Mengapa Nyamuk dan Manusia Termasuk Simbiosis Parasitisme

Nyamuk menghisap darah, dan merugikan manusia

26 Maret 2025

Mengapa Nyamuk Manusia Termasuk Simbiosis Parasitisme
Pexels/Jimmy Chan
simbiosis parasitisme nyamuk dan manusia

Dalam dunia biologi, hubungan antar makhluk hidup sering kali digambarkan dengan istilah simbiosis. Namun, tidak semua hubungan tersebut saling menguntungkan. Salah satunya adalah simbiosis parasitisme.

Simbiosis parasitisme di mana satu pihak mendapat keuntungan, sementara pihak lainnya dirugikan. Lantas, apa bedanya simbiosis parasitisme dengan dua jenis simbiosis lainnya, yakni mutualisme dan komensalisme?

Mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan, seperti antara bunga dan lebah yang membantu proses penyerbukan. Sedangkan komensalisme terjadi ketika satu pihak mendapat keuntungan tanpa merugikan pihak lainnya, seperti ikan remora yang menempel pada tubuh ikan hiu.

Namun, dalam simbiosis parasitisme, salah satu pihak, si parasit, mendapatkan manfaat dari inangnya, sementara sang inang justru menderita akibat keberadaan parasit tersebut. Salah satu contoh paling umum dari simbiosis parasitisme ini adalah hubungan antara nyamuk dan manusia.

Kali ini Popmama.com akan membahas informasi mengenai simbiosis parasitisme antara nyamuk dan manusia. Disimak ya!

1. Nyamuk mendapatkan makanan dari darah manusia

1. Nyamuk mendapatkan makanan dari darah manusia
Pexels/Shyamli Kashyap
gigitan nyamuk pada kulit manusia

Nyamuk betina membutuhkan darah manusia (dan hewan lainnya) untuk mendapatkan protein yang dibutuhkannya untuk berkembang biak. Proses ini terjadi ketika nyamuk menggigit kulit manusia dan menghisap darah.

Bagi nyamuk, darah adalah sumber makanan yang sangat penting. Namun, ini jelas merugikan manusia karena proses ini bisa menimbulkan rasa sakit, gatal, dan bahkan infeksi.

Editors' Pick

2. Manusia sakit akibat gigitan nyamuk

2. Manusia sakit akibat gigitan nyamuk
Pexels/Tima Miroshnichenko
Anak demam

Selain menghisap darah, nyamuk dapat menjadi faktor penyebar berbagai penyakit berbahaya, seperti malaria, demam berdarah, Zika, dan chikungunya.

Gigitan nyamuk yang terinfeksi bisa menularkan virus atau parasit ke tubuh manusia, menyebabkan penyakit yang serius bahkan mematikan. Ini adalah contoh nyata dari dampak negatif bagi manusia, yang jelas menunjukkan sifat parasitisme hubungan ini.

3. Nyamuk tidak memberikan manfaat kepada manusia

3. Nyamuk tidak memberikan manfaat kepada manusia
Pexels/Ravi Kant
Nyamuk Aedes aegypti

Dalam hubungan parasitisme, satu pihak selalu mendapatkan keuntungan sementara pihak lainnya dirugikan tanpa mendapatkan manfaat apapun. Nyamuk tidak memberikan keuntungan bagi manusia.

Sebaliknya, manusia hanya menjadi sasaran untuk kebutuhan reproduksi nyamuk. Tidak ada interaksi yang saling menguntungkan antara keduanya, yang membedakan hubungan ini dari simbiosis mutualisme.

4. Sifat parasitisme terlihat pada siklus kehidupan nyamuk

4. Sifat parasitisme terlihat siklus kehidupan nyamuk
Pexels/cassius cardoso
Gigitan nyamuk

Siklus hidup nyamuk juga menunjukkan sifat parasitisme yang jelas. Telur nyamuk berkembang di air, dan larva akan berubah menjadi nyamuk dewasa.

Setelah dewasa, nyamuk betina mencari manusia atau hewan untuk menggigit dan menghisap darah. Proses ini berulang dengan nyamuk mencari lebih banyak inang untuk mendapatkan darah. Selama siklus ini, manusia menjadi inang yang dirugikan.

Itulah informasi mengenai simbiosis parasitisme antara nyamuk dan manusia yang bisa jadi edukasi buat kamu. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest