Seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka mendapatkan lebih banyak waktu layar daripada sebelumnya, dan bahkan banyak anak telah memiliki ponsel mereka sendiri.
Sayangnya, perubahan ini membuat banyak anak-anak rentan terhadap konten dewasa, cyberbullying, dan bahaya internet lainnya. Untuk alasan ini, banyak orangtua mengandalkan fitur parental control atau kontrol orangtua untuk menjaga anak-anak mereka tetap aman.
Namun, dilansir dari Wall Street Journal menunjukkan bahwa banyak anak dan remaja telah menemukan cara untuk menonaktifkan atau meretas fitur kontrol orangtua.
Nah untuk memastikan agar tetap aman, penting bagi Mama untuk mengetahui bagaimana cara anak menyiasati fitur keselamatan ini.
Berikut Popmama.com telah merangkum 7 cara anak mematikan fitur parental control, yang orangtua perlu ketahui.
1. Mempelajari kata sandi atau pin yang dibuat orangtua
Freepik/Xb100
Banyak perangkat, yang memerlukan kata sandi untuk mengunduh aplikasi baru atau mengakses konten tertentu.
Meskipun kata sandi atau nomor PIN ini dapat membantu mencegah anak-anak yang lebih kecil untuk meretas sistem, ini dapat memiliki efek sebaliknya pada anak-anak yang lebih tua dan lebih cerdas.
Dan tak sedikit juga orangtua yang menggunakan nomor umum seperti ulang tahun, nomor telepon, atau alamat jalan, sehingga tidak menutup kemungkinan jika anak dapat meretas sistem hanya dengan beberapa tebakan.
Bahkan jika Mama merasa anak tidak dapat menebak kata sandinya, ada cara untuk mengatur ulang nomor PIN pada perangkat tertentu bahkan tanpa mengetahui yang lama.
Meskipun tidak ada cara sempurna untuk melindungi dari peretasan ini, orangtua dapat mencoba memilih angka atau kombinasi huruf yang mungkin sulit ditebak anak-anak.
Selain itu, orangtua dapat memantau history anak untuk memastikan mereka tidak mencari cara untuk mengubah atau menghapus kata sandi pada fitur tertentu, seperti mengunduh aplikasi.
2. Menghapus data
Freepik
Jika anak mama menggunakan ponsel Android atau perangkat apa pun yang mengakses Google Play Store, ada cara mudah baginya untuk menyiasati fitur kontrol orangtua dengan Google Family Link. Yaitu hanya dengan menghapus data di Google Play Store.
Faktanya, Google sebenarnya menawarkan ini sebagai solusi di situs mereka untuk siapa saja yang kesulitan mengunduh aplikasi baru. Sayangnya, peretasan ini membutuhkan pemantauan yang cermat, atau penghapusan total akses ke Google Play Store.
Editors' Pick
3. Membuat folder aman atau tersembunyi
Freepik.com/@freepik
Meskipun ini tidak berfungsi di setiap perangkat, beberapa ponsel dan tablet memungkinkan anak untuk membuat folder yang aman atau tersembunyi.
Folder khusus ini seringkali tidak terdeteksi dari aplikasi kontrol orangtua, artinya anak dapat menyimpan gambar dan bahkan aplikasi tertentu ke dalam folder tersebut sehingga ia dapat mengaksesnya tanpa Mama sadari.
Karena itu, selalu merupakan ide yang baik untuk melihat ponsel anak sesekali, jika Mama khawatir dengan aktivitas onlinenya.
Mama juga dapat berbicara dengan mereka tentang keamanan online dan mengingatkannya bahwa hal-hal yang ia lakukan secara online dapat kembali menghantuinya bahkan bertahun-tahun dari sekarang.
4. Melakukan pengaturan ulang atau reset pabrik
Freepik/Oneinchpunch
Apa pun aplikasi kontrol yang digunakan, banyak di antaranya dapat dinonaktifkan dengan melakukan reset pabrik pada perangkat.
Dilansir dari CCleaner, reset pabrik biasanya menghapus semua file dan program yang diinstal pada perangkat dan membuatnya tampak seperti semula. Sayangnya, ini berarti bahwa pengaturan parental control yang digunakan juga bisa terhapus, dan Mama bahkan tidak dapat melihat apa yang terjadi.
Namun jika Mama memeriksa aplikasi kontrol orangtua secara konstan, Mama mungkin akan melihat koneksi ke perangkat anak yang hilang, jika ia menyetel ulang pabrik.
Termasuk jika anak mama menggunakan perangkat Apple dengan fitur "Temukan Saya" yang terpasang. Fitur ini akan memberi tahu Mama jika ia telah melakukan pengaturan ulang pabrik.
5. Menggunakan situs proxy
Freepik
Jika anak remaja mama ingin mengakses situs web yang telah diblokir oleh firewall atau parental control, ia dapat menggunakan situs proxy untuk membukanya.
Situs proxy ini bertindak sebagai perantara atau pintu gerbang antara pengguna dan internet. Ini adalah server perantara yang memisahkan pengguna dari situs web yang mereka jelajahi. Karena itu, situs proxy biasanya menipu pengaturan apa pun untuk mencari alamat web tertentu yang diblokir.
Mama juga dapat mencoba memblokir situs proxy untuk melihat apakah itu membantu, tetapi anak-anak cerdas dan akan mencari pintu belakang apa pun yang mereka bisa untuk menyiasatinya.
6. Meretas router WiFi
Unsplash/Misha Feshchak
Jika parental control terkait dengan router WiFi yang digunakan, maka yang perlu dilakukan anak untuk menonaktifkan pengaturan ini adalah meretas router tersebut.
Meskipun kedengarannya rumit, sebenarnya cukup mudah jika Mama membiarkan semua pengaturan IP seusai dari pabriknya. Dalam banyak kasus, alamat IP default pabrik, kata sandi, dan kode lainnya mudah ditemukan di Google. Seorang remaja hanya perlu mengetahui merek dan model router.
Lalu bagaimana cara Mama mencegahnya? Nah, sebagai permulaan Mama harus mengubah pengaturan default ini sehingga anak sulit untuk meretas router. Penting untuk membaca buku perangkat atau menghubungi penyedia layanan WiFi.
7. Menggunakan jaringan yang berbeda
Pexels/Katerina Holmes
Tentu saja, jika parental control diatur melalui router, maka anak juga dapat melewatinya dengan menggunakan jaringan nirkabel yang berbeda untuk mengakses situs web atau mengunduh aplikasi. Karena ini cukup mudah dilakukan berkat WiFi publik yang mungkin tersedia secara gratis.
Maka dari itu, Mama perlu menggunakan aplikasi kontrol orangtua yang langsung diinstal ke perangkat daripada hanya mengandalkan pengaturan jaringan.
Nah itulah beberapa cara anak mematikan fitur parental control yang perlu orangtua ketahui. Kontrol orangtua memang bagus sebagai tindakan pencegahan, tetapi sistem ini juga dapat dengan mudah disiasati oleh anak-anak yang cerdas.
Dengan mengetahui cara anak dapat meretas sistem, orangtua dapat menyiapkan tindakan perlindungan ekstra dan semoga dapat menjaga anak-anak tetap aman saat beraktivitas di dunia online.