Bolehkah Remaja Menggunakan Chemical Peeling untuk Perawatan Wajah?
Apakah pengelupasan kulit aman untuk remaja?
1 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki usia remaja, akan mulai muncul berbagai masalah kulit pada anak. Mulai dari kulit berminyak, kusam, berjerawat, noda hitam, kering, dan masih banyak lagi. Berbagai cara dapat mengatasi permasalahan kulit pada remaja. Salah satunya adalah penggunaan chemical peeling.
Apa itu chemical peeling? Chemical peeling adalah prosedur pengelupasan kulit yang melibatkan campuran bahan kimia untuk dioleskan ke kulit dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuannya untuk menghilangkan sel-sel kulit mati, membuat kulit lebih halus, lebih segar, dan lebih sehat.
Penggunaannya pun bisa disesuaikan dengan jenis kulit anak, permasalahan kulit yang dialami, serta kandungan peeling yang berada di masing-masing produk. Ada peeling yang bisa digunakan dua kali dalam seminggu, namun juga ada yang digunakan satu kali dalam seminggu.
Lalu apakah peeling aman untuk anak remaja? Berikut ini Popmama.com telah menyiapkan informasi selengkapnya di bawah ini!
1. Chemical Peeling baru bisa dimulai dari usia 20-an dan hanya dengan dokter kulit
Chemical peeling dapat digunakan untuk merawat kulit wajah, leher, bahkan tangan. Jenis peeling untuk tubuh juga tersedia untuk area tubuh yang lebih luas seperti punggung.
Pengelupasan merupakan cara yang efektif untuk mendorong epidermis menghasilkan sel-sel baru, menyegarkannya kembali sebagai pelindung kelembapan sehingga kulit anak terlindungi dengan baik.
Melihat dari manfaatnya, mungkin Mama bertanya-tanya kapan anak bisa mulai menggunakannya. Dilansir dari laboratorium kecantikan skinkraft.com, anak bisa mulai chemical peeling di usia 20-an.
Anak boleh menggunakan peeling, asal menggunakan peeling scrub. Namun tentunya tidak boleh dilakukan sembarangan, dan hanya dilakukan oleh tenaga ahli seperti dokter kulit.
Pada usia 20 tahun, seorang anak dapat menggunakan chemical peeling ringan seperti salicylic acid untuk jerawat. Sementara chemical peeling dengan TCA atau asam trikloroasetat hanya boleh dilakukan saat anak berusia lebih dari 30-40 tahun.
Editors' Pick
2. Chemical Peeling bisa membuat kulit anak menjadi lebih cepat tipis
Walaupun mulai timbul masalah kulit pada anak saat usia belasan, hal ini merupakan regenerasi kulit yang normal bagi remaja.
Jika anak melakukan pengelupasan kulit wajah dengan chemical peeling dapat membuat kulit menjadi lebih cepat tipis, sehingga peeling belum perlu diterapkan pada anak remaja.
Banyaknya produk-produk perawatan yang menawarkan chemical peeling bisa membuat Mama jadi tergoda untuk membelikan anak.
Namun, pada dasarnya chemical peeling adalah prosedur medis dengan menggunakan krim berbahan dasar kimia untuk mengangkat sel-sel kulit mati.
Jika anak tetap menggunakannya, akan ada kemungkinan risiko efek samping, seperti kerusakan kulit permanen akibat produk chemical peeling yang tidak sesuai dengan kondisi kulit anak. Hal inilah yang membuat chemical peeling hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan dokter kulit.
3. Kriteria anak yang harus menghindari chemical peeling di dokter atau di rumah
Memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kulit wajah, namun tidak semua orang boleh melakukan perawatan ini di dokter, apalagi jika dilakukan sendiri di rumah. Apabila anak mama termasuk salah satu atau lebih dari kriteria di bawah ini, sebaiknya hindari melakukan chemical peeling baik di dokter atau di rumah:
- Anak masih di bawah usia 17 tahun
- Sedang mengalami iritasi, infeksi kulit seperti virus, bakteri, jamur. Kemudian memiliki luka, dan kulit terbakar matahari pada area wajah yang akan dikelupas.
- Sedang hamil atau menyusui.
- Mengonsumsi obat isotretinoin dalam 6 bulan terakhir.
Mama dapat melakukan konsultasi ke dokter kulit yang terpercaya untuk informasi selanjutnya. Karena dokter kulit dapat menentukan apakah kulit anak boleh untuk di peeling atau tidak, serta solusi terbaik apa selain memakai cheemical peeling.
Untuk menjaga kulit anak tetap sehat dan bebas jerawat, Mama bisa menerapkan beberapa tips dibawah ini.
Tips Menjaga Kesehatan Kulit Remaja dan Membersihkan Jerawat Ringan
Hampir setiap remaja memiliki jerawat, tetapi perawatan dini dapat membantu mencegah datangnya jerawat pada anak. Mama bisa ikuti lima hal di bawah untuk membantu menjaga kesehatan kulit remaja dan membersihkan jerawat ringan sebelum berkembang.
Waspadai tanda awal jerawat
Jerawat remaja biasanya dimulai ketika anak-anak mencapai pubertas, meskipun beberapa anak menunjukkan tanda-tanda awal jerawat sejak usia 8 tahun atau lebih cepat. Waspadai komedo kecil dan bintik-bintik awal, terutama di hidung tempat biasanya timbul jerawat.
Saat jerawat memburuk, jerawat bisa menyebar ke dahi, kemudian pipi dan dagu. Jerawat akan sulit sembuh dengan sendirinya, dan semakin cepat anak memulai perawatan, maka semakin baik hasilnya. Mewaspadai tanda awal jerawat bertujuan untuk mengatasi jerawat lebih awal sebelum mulai menyebar.
Ajari kebiasaan perawatan kulit remaja sejak dini
Mulai sekitar usia 9 tahun, anak harus mulai membersihkan wajahnya setiap malam dengan sabun lembut dan air hangat, tujuannya untuk membersihkan penyumbatan pori-pori ringan.
Pembersihan wajah setiap hari juga sangat penting untuk anak laki-laki, karena anak laki-laki justru cenderung mengembangkan jerawat yang lebih parah dan lebih lama.
Jika Mama memperhatikan jerawat muncul pada anak, mintalah ia menggunakan benzoyl peroxide atau pembersih asam salisilat, sekali atau dua kali sehari. Jika pembersih mengeringkan kulit wajah anak, gunakan sedikit pelembab bebas minyak dan bebas parfum setelah cuci muka.
Pilih produk yang sangat lembut. Jika kulit anak sensitif, produk yang keras dapat mengiritasi kulit. Kemudian hindari scrubbing. Scrubbing tidak akan membersihkan jerawat tetapi dapat mengiritasi kulit
Gunakan krim perawatan jerawat ringan
Krim benzoyl peroxide 5 persen adalah pilihan yang baik untuk remaja yang mengalami jerawat merah atau meradang, jika tidak ampuh dengan pembersih yang mengandung obat. Benzoyl peroxide adalah krim perawatan jerawat yang sangat umum yang dapat ditemukan bebas di apotik atau toko perawatan kulit.
Benzoil peroksida dapat membunuh bakteri penyebab jerawat dan ampuh dalam mengobati kasus jerawat ringan. Oleskan selapis tipis krim benzoil peroksida area yang berjerawat satu atau dua kali sehari setelah cuci muka.
Perhatikan wajah anak, jika muncul kemerahan, iritasi, atau kekeringan yang berlebihan, kurangi penggunaan menjadi dua hari sekali.
Jangan menyentuh atau memencet jerawat
Ajari anak untuk tidak menyentuh atau "memencet" jerawat. Melakukannya dapat membuat bahan yang terinfeksi masuk lebih dalam ke kulit, yang membuat jerawat semakin besar.
Mengelupas jerawat juga dapat menyebabkan kulit mengelupas, memperburuk peradangan, umumnya memperburuk jerawat, dan menyebabkan infeksi serius.
Remaja muda lebih sering memencet jerawat, sehingga mungkin membutuhkan pengingat lembut agar menjauhkan tangan dari wajah. Jelaskan bahwa memencet jerawat dapat memperparah jerawat, membuat jerawat terlihat lebih merah dan jelas, serta menyebabkan lebih banyak jerawat.
Kunjungi dokter kulit jika dibutuhkan
Jika jerawat anak tidak membaik dengan perawatan di rumah, atau jika anak jadi stres karena kulitnya, Mama dapat membantunya untuk menemui dokter kulit. Dokter kulit dapat membantu membuat rencana perawatan yang akan mengatasi jerawat anak.
Sekali lagi, jangan menunggu untuk berobat. Semakin cepat mulai merawat jerawat, maka semakin mudah untuk dikendalikan. Anak mungkin enggan membicarakan masalah kulitnya, terutama jika ia merasa minder dengan jerawatnya.
Baiknya lakukan riset lebih lanjut tentang chemical peeling sebelum melakukannya.
Cobalah untuk tidak mengomel tentang kulit anak dan, yang terpenting, bersikaplah suportif. Anak remaja mungkin benar-benar berterima kasih dan merasa lebih percaya diri.
Baca juga:
- 7 Rekomendasi Krim Pemutih Wajah untuk Remaja
- 7 Penyebab Remaja Alami Bruntusan di Wajah dan Cara Mengatasinya
- 7 Rekomendasi Serum Wajah yang Aman Digunakan Remaja