Tentu setiap dari kita pernah mengalami stres. Mama stres dalam mengurus pekerjaan rumah, anak stres dalam menyelesaikan tugas akademik, dan Papa stres dalam urusan kantor.
Taukah Mama definisi dari stres? Stres adalah respons fisiologis (ilmu mengenai fungsi dan kegiatan kehidupan makhluk hidup) dan psikologis (ilmu yang mempelajari tentang perilaku) yang terjadi saat seseorang menghadapi tekanan atau tuntutan yang berlebihan.
Meskipun secara umum stres dianggap negatif, namun stres juga memiliki dampak positif, selagi stres dalam level yang ringan ya Ma.
Berikut ini ulasan dari Popmama.com mengenai manfaat stres ringanbagi remaja apabila dapat mengelola hal itu dengan baik. Selamat menyimak.
1. Stres meningkatkan kewaspadaan
Freepik/pvproductions
Saat tubuh mengalami stres, reaksi "fight-or-flight" diaktifkan, dan kewaspadaan meningkat. Ini dapat menyebabkan anak-anak menjadi lebih waspada dan fokus terhadap tugas yang sedang dihadapi.
Sebagai hasilnya, anak-anak menjadi lebih peka terhadap perubahan lingkungan dan tugas yang memerlukan pemecahan masalah cepat.
2. Stres memberikan motivasi
Unplash/Braden Collum
Sedikit tekanan dapat menjadi dorongan motivasi anak-anak untuk mencapai tujuan. Stres yang datang saat momen tertentu dan tidak berlebihan dapat memicu anak-anak untuk bekerja keras, mengasah keterampilan, dan mencapai hasil yang diinginkan.
Saat situasi pandemi, semua aktivitas dialihkan di dalam dirumah, maka anak-anak akan mengalami stres karena merasa jenuh dan terbatas dalam melakukan berbagai aktivitas.
Aktivitas yang membatasi anak-anak saat situasi pandemi, diantaranya tidak dapat menikmati udara dan bersepeda di luar rumah, berbelanja, bersekolah, atau bermain di lingkungan sekitar.
Hal itu menciptakan ide-ide dan kreativitas pada orangtua agar anak-anak dapat bahagia beraktivitas di dalam rumah.
Contoh lain adalah saat anak stres karena melihat banyaknya saingan yang mengikuti perlombaan lari, hal itu tentu dapat menjadi dorongan anak untuk semakin bersemangat dalam melakukan yang terbaik.
Editors' Pick
3. Stres mendorong untuk bersiap-siap
Freepik/Freepik
Saat mengikuti lomba kemerdekaan atau melakukan pertunjukkan pentas seni di panggung, anak-anak tentu akan mengalami stres beberapa hari dan beberapa jam sebelumnya.
Stres akan membuat anak dapat mempersiapkan diri lebih baik lagi, entah saat ujian, mengikuti perlombaan, dan pertunjukkan seni. Stres membuat anak-anak berlatih dengan keras agar minim kesalahan dan lebih percaya diri dalam menghadapi momen yang akan datang.
4. Stres dapat menjadi tanda
Stres dapat timbul karena pengalaman di masa lalu yang sulit diatasi dalam waktu yang lama. Hal itu timbul akibat penderitaan masa lampau, seperti trauma, ditinggal keluarga meninggal, pelecehan, atau merasakan ketidakadilan dalam lingkungan sekitar.
Stres ini tidak mudah untuk dihilangkan secara mandiri, perlu bantuan dan dukungan dari orang sekitar atau para ahli untuk meredakan stres yang sedang dialami.
Stres juga dapat menjadi tanda bahwa anak-anak tidak merasa baik-baik saja dengan diri sendiri. Hal itu membuat Mama perlu memberikan perhatian lebih agar stres yang dialami anak-anak dapat segera diatasi.
5. Stres meningkatkan adaptasi
Unsplash/Jason Sung
Stres dapat membantu seseorang belajar dan beradaptasi dengan tantangan baru. Ketika seseorang mengalami situasi stres, ia dapat mengembangkan strategi penanganan yang efektif dan mengasah kemampuan adaptasi untuk menghadapi situasi serupa di masa depan.
Sebagai contoh stres akibat tugas sekolah yang bertumpuk, perasaan stres tersebut membuat anak-anak mengevaluasi dan mencari cara untuk dapat mengefektifkan waktu yang dimiliki.
Melalui serangkaian percobaan, anak-anak mendapatkan rumus atau tips yang tepat untuk beradaptasi dan menemukan cara yang sesuai dengan diri sendiri agar lebih efektif dan efisien dalam mengerjakan setiap tanggung jawab yang dimiliki.
6. Peningkatan kekuatan dan ketahanan fisik
Freepik/pvproductions
Stres yang diatur dengan baik dan diimbangi dengan istirahat yang cukup dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan fisik.
Saat anak-anak berada dalam situasi stres, tubuh memproduksi hormon stres yang dapat meningkatkan energi dan memberikan dorongan ekstra dalam situasi yang membutuhkan aktivitas fisik.
7. Meningkatkan kognitif
Freepik/photoroyalty
Saat mengalami stres yang ringan hingga sedang, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan epinefrin (adrenalin).
Ini memicu reaksi biologis yang dapat memberikan efek positif pada kognisi (proses mental yang melibatkan persepsi, pemahaman, ingatan, dan pemecahan masalah).
Stres adalah hal yang tidak menyenangkan, namun stres yang ringan dapat membantu untuk memecahkan, hal itu akan baik untuk fungsi kognitifnya, khususnya saat beranjak dewasa.
Perlu untuk diperhatikan bahwa dampak positif dari stres ini hanya berlaku pada tingkatan stres yang terkendali dan sementara.
Jika stres berkepanjangan atau berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif yang berakibat pada kesehatan fisik dan gangguan mental.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengajarkan anak cara mengelola stres dengan baik dan mencari keseimbangan yang sehat dalam hidup sehari-hari.
Stres dalam kehidupan sehari-hari itu wajar, namun jangan sampai berkesinambungan dan mengganggu berjalannya berbagai aktivitas.
Semoga informasi mengenai manfaat stres ringan bagi remaja di atas dapat menambah pengetahuan Mama dan dapat mendorong kita untuk mengalihkan stres menjadi energi yang positif!