Anak 12 Tahun Jadi Milyader, Dapat 5,7 M dari Jual NFT Ikan Paus
Benjamin Ahmed menjadi milyader di usianya yang baru 12 tahun, hebat!
6 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjalani kehidupan yang serba modern saat ini, anak-anak tentu sudah tak asing dengan penggunaan gadget, seperti laptop dan ponsel pintar. Namun, tak hanya sekadar menggunakan gadget sebagai sumber hiburan, ada beberapa anak yang tertarik dengan dunia pemrograman di dalamnya.
Salah satunya adalah Benjamin Ahmed, seorang anak usia 12 tahun yang tinggal di London, Inggris. Ia tertarik dengan dunia teknologi dan menciptakan karya NFT bernama "Weird Whale".
Tak tanggung-tanggung dengan karyanya tersebut, Ahmed telah meraup hampir 5,7 Miliar.
Seperti apa kisah Benjamin Ahmed dalam menciptakan karyanya tersebut? Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!
1. Benjamin Ahmed belajar memprogram sejak usia lima tahun
Tak seperti kebanyakan anak berusia 12 tahun, anak asal Inggris, Benjamin Ahmed, memiliki keunikan dalam menjalani masa remaja mudanya.
Ia menikmati berenang, taekwondo, dan belajar kode saat dia tidak di sekolah. Ahmed mulai belajar memprogram pada usia lima tahun, setelah menyaksikan Papanya, Imran, bekerja sebagai pengembang web atau web developer.
Dari usia kecil, Ahmed mulai dengan HTML dan CSS, dan terus mengembangkan keterampilan pengkodeannya, hingga kemudian mempelajari JavaScript dan program lainnya.
2. Ahmed tertarik dengan dunia NFT di awal tahun 2021
Namun akhir-akhir ini, Non-Fungible Tokens, atau NFT, dan smart contracts, atau kumpulan kode yang mendukungnya, telah menarik perhatian Ahmed.
“Saya pertama kali belajar tentang NFT awal tahun ini. Saya terpesona dengan NFT karena dapat dengan mudah mentransfer kepemilikan NFT melalui blockchain.” ujar Ahmed, yang dilansir dari CNBC Make It.
NFT adalah aset digital unik, termasuk jpeg dan klip video, yang diwakili oleh kode yang direkam pada blockchain, yang merupakan buku besar digital.
Setiap NFT dapat dibeli dan dijual, seperti aset fisik, tetapi blockchain memungkinkan kepemilikan dan validitas masing-masing, sehingga dapat dilacak.
Editors' Pick
3. Koleksi pertamanya tidak langsung laku, namun Ahmed tak patah semangat
Ahmed sangat tertarik dengan teknologi ini dan memutuskan untuk membuat koleksi NFT miliknya sendiri. Koleksi NFT pertamanya, yang ia luncurkan awal musim panas ini, terdiri dari 40 avatar berpiksel berwarna-warni yang disebut Minecraft Yee Haa.
“Saya membuatnya setelah menghabiskan terlalu banyak waktu bermain [video game] Minecraft,” kata Ahmed.
Ahmed mengatakan bahwa ia menciptakan karya seni dan mengkodekannya masing-masing. Ia juga mengaku bahwa koleksinya tidak langsung laku, tapi Ahmed tak patah semangat. Ia melihat proyek ini lebih sebagai pengalaman belajar daripada "mengambil uang" dan ingin terus berkreasi.
Pada bulan Juni, Ahmed mulai membuat kode "Weird Whale", koleksi NFT keduanya, yang menampilkan 3.350 paus berpiksel, masing-masing dengan ciri yang berbeda.
Proyek ini menggabungkan semacam meme, menggunakan gambar ikan paus, dengan ciri-ciri yang mirip dengan CryptoPunks pixelated ikonik, salah satu koleksi NFT pertama yang ada.
Proyek ini memakan biaya $300, yang sebagian besar terdiri dari membayar biaya yang dibebankan untuk memverifikasi blockchain setiap NFT.
4. Membuat kode koleksi dari tutorial online dan mentor yang ditemui di komunitas
Tak berhenti disitu, Ahmed juga belajar cara membuat kode koleksi dari tutorial online dan mentor yang ia temui di komunitas Discord.
Imran, sang Papa, mengatakan ada salah satu pengembang di balik proyek NFT lain yang disebut Boring Bananas, mengirimi Ahmed sebuah skrip untuk digunakan sebagai templat untuk mengkode Weird Whale.
“Adikku dan Papaku sangat bersemangat dan terpesona melihat bagaimana mereka rilis. Kami melakukan beberapa pekerjaan di situs web dan smart contract dan memposting utas di Twitter.” ujar Ahmed.
5. Setelah diluncurkan, seluruh koleksi Weird Whale terjual habis dalam sembilan jam
Setelah diluncurkan pada bulan Juli, seluruh koleksi terjual habis dalam sembilan jam, dan Ahmed menghasilkan lebih dari 80 eter dalam satu hari. Karena dia telah menahan keuntungannya dalam eter, jumlah itu bernilai lebih dari $255.000 dengan harga hari ini.
Dia kemudian mendapatkan tambahan 30 Ether yang merupakan unit tanda uang dari plaform Ethereum, atau mata uang kripto, yang jika diuangkan senilai lebih dari $95.000, karena Ahmed mendapatkan royalti 2,5% pada setiap penjualan sekunder.
Setelah itu, Ahmed telah menghasilkan lebih dari $350.000, atau lebih dari Rp.4.981.375.000. Pada akhir Agustus lalu ia, memproyeksikan pendapatan totalnya telah lebih dari $400.000.atau sekitar Rp.5,693,100,000
Hingga kini, Ahmed tidak memiliki rekening bank tradisional, hanya rekening dari cryptocurrency.
“Saya berencana untuk menyimpan semua eter saya dan tidak mengubahnya menjadi uang kertas. Ini mungkin bukti awal bahwa, di masa depan, mungkin semua orang tidak membutuhkan rekening bank dan hanya memiliki alamat ether dan dompet.” kata Ahmed.
Namun Ahmed menambahkan, ia juga segera membuat rekening bank untuk keperluan pajak.
6. Ahmed sedang mengerjakan proyek NFT lain dan berencana mematenkan karyanya tersebut
Kemudian, Ahmed saat ini sedang mengerjakan proyek NFT lain dan memprediksi bahwa banyak koleksi NFT yang lebih sukses akan memiliki komponen meme.
“Saya pikir meme memiliki nilai signifikan dalam ruang ini, karena banyak proyek memiliki semacam tautan meme ke sana. Saya pikir meme memainkan peran besar di ruang ini.” kata Ahmed.
Ahmed juga akan mematenkan IP-nya atau kekayaan intelektual. Untuk melakukannya, sang Papa telah menghubungi pengacara untuk merek dagang Weird Whale dan proyek mendatang lainnya.
“Ketika orang membeli Weird Whale, mereka berinvestasi pada saya dan masa depan saya. Jika saya terus seperti ini, saya mungkin akan berakhir seperti pengusaha teknologi lain di luar sana seperti Elon Musk dan Jeff Bezos.” ujarnya.
Wah sangat menginspirasi ya, Ma! Keberhasilan Benjamin Ahmed saat ini dapat mengajarkan anak bahwa belajar, berusaha, dan jangan menyerah adalah cara tepat untuk mencapai impian.
Serta jangan takut jika menemukan kegagalan dalam prosesnya. Jadikan kegagalan sebagai pembelajaran untuk menghasilkan karya yang lebih inovatif.
Baca juga:
- Haidar, Anak SMP yang Berhasil Lolos Program Future Doctor Harvard
- Daftar 610 Sekolah dan Aturan Lengkap Kegiatan Sekolah Tatap Muka
- Beri Tahu Anak, Pengertian dan Bentuk-Bentuk Kegiatan Ekonomi