Apakah Permen Karet dapat Meningkatkan Kecerdasan Anak?
20 menit mengunyah permen karet setara dengan olahraga ringan
4 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir setiap anak tahu atau bahkan menyukai permen karet. Permen karet merupakan jenis permen yang bisa dikunyah dan dapat dibuat gelembung. Memiliki warna dan rasa yang beragam sehingga banyak anak yang menyukainya.
Pada umumnya permen hanya memberikan sensasi manis di mulut anak, beberapa permen lainnya bisa bermanfaat untuk melegakan tenggorokan, vitamin, dan lain-lain. Namun, permen karet yang memiliki manfaat yang cukup berbeda.
Jika anak suka makan permen karet, jangan terlalu khawatir ya Ma. Karena mengunyah permen karet disebut dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Lalu bagaimana permen karet bisa berdampak pada kecerdasan anak?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini Popmama.com akan membahas selengkapnya mengenai mengunyah permen karet dapat memengaruhi kecerdasan anak di bawah ini. Yuk simak!
1. Penelitian mengungkapkan, mengunyah permen karet dapat meningkatkan kemampuan kognitif
Jika anak sering mengunyah permen karet, berikut ini adalah sesuatu yang bisa menjadi kabar baik, dilansir dari Zmescience.com, peneliti dari Universitas St. Lawrence menerbitkan hasil penelitian berupa mengunyah permen karet dapat meningkatkan kemampuan kognitif seseorang, meskipun dalam waktu yang singkat.
Dalam penelitiannya, para ilmuwan meminta 159 sukarelawan, yang mereka bagi menjadi dua kelompok, kelompok yang makan permen karet dan tidak untuk menyelesaikan serangkaian tes, termasuk masalah logika yang sulit atau pengulangan angka secara terbalik.
Dari penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa secara keseluruhan rangkaian lima dari enam tes, orang-orang yang mengunyah permen karet lebih mengungguli yang tidak makan permen karet. Satu-satunya pengecualian adalah tes kefasihan verbal, di mana subjek diminta menyebutkan sebanyak mungkin kata.
2. Hasil studi menemukan bahwa tingkat kinerja intelektual yang meningkat
Dilansir dari Forbes.com, permen karet juga telah dipelajari manfaatnya pada memori, kewaspadaan, pengurangan kecemasan, penekanan nafsu makan, suasana hati dan pembelajaran. Permen karet yang diperiksa dengan mikroskop termasuk rasa, tekstur dan kepadatannya, dari beberapa merek.
Pemikiran awal yang memunculkan penelitian tentang permen karet adalah, mengunyah permen karet dapat meningkatkan aliran darah ke otak, dan pada gilirannya dapat memicu efek penting lainnya.
Universitas Cardiff di Inggris lalu mengambil pandangan komprehensif tentang potensi permen karet di berbagai bidang, seperti pembelajaran, suasana hati, ingatan, dan kecerdasan.
Kemudian hasil studi menemukan bahwa tingkat kewaspadaan dan kinerja intelektual meningkat pada subjek yang mengunyah permen karet, sementara memori tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Editors' Pick
3. Faktanya, 20 menit mengunyah permen karet setara dengan olahraga ringan
Masih dilansir dari Forbes.com, sebuah studi tahun 2011 yang dilaporkan oleh Live Science menunjukkan hasil yang sangat signifikan, peneliti menemukan bahwa mengunyah permen karet sebelum mengikuti tes dapat meningkatkan kinerja, namun mengunyah permen karet selama tes tidak meningkatkan kinerja.
Alasannya adalah, mengunyah permen karet dapat menghangatkan otak, sesuatu yang oleh para peneliti gusi disebut sebagai "gairah yang diinduksi oleh pengunyahan."
Faktanya, mengunyah permen karet selama 20 menit setara dengan olahraga ringan, dalam hal mengirimkan lebih banyak darah ke otak. Melanjutkan mengunyah setelah periode pemanasan membutuhkan terlalu banyak kerja rahang, sehingga bisa membakar lebih banyak energi dan menghilangkan manfaatnya.
4. Namun, manfaat mengunyah permen karet hanya bertahan pada 20 menit awal pengujian
Dilansir dari Wired.com, sebuah penelitian mencapai hasil yang serupa, mengunyah permen karet seringkali menjadi penolong tes atau ujian yang lebih baik daripada kafein.
Namun, penelitian terbaru menyelidiki berapa lama manfaat permen karet bertahan. Ternyata tidak terlalu lama, pengunyah permen karet hanya menunjukkan peningkatan kinerja selama 20 menit awal pengujian. Setelah itu, mereka tampil identik dengan non-pengunyah.
Sayangnya, karena peningkatan ini cepat berlalu, kesimpulan dari penelitian ini adalah, saat mengikuti tes, simpan permen karet untuk bagian tersulit, atau untuk pertanyaan-pertanyaan ketika anak merasa kurang fokus atau lesu.
Permen karet akan membantu anak menjadi lebih berkonsentrasi, tetapi bantuannya tidak akan bertahan lama.
5. Selain itu, permen karet juga dapat menghilangkan kecemasan dengan efektif
Selain bermanfaat sebagai meningkatkan kemampuan kognitif dan konsentrasi, dilansir dari Forbes.com, sebuah penelitian juga menemukan permen karet dapat menghilangkan kecemasan dengan efektif, meskipun alasannya tidak jelas.
Dalam studi tahun 2009 ini, menemukan bahwa, mengunyah permen karet dapat menghasilkan penurunan kadar kortisol atau yang sering disebut "hormon stres" dan penurunan kecemasan secara keseluruhan.
Penelitian ini juga dilakukan di Tokyo, yang menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dalam waktu lama mengaktifkan bagian otak yaitu bagian ventral dari korteks prefrontal, yang secara bergantian memicu serangkaian efek yang menghasilkan lebih sedikit perasaan depresi.
Faktanya, mengunyah permen karet juga dapat menekan "respons nosiseptif" secara umum, atau yang diterjemahkan sebagai 'nyeri di otak'.
6. Tak hanya itu, permen karet juga membuat anak lebih waspada dan perhatian dengan sekitar
Dilansir dari Wired.com, ilmuwan di Universitas Coventry juga menemukan bahwa orang yang mengunyah permen karet menunjukkan penurunan dramatis dalam perasaan kantuk.
Saat mengunyah permen karet, seseorang menjadi lebih waspada dan perhatian, namun tanpa kegelisahan.
Tentu saja, permen karet menjijikkan dan tidak sedap dipandang setelah menjadi sampah, tetapi tak dapat dipungkiri bahwa permen karet bisa menjadi stimulan yang baik untuk anak. Karena anak bisa memperoleh manfaat dari dorongan makan tanpa harus menelan atau menelan kalori.
Dan anak juga akan mendapatkan nafas yang lebih segar!
Baca juga:
- Bonding Time Bersama Anak, Yuk Ajarkan Membuat 3 Makanan a la Korea
- Mulai Beraktivitas? Berikan 7 Makanan Penambah Energi untuk Anak
- Memicu Penyakit, Ini 5 Perilaku Pola Makan yang Salah pada Anak Remaja