Media Sosial dan Kesehatan Mental Anak: Dua Hal yang Tak Terpisahkan
KPAI sebut kesehatan mental menjadi faktor utama anak bunuh diri
11 Desember 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Topik mengenai kesehatan mental menjadi sebuah topik yang banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir. Banyaknya kasus bunuh diri pada anak yang muncul akibat efek kesehatan mental semakin bermunculan dan harus segera dicari solusinya.
Era digital yang terus berkembang pesat membuat arus informasi tidak terbendung. Bahayanya, tidak semua informasi layak untuk diterima oleh anak. Terkadang, ada informasi yang berbahaya dan mampu mengganggu kesehatan mentalnya.
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini mengungkapkan jika ada 4 faktor yang menyebabkan anak dan remaja mengalami gangguan kesehatan mental.
Yaitu pola pengasuhan di rumah, penanaman spiritual dan nilai keagamaan di rumah kepada anak, peran orangtua di rumah, dan pengaruh media sosial.
Perlu diakui, jika media sosial dan kesehatan mental anak adalah dua hal yang tak terpisahkan. Media sosial bak pisau bermata dua, yang mampu menguntungkan dan merugikan bagi generasi penerus.
Popmama.com merangkum beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk melindungi kesehatan mental anak di era digital. Apa saja? Simak sampai akhir, Ma!
1. Buat anak melek dengan cyberbullying yang marak terjadi
Cyberbullying sudah seharusnya menjadi salah satu topik yang dibicarakan saat deep talk bersama anak. Mama dan Papa patut mengajarkan anak memahami perilaku yang tidak dapat diterima di dunia maya.
Serta, sampaikan pula jika anak mengalami hal tersebut mereka bisa menceritakan kejadian tersebut kepada Mama dan Papa tanpa rasa takut. Jika cyberbullying yang dialami sudah di luar batas, maka pelaku pun bisa mendapatkan konsekuensi dari tindakan yang dilakukan.
2. Membuat perjanjian penggunaan gadget bersama anak
Smartphone sejatinya digunakan bagi mereka yang telah cukup umur, paham serta bijak dalam menggunakannya. Sebelum memberikan smartphone kepada anak, ada baiknya orangtua membuat perjanjian berapa lama anak boleh fokus terhadap smartphone dan menjelajah dunia maya.
Hal ini berguna untuk membatasi paparan informasi yang didapatkan anak dan berisiko mengganggu kesehatan mentalnya. American Psychiatric Association memberikan durasi bermain gawai yang sesuai dengan usia anak dan bisa menjadi pertimbangan bagi orangtua, yaitu:
- 0-2 tahun: tidak boleh bermain gadget sama sekali
- 3-6 tahun: 10-20 menit setiap hari
- 7-10 tahun: 20-60 menit setiap hari
- 11-12 tahun: maksimal 2 jam per hari
Berikan pula alasan yang logis, kenapa Mama dan Papa membatasi penggunaan gadget agar si Kecil bisa menerima alasan pembatasan penggunaan gadget.