Remaja Terobsesi dengan Anime, Kenali Apa Itu Wibu Yuk!
Menyukai kebudayaan Jepang, hingga menjatuhkan budaya sendiri
18 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berkembangnya teknologi saat ini, memunculkan banyak istilah yang beredar di internet, sehingga dapat dimengerti jika Mama tidak tahu dengan semua arti dari istilah-istilah tersebut, termasuk istilah Wibu.
Istilah yang satu ini seringkali terdengar di berbagai kesempatan. Beberapa orang menggunakan istilah ini untuk mengartikan seseorang yang suka menyaksikan Anime Jepang, namun ada beberapa orang juga yang menggunakan istilah ini sebagai istilah.
Jika anak mama suka menyaksikan Anime Jepang, tentu sudah tak asing lagi dengan istilah Wibu. Lantas apa arti dari kata Wibu itu sendiri?
Kenali apa itu wibu dan ciri-cirinya berdasarkan informasi yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk!
1. Apa itu Wibu?
Wibu, weeb, atau weeaboo adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang non-Jepang yang terobsesi dengan budaya Jepang pada tingkat yang sangat terbatas, demikian dilansir dari The Japanese Way.
Keobsesian ini membuat mereka seolah-olah orang Jepang dan hidup di sana. Seringkali, wibu juga digambarkan sebagai individu yang memiliki obsesi tidak sehat terhadap budaya Jepang.
Tak hanya Anime, seorang remaja yang wibu cenderung menikmati aspek-aspek tertentu dari budaya Jepang, seperti manga, tetapi mereka mengabaikan tradisi Jepang yang lebih luas.
Di tingkat yang lebih parah, ada japanofilia, di mana seseorang jadi tidak menghargai kebudayaan mereka sendiri. Singkatnya, istilah ini hanya bisa diberikan kepada seseorang yang benar-benar terobsesi dengan kebudayaan Jepang.
Editors' Pick
2. Bagaimana asal mula kata wibu?
Kata weeaboo sendiri berasal dari cuplikan komik Perry Bible Fellowship karya Nicholas Gurewitch yang pada waktu itu, tidak memiliki makna apapun.
Namun pada pertengahan tahun 2000an, berawal dari sebuah forum bernama 4chan, kata ini menggantikan istilah wapanese atau wanna be Japanese, yang merupakan ejekan kepada orang-orang yang fanatik kepada segala hal yang berbau Jepang.
Sehingga, wibu ini bukan merupakan kepanjangan dari apapun ya Ma! Melainkan bahasa serapan asing.
3. Bagaimanakah ciri-ciri remaja wibu?
Jika anak remaja mama menikmati kebudayaan Jepang dan suka menyaksikan anime atau sebagainya, itu bukan berarti ia wibu ya Ma! Untuk mengenali apakah anak remaja mama salah satu wibu atau bukan, ada beberapa ciri-ciri khusus yang bisa diperhatikan, yaitu:
Fanatik dengan kebudayaan Jepang
Pertama, mereka amat gemar memberitahu kegemarannya atas kebudayaan Jepang dan cenderung bangga dengan hal tersebut.
Mereka bahkan juga tidak segan untuk berpakaian seperti orang Jepang dan menggunakan kosa kata Jepang untuk berbicara dengan orang lain, seperti ohayo, arigatou. konichiwa, eto, daijobun, hingga gomenasai.
Sebenarnya hal tersebut tidak masalah. Hanya saja, remaja wibu yang sudah parah biasanya akan menghina budayanya sendiri karena terlalu mengagungkan kebudayaan Jepang.
Mengganti nama dengan bahasa Jepang
Ciri lain dari remaja wibu adalah memadukan namanya dengan bahasa Jepang. Remaja wibu akan mencampurkan, bahkan mengganti namanya dengan nama-nama orang Jepang. Ada juga yang menggunakan huruf atau aksara Jepang untuk menuliskan namanya.
Hal ini banyak ditemui di media sosial, ia tidak menggunakan nama aslinya melainkan nama buatannya baru.
Terobsesi Berlebihan dengan Karakter Anime
Jika sudah sampai tingkat yang parah, seorang remaja wibu akan sangat terobsesi dengan karakter anime favoritnya. Mereka bahkan bisa berfantasi seolah-olah karakter tersebut benar-benar hidup.
Selain itu, ada sebuah fenomena di Jepang yang disebut sebagai 'Sindrom Kelas 8' di mana penderitanya menganggap dirinya memiliki kekuatan super. Mereka terinspirasi dari anime-anime fantasi yang ditonton.
Memasang Foto Profil dengan Karakter Anime
Wibu juga kerap diidentikkan dengan kepercayaan diri yang rendah karena jarang melakukan interaksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya. Inilah yang membuat mereka cenderung menggunakan karakter anime favoritnya sebagai foto profil di media sosial.
Anti sosial
Ciri yang sangat sering melekat pada wibu seperti yang disebutkan di atas adalah jarang melakukan interaksi sosial, sehingga kerap disebut sebagai orang yang anti sosial.
Seorang wibu yang sangat menyukai budaya Jepang lebih sering menutup diri, karena menganggap bahwa masyarakat lain tidak sama dengannya, dan hanya bermain dengan teman-teman komunitasnya yang sama dengannya.
4. Apa penyebab seorang remaja menjadi wibu?
Ada beberapa alasan mengapa seorang anak bisa menjadi seorang wibu. Mulai dari mendapatkan perundungan dan menyebabkan kurangnya percaya diri, hingga trauma. Karena trauma, anak jadi mengurung diri di rumah dan menonton anime untuk mengisi waktu.
Ada alasan lain juga seperti diajak teman yang sebelumnya menyukai kebudayaan Jepang dan anime. Karena anak ingin merasa diterima oleh lingkungan sekitarnya, maka ia mulai ikut teman-temannya menjadi seorang wibu.
Sehingga jika Mama memiliki seorang wibu atau memiliki obsesi yang parah pada kebudayaan Jepang, maka hindari untuk langsung memberikan cap negatif atau kekanak-kanakan ya. Ajak anak berbicara dan cobalah ajak anak melakukan kegiatan lain di luar rumah.
5. Apakah wibu dan otaku itu sama?
Istilah wibu dan otaku seringkali disamakan maknanya. Padahal, banyak sekali perbedaan di antara keduanya. Otaku adalah istilah dalam bahasa Jepang bagi seseorang yang menekuni suatu hal secara mendalam.
Maknanya menjadi positif jika ditujukan kepada orang yang menekuni suatu bidang hingga menjadi pakar.
Sedangkan makna negatifnya, ditujukan kepada orang-orang yang terlalu fanatik kepada suatu hal, seeperti anime, baca manga, main game hingga kurang mampu untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Nah, itulah beberapa informasi seputar apa itu wibu dan ciri-cirinya. Jika anak mama menunjukkan ciri-ciri seorang wibu, penting untuk diingatkan bahwa tak pernah ada yang baik dari sesuatu yang berlebihan, termasuk seorang wibu yang terlalu fanatik kepada Jepang.
Seorang remaja, boleh saja mempelajari dan menyukai budaya asing, namun tidak melampaui batas dan meremehkan kebudayaannya sendiri.
Baca juga:
- Fakta Film Animasi 'Encanto' yang Menarik Ditonton Bersama Keluarga
- 9 Serial Animasi Anak Korea yang Tayang di TV Indonesia
- 20 Daftar Judul Film Anime di Netflix yang Ceritanya Paling Menarik!