5 Sikap yang Bisa Membuat Anak Tidak Terbuka dengan Orangtua
Mama dan Papa harus hindari hal-hal ini jika ingin anak terbuka!
26 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pola komunikasi yang buruk antara orangtua dan anak sering kali menjadi akar dari masalah yang lebih besar, termasuk gangguan kesehatan mental pada anak.
Ketika anak merasa tidak didengar atau dipahami, mereka cenderung menutup diri dan lebih sulit untuk berbagi perasaan atau masalah mereka.
Sikap-sikap tertentu yang tidak disadari oleh orangtua bisa memperburuk hubungan ini, sehingga anak merasa terisolasi dan cemas.
Kali ini Popmama.com akan membahas sikap orangtua yang bisa membuat anak tidak terbuka, karena hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental anak.
1. Orangtua jarang mengajak anak berbicara
Salah satu sikap yang dapat membuat anak tidak terbuka dengan orangtua adalah ketika orangtua jarang mengajak anak berbicara. Komunikasi yang terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali bisa membuat anak merasa diabaikan dan tidak dihargai.
Misalnya, setelah anak pulang sekolah, orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan atau kegiatan lain dan tidak menanyakan bagaimana hari anak mereka berlangsung. Hal ini dapat membuat anak merasa bahwa perasaan dan pengalamannya tidak penting, sehingga ia enggan untuk berbagi cerita atau masalahnya.
Jika kebiasaan ini terus berlanjut, anak bisa menjadi lebih tertutup, merasa kesepian, dan cenderung menyimpan perasaan atau masalahnya sendiri, yang akhirnya dapat memengaruhi kesejahteraan emosional dan mental mereka.
Orangtua sebaiknya meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak setiap hari, bertanya tentang aktivitas mereka, dan menciptakan ruang untuk percakapan yang terbuka.
Editors' Pick
2. Kurang peduli dengan cerita anak
Jika anak menceritakan tentang pengalaman seru di sekolah atau masalah dengan teman-temannya, namun orangtua hanya menjawab dengan kalimat singkat atau bahkan tidak memberikan perhatian penuh, hal ini bisa membuat anak merasa kecewa dan mulai menarik diri.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk menunjukkan perhatian dan empati terhadap cerita anak, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memberikan respon yang mendukung agar anak merasa dihargai dan lebih terbuka.