Setiap bulan Ramadan, umat Islam yang sehat diwajibkan untuk berpuasa, tak terkecuali anak yang sudah mampu ikut berpuasa. Banyaknya kegiatan seperti belajar, mengerjakan tugas, dan aktivitas lainnya membuat anak yang berpuasa lebih mudah mengantuk.
Tak hanya itu saja, perubahan waktu makan dan aktivitas ketika bulan Ramadan dapat memengaruhi jam biologis serta metabolisme tubuh, hingga akhirnya anak mungkin jadi sering ngantuk saat puasa.
Agar anak dapat menjalankan aktivitasnya tanpa rasa kantuk yang mengganggu, Mama perlu mengetahui cara apa yang efektif untuk meningkatkan energi anak selama puasa agar tetap semangat dan tidak malas-malasan.
Kali ini Popmama.com akan membahas penyebab anak mudah ngantuk saat puasa dan beberapa cara efektif meningkatkan energinya. Yuk simak informasinya di bawah ini!
Penyebab Anak Lebih Mudah Ngantuk Saat Berpuasa
Ketika anak mengeluhkan rasa ngantuk dan lemas di siang hari saat berpuasa, ini menjadi hal yang wajar. Dilansir dari cnnindonesia.com, tubuh “bekerja” dengan energi yang lebih sedikit dari biasanya, dan juga ditambah dengan pola tidur yang terganggu
Selama berpuasa, umumnya waktu tidur anak menjadi lebih sedikit, karena harus bangun untuk sahur, apalagi jika anak tidak menambah jam tidurnya. Maka tak heran jika saat siang hari anak bisa merasa ngantuk akibat stres dan tidur dengan waktu yang sebentar.
Untuk mengembalikan energi dan semangat anak yang ngantuk di siang hari saat berpuasa, Mama dapat mengikuti beberapa tipsnya di bawah ini:
1. Makan sahur secukupnya
Freepik/Odua
Saat mengisi energi ketika sahur dan berbuka puasa, ingatkan anak untuk tidak perlu makan berlebihan. Sebaliknya, makanlah dalam porsi sedang untuk sahur, karena makan berlebihan akan membuat anak lebih merasa mengantuk dan tidak berenergi.
Selain itu, buatlah menu makanan yang seimbang, seperti karbohidrat, protein, dan serat dalam menu makanan keluarga saat berbuka dan khususnya untuk menu sahur, karena makanan yang mengandung serat membantu anak kenyang lebih lama.
Selain itu, jangan lupa untuk mengingatkan anak agar lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
2. Sesuaikan waktu tidur
Freepik
Selama bulan puasa, ada dua jadwal tidur anak yang harus diatur, pertama, jadwal malam. Jika anak memiliki kebiasaan tidur larut malam, sebaiknya minta anak untuk mengubahnya. Minta anak untuk tidur lebih awal, karena ia juga harus bangun lebih awal saat sahur.
Singkirkan berbagai cahaya, dari layar televisi, tablet, smartphone, karena dapat merusak siklus tidurnya. Hindari pemakaian gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.
Jadwal kedua adalah saat tidur siang atau saat sore hari. Tidur siang atau sore sekitar 15-30 menit efektif untuk mengatasi rasa ngantuk anak saat puasa, namun jangan lupa pasang alarm untuk membangunkan anak agar tidak melewatkan jam buka puasa.
3. Sertakan aktivitas lain agar tetap bersemangat dan berenergi
Freepik/Demanna
Manfaatkan waktu istirahat untuk mengajak anak melakukan beberapa aktivitas yang membuatnya kembali segar dan rileks seperti berolahraga, jalan-jalan singkat, atau sesekali mengajak anak mengobrol.
Berbicara dengan anak, dapat mengalihkan pikirannya dari efek melelahkan yang disebabkan oleh stres mental dan fisik pada tubuh. Dengan mengajak anak berbicara, ini menjadi bentuk latihan yang mendekatkan satu sama lain, meningkatkan kekuatan otak, serta mencegah Mama dan anak kelelahan.
Editors' Pick
4. Pastikan anak mendapatkan paparan sinar cahaya matahari
Freepik
Ketika anak terlalu lama melihat layar gadget-nya, minta anak untuk berpindah ke ruang yang memiliki akses cahaya matahari langsung. Cahaya matahari dari jendela dapat membantu anak lebih terbangun dan menghindari mengantuk saat puasa, terlebih di siang hari.
Cahaya matahari juga dapat membuat siklus tidur menjadi lebih teratur. Sebaiknya, mulailah rutin mengajak anak berjemur di bawah paparan cahaya matahari setiap pagi selama kurang lebih 10 menit.
5. Bermain game dapat meminimalkan stres dan memberikan dorongan energi
Freepik/Frimufilms
Saat anak bermain game, pikirannya tidak berhenti bekerja, ini menjaga pikiran anak tetap aktif tetapi pada tingkat yang menyenangkan dan tidak membuat stres, sehingga menghasilkan stimulasi otak tanpa membebani secara berlebihan.
Untuk memanfaatkan metode ini secara efektif, Mama dapat menetapkan batas waktu pada permainan yang diputuskan bersama.
Misalnya, Mama dan anak hanya dapat bermain tiga putaran atau sepuluh menit sebelum kembali ke tugas atau pekerjaan masing-masing. Dengan melakukan ini, anak dan Mama akan menemukan dorongan energi yang sehat dan kembali siap untuk terus menjalani hari.
6. Hindari pemberian kafein pada anak saat sahur
Freepik/Alexeyzhilkin
Di hari-hari biasa, kafein bisa membantu anak menjadi lebih waspada, terutama saat ia merasa mengantuk. Namun, saat bulan puasa, tidak disarankan mengonsumsi kafein saat sahur atau berbuka puasa karena dapat melukai perut dan membuat anak mual.
Makanan dan minuman berkafein tinggi termasuk biji kopi berlapis cokelat, kopi, minuman energi, espresso, soda, teh hijau, teh hitam, cokelat hitam, minuman keras kopi, dan makanan panggang yang mengandung cokelat.
7. Berikan makanan yang sehat dan fokus pada aktivitas penting
Freepik
Tak ada yang lebih mengenal anak daripada orangtuanya. Sehingga Mama mungkin tahu apa makanan yang cocok dan tidak cocok untuk anak. Hindari pemberian makanan tidak sehat, dan ingatkan anak untuk tidak melakukan aktivitas non produktif dan sejenisnya.
Jika anak memiliki tubuh yang sehat dan bugar, ia dapat mengatasi semua tantangan selama bulan puasa dan menjalani hari dengan optimal.
8. Minta anak untuk menggunakan earphone dan dengarkan musik
Freepik/vh-studio
Jika Mama melihat anak seperti kehabisan energi pada harinya yang padat, minta anak untuk menggunakan earphone dan dengarkan musik. Mama juga dapat menyarankan berbagai jenis genre musik yang mungkin disukai anak.
Mama mungkin akan mendapati bahwa musik klasik bisa memberikan anak dorongan energi tambahan. Dilansir dari dummies.com, mendengarkan musik pop mungkin sedikit terlalu mengganggu untuk kegiatan apapun yang anak coba lakukan.
9. Tertawa bersama
Pexels/Ketut Subiyanto
Kali ini adalah cara yang cukup sederhana namun bisa efektif mengatasi rasa ngantuk anak saat berpuasa di siang hari. Tertawa dapat membuat hidup menjadi lebih baik, dengan peningkatan perspektif ini dapat merangsang energi. Sehingga luangkan waktu untuk mencari tahu apa yang membuat anak tertawa.
Setelah Mama tahu mana yang paling berhasil, cobalah tunjukkan pada anak kapan pun saaat ia membutuhkan ledakan energi. Lebih lanjut, dilansir dari helpguide.org, menunjukkan bahwa tertawa meningkatkan suasana hati, meningkatkan endorfin, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
10. Mengingatkan anak untuk beribadah
Freepik/Gulayi22
Bagian penting dari bulan puasa Ramadan adalah ketaatan pada waktu ibadah. Jika sebelum bulan puasa, Mama membutuhkan perjuangan lebih untuk mengajak anak beribadah lebih konsisten, bulan puasa menjadi momen yang tepat untuk meningkatkannya.
Berwudhu dengan air dingin dapat membuat badan menjadi lebih segar dan rileks. Selain itu, juga memberikan sinyal untuk tubuh agar lebih terjaga dan mengembalikan konsentrasi anak untuk melanjutkan aktivitas.
Nah itulah beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk meningkatkan energi dan semangat anak yang mengantuk saat berpuasa. Mengantuk saat puasa memang hal yang wajar, namun jangan biarkan ketika puasa menjadi alasan bagi anak untuk bermalas-malasan sepanjang hari ya, Ma!