Anak Mengalami Insomnia, Bolehkah Diberikan Obat Tidur?
Pemberian obat tidur menimbulkan efek samping jika dosis tidak tepat
4 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Susah tidur atau insomnia tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, namun anak juga bisa merasakan kesulitan tidur di malam hari. Anak yang sulit tidur tentunya bisa membuat Mama menjadi khawatir, apalagi kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan serta aktivitas seharian anak.
Kurang tidur dapat menyebabkan anak susah bangun di pagi hari, sulit konsentrasi ketika belajar, tubuh menjadi mudah lelah di siang hari, dan masih banyak dampak lainnya.
Jika hal ini terjadi terus menerus, tentu dapat berimbas pada kesehatan anak yang mulai menurun akibat pola tidur yang buruk.
Untuk mengatasinya, mungkin Mama pernah terpikir untuk memberikan anak obat tidur. Tujuannya untuk membantu anak tidur lebih cepat dan lebih nyenyak. Namun apakah hal ini boleh dilakukan?
Berikut ini Popmama.com akan memberikan penjelasan seputar bolehkah anak insomnia diberikan obat tidur, di bawah ini
1. Pemberian obat tidur bukanlah solusi tepat untuk mengatasi insomnia pada anak
Sesuai namanya, obat tidur memang berfungsi untuk membuat anak cepat mengantuk dan memperpanjang waktu tidurnya. Obat ini bahkan Mama bisa dapatkan dengan mudah di swalayan atau di apotek terdekat, dengan atau tanpa resep dari dokter.
Namun, menurut American Academy of Sleeping Medicine, memberikan obat tidur bukanlah solusi tepat untuk mengatasi insomnia pada anak, hal ini disebabkan karena obat tidur tidak dibuat untuk anak-anak.
Di Amerika Serikat, tidak ada obat resep yang disetujui untuk mengobati sulit tidur atau insomnia pada anak.
Pemberian obat dalam dosis dewasa juga dapat menyebabkan anak terkena overdosis dari obat tidur, sehingga hanya dokter yang bisa mengubah dosis obat dewasa agar sesuai dengan usia dan berat badan anak.
Editors' Pick
2. Hal yang perlu Mama tanyakan jika diberikan obat tidur dari dokter anak
Jika Mama telah konsultasi pada dokter dan direkomendasikan berbagai obat tidur untuk anak, jangan lupa untuk bertanya tentang efek samping dan risikonya pada anak. Karena beberapa obat tidur juga ada yang berisiko menyebabkan bengkak pada wajah anak di pagi harinya.
Setelah itu, Mama bisa menanyakan apakah obat yang diberikan dapat benar-benar membantu masalah tidur anak. Serta jangan lupa untuk menanyakan tentang solusi pilihan non-obat, sehingga anak tidak perlu mengonsumsi obat terus menerus setiap harinya.
3. Mengubah kebiasaan sebelum tidur untuk mencegah berbagai masalah tidur
Anak dapat mengalami masalah tidur karena berbagai alasan. Alasannya bisa bervariasi sesuai usia anak. Kebanyakan insomnia pada masa anak-anak disebabkan oleh cara orangtua dan anak berinteraksi tentang tidur.
Mengubah kebiasaan dan perilaku sebelum tidur seringkali dapat menjadi solusi masalah tidur yang sering terjadi pada anak-anak. Mama juga bisa mengajari anak bagaimana menerapkan kebiasaan tidur yang baik.
Tips berikut dapat mencegah dan mengatasi berbagai masalah tidur, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa:
- Tetapkan waktu untuk tidur dan bangun, dan selalu konsisten.
- Pastikan kamar tidur gelap, tenang, dan nyaman.
- Jauhkan TV dan komputer dari kamar tidur.
- Batasi penggunaan perangkat elektronik apa pun sebelum waktu tidur.
- Melakukan sesi berbicara singkat untuk mengatasi anak yang sedang cemas atau stres.
- Kurangi pemberian makanan atau minuman yang mengandung kafein.
4. Beberapa alasan mengapa perlu membatasi perangkat elektronik pada anak sebelum tidur
Banyak anak yang menghabiskan waktu di depan layar, hal ini dapat membahayakan waktu tidur anak. Sesuai dengan tips membatasi penggunaan perangkat elektronik di atas, berikut alasan mengapa perlu membatasi perangkat elektronik pada anak sebelum tidur. Baik itu ketika menyaksikan televisi atau bermain gadget:
- Cahaya dari layar dapat membuat otak dengan berpikir bahwa ini adalah siang hari.
- Penggunaan perangkat elektronik dapat mendorong anak untuk tetap terjaga dan tetap bersenang-senang.
- Menggunakan alat elektronik di malam hari dapat mempersulit anak untuk tertidur.
- Menghindari layar selama satu hingga dua jam sebelum waktu tidur dapat membantu anak lebih cepat tidur.
Anak juga belajar dari contoh yang dilakukan orangtuanya. Misalnya, Mama dan Papa dapat mematikan perangkat elektronik milik sendiri. Tak hanya membantu anak untuk tidur, namun juga membantu orangtua tidur lebih cepat dan nyenyak.
5. Masalah tidur pada anak juga bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius
Masalah tidur bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan makan. Jika Mama memiliki kekhawatiran pada kondisi anak, bicarakan dengan dokter anak.
Dokter mungkin merujuk anak ke konselor atau psikolog untuk mendapatkan bantuan.
Walaupun banyak obat tidur yang tersedia dan mudah didapatkan, selalu konsultasikan dengan dokter anak sebelum menggunakannya. Karena dosis yang tepat hanya bisa disesuaikan dengan usia dan berat badan anak. Hindari efek samping obat tidur dengan menerapkan kebiasaan sebelum tidur yang tepat.
Baca juga:
- 5 Langkah Mengatasi Insomnia pada Anak
- 10 Minuman untuk Bantu Anak Atasi Susah Tidur atau Insomnia
- Awas, Insomnia yang Dialami Orangtua dapat Memengaruhi Tidur Anak