dengan melakukan beberapa hal, yaitu:
- Memberikan pendidikan yang seimbangantara kebutuhan akademis, sosial, dan emosional. Serta, memberikan kebebasan anak perempuan untuk mengembangkan keterampilan dan minat yang beragam sesuai keinginan
- Memenuhi kebutuhan cinta dan kasih sayang agar anak merasa dicintai, dan tidak mencari sumber kasih sayang dari orang lain
- Mendukung apapun yang menjadi keputusan anak, selama tidak melanggar norma, hukum, ataupun agama
- Menjadi role model yang positif untuk anak. Orangtua adalah sosok yang berinteraksi setiap hari dengan anak, tentu saja, setiap perilaku akan menjadi contoh bagi si Kecil
- Orangtua harus lebih fleksibel dan tidak terpaku pada gender. Berhenti untuk mengacu pada stereotype yang membatasi anak untuk bertindak atau merasa lebih
- Jangan ragu memberikan pujian terhadap apa yang telah dilakukan anak, atau telah diraih olehnya. Buatlah si Kecil merasa dihargai ya, Ma.
Cinderella Complex bisa dihentikan mulai kini. Jika Mama melihat tanda-tandanya pada anak, segera berkonsultasi dengan profesional untuk menangani masalah ini.
Baca juga:
- 10 Sifat dan Karakter Anak Bungsu, Santai dan Suka Tantangan
- Bagaimana Seorang Anak Dapat Mewarisi Sifat dan Karakter Dari Orangtua
- Beri Tahu Remaja, 5 Cara Mengatasi Sifat Toxic Dalam Diri