11 Macam Rumah Adat di Indonesia
Rumah adat Indonesia adalah bangunan tradisional yang memiliki ciri khas
12 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rumah adat Indonesia adalah bangunan tradisional yang memiliki ciri khas dan mencerminkan kekayaan budaya serta keanekaragaman etnis di Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki rumah adat yang berbeda-beda, tergantung pada suku, kepercayaan, iklim, dan lingkungan setempat.
Berikut ini Popmama.com merangkum 11 macam rumah adat di Indonesia. Mama dapat mengajarkan kepada anak-anak di rumah mengenai kekayaan budaya yang dimiliki setiap provinsi di Nusantara
1. Rumah Bolon
Rumah bolon adalah rumah adat Batak yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Rumah bolon berbentuk panggung yang berfungsi sebagai tempat pertemuan keluarga besar yang dapat menampung 8 keluarga secara bersamaan.
Rumah bolon dibuat menggunakan bahan alam yang yang dikerjakan secara bersama-sama.
Ciri-ciri yang khas dari rumah bolon adalah bagian atap berbentuk pelana kuda, tidak memiliki plafon, terdapat lukisan pada pintu depan, dan didominasi warna merah, putih, serta hitam.
2. Rumah Gadang
Rumah gadang adalah rumah adat Minangkabau yang berada di Provinsi Sumatera Barat. Nama lain dari rumah gadang adalah bagonjong atau baanjung. Rumah gadang tidak menggunakan paku untuk mengikat bagian rumah, namun menggunakan pasak sebagai sambungan.
Ciri khas rumah gadang adalah atap yang melengkung ke atas dan runcing seperti tanduk kerbau. Dalam satu rumah terdapat empat atau enam atap melengkung yang bersusun, serta satu lengkungan ke arah depan rumah.
3. Rumah Tongkonan
Rumah tongkonan merupakan rumah adat suku Toraja yang berada di Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Memiliki ciri khas kepala kerbau yang terletak didepan rumah.
Rumah tongkonan berbentuk panggung dengan tiang-tiang silinder sebagai penyangga. Ciri khas rumah tongkonan adalah atap yang berbentuk perahu terbalik dengan buritannya.
Rumah tongkonan yang menghadap ke arah utara memiliki arti menghadap kearah Puang Matua Yang Maha Kuasa.
Rumah tongkonan saat ini tidak difungsikan sebagai tempat tinggal keluarga, namun telah dialihfungsikan sebagai pusat budaya masyarakat Toraja, upacara religi, kegiatan sosial, dan penyimpanan padi.
4. Rumah Honai
Rumah honai adalah rumah adat masyarakat Papua. Rumah honai berbentuk lingkaran dengan diameter 5 meter dan tinggi 3 meter.
Memiliki atap berbentuk kerucut seperti jamur yang berbahan dasar jerami, kayu, atau alang-alang. Rumah honai dapat menampung 5 sampai 10 orang.
Ciri khas rumah honai adalah tidak terdapat jendela dan memiliki satu buah pintu yang terletak dibagian depan. Arsitektur rumah honai memungkinkan penghuni rumah tetap hangat.
Editors' Pick
5. Rumah Baduy
Rumah baduy adalah rumah adat khas suku baduy dari Provinsi Banten yang menghadap ke utara dan selatan. Rumah baduy berbentuk panggung dengan tiang yang berdiri tidak sama rata karena menyesuaikan kontur dan kondisi lahan yang ada.
Tiang penyangga rumah baduy bertumpu pada batu kali agar lebih tegak dan stabil berdiri. Batu kali memiliki peran tersendiri dalam masyarakat baduy. Berguna untuk menumpu tiang dan menahan tanah agar tidak longsor.
6. Rumah Kebaya
Rumah kebaya adalah rumah adat khas betawi dari DKI jakarta. Memiliki pondasi yang disusun dari batu alam, tiang-tiang, dan atap yang terbuat dari genteng tanah atau anyaman daun kirai.
Teras rumah kebaya dilengkapi dengan pagar kayu yang dibentuk segitiga simetris dengan ukuran teras yang cukup luas untuk meletakkan meja dan kursi.
Atap rumah memiliki kemiringan depan yang rendah, dinding rumah terbuat dari kayu nangka yang dicat berwarna cerah, hijau atau kuning.
Memiliki dua daun pintu yang berukuran besar dan dua daun jendela yang memiliki lubang udara yang tersusun secara horizontal.
7. Rumah Gapura Candi Bentar
Rumah gapura candi bentar merupakan rumah adat khas Bali yang berbentuk gapura sebagai gerbang rumah adat bali. Gapura tersebut terdiri dari dua buah candi yang serupa dengan bahan dasar batu bata dan tanah liat.
Bahan yang digunakan untuk membangun rumah adat bali tidak dapat disamakan dengan rumah yang lain karena dipengaruhi status ekonomi dan status sosial pemiliknya.
Rumah adat bali adalah keseluruhan bangunan dan pekarangan yang biasanya dikelilingi oleh tembok dan tanpa atap penghubung.
Di depan rumah terdapat bangunan suci yang digunakan untuk sembahyang dan tempat meletakkan sesaji.
8. Rumah Bubungan Lima
Rumah bubungan lima adalah rumah tradisional yang berasal dari Provinsi Bengkulu. Memiliki tiang-tiang penyangga berjumlah 15 dan tinggi 1,8 meter yang ditancapkan pada batu datar.
Bahan utama penyusun rumah adat ini adalah kayu medang kemuning dengan atap seng dan bagian depannya terdapat tangga untuk memasuki rumah.
Jumlah anak tangga yang menyusunnya berjumlah ganjil, yang berkaitan dengan adat lokal.
Rumah bubungan lima merupakan jenis rumah panggung yang digunakan sebagai tempat untuk menyelenggarakan pesta perkawinan, menyambut kelahiran, menyambut tamu, ritual adat, upacara kematian.
9. Rumah Baileo
Rumah baileo adalah rumah tradisional yang berasal dari suku di Maluku dan Maluku Utara. Rumah baileo sebagai tempat pertemuan dan kegiatan budaya masyarakat Maluku.
Rumah baileo berstruktur panggung dengan tiang-tiang kayu yang ditanam didalam tanah.
Tiang kayu ini biasanya berasal dari kayu kelapa dan digunakan untuk menopang lantai rumah. Sedangkan untuk menopang atap rumah, diperlukan tiang sambungan yang lebih kecil.
Bagian dalam rumah Baileo biasanya luas dan terbuka dengan lantai panggung yang terbuat dari kayu. Tiang-tiang dan dinding rumah sering dihiasi dengan ukiran yang indah dan rumit, mencerminkan identitas budaya dan keindahan seni masyarakat Maluku.
10. Rumah Joglo
Rumah joglo adalah rumah tradisional yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rumah joglo terdiri dari beberapa bagian, diantaranya pendopo, pringgitan, dan omah ndalem.
Pringgitan merupakan ruang tengah yang digunakan untuk menjamu tamu yang memiliki hubungan kekerabatan, omah ndalem merupakan tempat berkumpul anggota keluarga, dan pendopo merupakan bagian depan yang berukuran luas.
Rumah joglo memiliki tiang-tiang sebagai penyangga rumah yang disebut dengan soko guru. Tiang utama ini mewakili arah barat, utara, selatan, dan timur.
11. Rumah Loka Samawa
Rumah dalam loka samawa adalah rumah tradisional yang berada di daerah Nusa Tenggara Barat. Rumah ini tersusun dari 98 pilar kayu jati dan satu pilar berukuran pendek yang berasal dari pohon cabe.
Model rumah panggung ini memiliki tiang berjumlah 99 yang mewakili 99 nama Allah yang baik atau Asmaul Husna.
Pada rumah dalam loka samawa ini terdapat ukiran yang khas dari daerah Sumbawa yang disebut dengan lutuengal, bermotif bunga dan daun-daunan.
Itu tadi informasi mengenai 11 macam rumah adat di Indonesia. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan dan kebanggaan Mama untuk ikut melestarikan keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia!
Baca juga:
- 9 Rumah Artis dengan Konsep Tradisional, Punya Ciri Khas Unik
- Apa Saja Fungsi dari Alat Musik Tradisional? Yuk, Ketahui di Sini!
- 10 Daftar Makanan Tradisional Indonesia Terpopuler, Wajib Dilestarikan