Bolehkah Remaja Menggunakan Masker Wajah Setiap Hari?
Setiap jenis masker memiliki cara dan waktu penggunaan yang berbeda
2 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di usia remaja, banyak anak yang mulai memerhatikan penampilan diri sendiri. Terlebih lagi dengan masa pubertas, perubahan pada kulit dan tubuh secara keseluruhan, membuat remaja perlu merawat diri lebih baik.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan pada wajah adalah menggunakan masker. Ada banyak jenis masker di pasaran yang ditujukan untuk berbagai masalah wajah seperti kulit berminyak, kering, sensitif, jerawat, dll.
Berbeda dari rutinitas perawatan kulit seperti pelembab atau serum, efek masker wajah seperti menenangkan dan melembabkan umumnya tidak memberikan hasil jangka panjang.
Inilah yang membuat remaja berpikir bahwa menggunakan masker setiap hari dapat menghasilkan efek yang lebih permanen. Namun sebenarnya bolehkah remaja menggunakan masker wajah setiap hari?
Simak jawabannya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk!
Seberapa Sering Remaja Boleh Menggunakan Masker?
Dilansir dari Healthline, jawabannya adalah tergantung pada jenis kulit anak, kebutuhan kulit, dan jenis masker yang digunakan.
Beberapa masker paling baik digunakan sekali seminggu, sementara yang lain dapat digunakan lebih sering, hingga tiga kali seminggu.
Hal termudah untuk dilakukan adalah membaca instruksi pada label atau kemasan yang disertakan dengan masker wajah.
Petunjuk tersebut harus menjelaskan seberapa sering anak dapat menggunakan masker wajah, mengingat formula dan kekuatan bahannya.
Untuk lebih jelasnya lagi, berikut adalah beberapa jenis masker dan jumlah pemakaian yang dianjurkan. Pastikan untuk memberi tahu anak ya Ma!
1. Masker tanah liat
Masker tanah liat atau yang lebih dikenal dengan clay mask mudah dikenali. Konsistensinya yang kental dan warna hijau, coklat, atau abu-abu khasnya sangat menonjol.
Masker ini dikenal karena efek detoksifikasi, di mana mereka mampu menarik minyak dan kotoran dari pori-pori remaja.
Karena hasil pemurniannya, masker tanah liat adalah yang terbaik untuk kulit yang rentan jerawat, berminyak, kombinasi, atau kusam.
Namun, karena mereka bekerja sangat baik dalam mengeluarkan minyak, masker ini hanya boleh bertahan di kulit selama maksimal 15 menit, dan digunakan cukup tiga kali per minggu.
2. Masker arang
Di bidang medis, arang aktif telah digunakan selama bertahun-tahun untuk detoksifikasi tubuh dari racun dan overdosis zat. Sedangkan, dalam perawatan kulit, masker arang aktif dipercaya dapat menghilangkan kotoran dan membantu mengatasi jerawat.
Karena dikenal dapat membantu menyerap minyak dan kotoran, masker arang paling cocok untuk jenis kulit yang rentan jerawat, berminyak, dan kombinasi.
Mirip dengan masker tanah liat atau clay mask, masker arang harus digunakan hanya selama 15 menit dan diterapkan hanya sekali atau dua kali seminggu.
Namun anak yang memiliki kulit lebih sensitif, hanya boleh menggunakannya sekali seminggu atau sekali setiap beberapa minggu.
Beri tahu anak remaja juga untuk harus berhati-hati dalam memilih masker wajah berbahan arang yang tidak akan membuat kulit kering dan menyesakkan.
Editors' Pick
3. Krim atau gel
Masker wajah berbentuk krim mampu menghidrasi kulit dengan mengisi sel-sel kering secara mendalam, begitu pula dengan masker gel. Mereka mampu menghidrasi dan mendinginkan kulit pada saat yang bersamaan.
Umumnya, masker krim dan gel baik untuk semua jenis kulit, meskipun kulit yang kering, kulit dengan noda hitam akibat sinar matahari, atau kulit sensitif yang mungkin paling diuntungkan.
Sebagian besar masker krim dan gel dapat digunakan tiga kali seminggu, dan beberapa formula bahkan dapat digunakan setiap malam sebagai masker semalaman.
4. Masker peel off
Masker peel off memiliki bentuk seperti gel yang mengering hingga konsistensi tebal dan kemudian dikupas.
Saat masker terkelupas, ia mengangkat serta kotoran, minyak, dan kotoran lain yang dapat menyumbat pori-pori. Masker ini paling baik untuk tekstur kasar atau tidak rata dan kulit kusam.
Namun perlu diperhatikan bahwa beberapa masker ini ada yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA) dan asam beta hidroksi (BHA) dapat mengiritasi kulit sensitif.
Karena formulanya untuk pengelupasan, ini bisa lebih agresif daripada jenis masker wajah lainnya. Sehingga harus digunakan dengan hemat, paling banyak sekali seminggu.
5. Sheet mask
Anak remaja tentu sudah tak asing dengan bentuk masker yang satu ini. Sheet mask atau masker lembaran adalah potongan kertas sekali pakai, kain seperti kapas, atau selulosa yang jenuh dalam serum atau terbungkus dalam ampul.
Bahannya mampu menempel di kulit untuk 'menyegel; serum dan melembabkan. Selain itu, sheet mask juga hadir dalam berbagai formula untuk semua jenis kulit.
Mulai dari masker yang mengandung AHA atau BHA yang dibuat untuk mengelupas tekstur kasar, hingga masker ceramide yang dapat menghidrasi kulit kering. Karena itu, semua jenis kulit bisa menggunakan sheet mask.
Namun, tetap ingatkan remaja untuk membaca label dan menemukan jenis sheet mask yang terbaik untuk kebutuhan kulit pribadinya.
Masker lembar dapat digunakan setiap hari sebagai pengganti langkah serum dalam rutinitas perawatan kulit. Mereka juga dapat digunakan sebagai perawatan khusus sebelum menggunakan makeup.
6. Masker alami (DIY)
Masker wajah alami yang juga dikenal sebagai masker wajah DIY, dapat dibuat di rumah dengan bahan-bahan dapur umum, termasuk madu, gandum, dan mentimun. Konon, masker buatan sendiri dapat disesuaikan untuk semua jenis kulit.
Meskipun tampaknya masker DIY lebih aman, penting untuk memahami bahan apa yang boleh digunakan di kulit remaja.
Ingatkan remaja untuk berhati-hati saat menggunakan bahan asam, seperti jus lemon dan cuka sari apel, yang dapat memperburuk kulit.
Masker wajah alami biasanya disarankan untuk jenis kulit yang lebih sensitif, terutama yang tidak dapat mentolerir bahan masker wajah yang dijual di pasaran, seperti parfum dan alkohol.
Sangat mudah untuk membuat masker wajah DIY di rumah dengan bahan-bahan sederhana. Mama mungkin dapat mencoba beberapa bahan ini untuk masker remaja:
- Oatmeal dan madu mentah untuk membantu meredakan peradangan
- Alpukat untuk membantu menyehatkan
- Lidah buaya dan pepaya untuk membantu mencerahkan
- Susu atau yogurt untuk membantu pengelupasan kulit
Gunakan masker tidak lebih dari 15 menit, dan aplikasikan beberapa kali per minggu.
Sebelum mengaplikasikan ke seluruh wajah, uji masker pada area kecil kulit di rahang wajah anak untuk memastikan tidak menyebabkan iritasi.
Kapan Anak Harus Berhenti Menggunakan Masker Wajah?
Jika masker wajah yang anak gunakan menyebabkan iritasi parah, munculnya jerawat, atau jenis reaksi alergi apa pun, segera hentikan penggunaannya.
Jika bisa, konsultasikan dengan dokter kulit atau penyedia layanan kesehatan lainnya untuk mengetahui langkah terbaik yang bisa anak lakukan. Dokter atau ahli mungkin meresepkan obat topikal atau oral untuk mengurangi iritasi.
Dalam beberapa kasus, peradangan dan iritasi lainnya mungkin hilang tanpa pengobatan.
Nah itulah jawaban dari bolehkah remaja menggunakan masker wajah setiap hari. Pastikan anak mama dapat menemukan masker wajah untuk jenis kulit dan kebutuhan kulitnya.
Selalu baca label atau kemasan dengan teliti untuk penggunaan terbaik. Jika Mama khawatir dan tidak ada tanda-tanda perbaikan dari kulit anak, pastikan untuk berkonsultasi dari dokter kulit dan ahli perawatan kulit.
Baca juga:
- 5 Cara Membuat Masker Lidah Buaya untuk Merawat Wajah Remaja
- 5 Masker Cokelat Homemade untuk Atasi Masalah Kulit Wajah Remaja
- 7 Masker Wajah dari Lemon untuk Atasi Masalah Kulit Remaja