Jika Mama selalu melihat anak yang "mengupas" kulitnya, ia mungkin memiliki kondisi yang sangat umum, yang disebut Skin Picking Disorder (SPD).
Hampir semua orang mengalami keropeng atau benjolan dari waktu ke waktu, tetapi bagi anak yang menderita SPD, hampir tidak mungkin untuk mengendalikan dorongan untuk menggaruk atau mencabutnya.
Terlepas dari dampak kesehatan akibat luka di kulit berulang dan jaringan parut, SPD dapat menyebabkan infeksi serius, rasa malu, depresi dan kecemasan.
Kabar baiknya ada beberapa cara untuk mengurangi hingga menghilangkan SPD pada anak. Berikut Popmama.com telah merangkumnya dalam tujuh cara mengatasi skin picking disorder pada anak.
1. Ketahui apa yang menjadi pemicu kebiasaan skin picking disorder
Freepik
Anak mungkin tergoda untuk menggaruk lukanya karena berbagai alasan, mulai dari kebosanan, gatal, atau emosi negatif, hingga merasa gemas dengan noda timbul di tubuh dan wajahnya. Anak bahkan mungkin menemukan pengalaman mencabut kulit sendiri menyenangkan.
Memahami pemicu anak, bisa menjadi langkah pertama dalam memutuskan perawatan mana yang harus dilakukan. Misalnya, jika kondisi ini dipicu oleh kondisi kulit seperti jerawat atau gatal, sebaiknya Mama mengajak anak untuk berkonsultasi dengan dokter kulit terlebih dahulu.
Namun, SPD in dipicu oleh depresi, kecemasan, atau lebih karena dorongan, maka Mama harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental yang ahli.
2. Membuat anak lebih sulit menjangkau luka keringnya
Freepik/Varenje
Salah satu strategi sederhana untuk mengurangi menggaruk atau mencabut luka kering, yang disebut kontrol stimulus, adalah dengan melibatkan perubahan lingkungan agar anak lebih sulit untuk menggaruknya.
Contoh teknik ini termasuk menjaga kuku tetap pendek, mengenakan sarung tangan pada saat-saat rentan anak akan mencungkil kulitnya, dan membuat kulit lebih sulit diakses dengan mengenakan pakaian ketat atau baju lengan panjang.
Mama juga dapat mencoba mengalihkan tangan anak dengan sejumlah barang termasuk mainan pop it, bola anti-stres, squishy, fidget spinner, dan lain-lain.
Setelah Mama menemukan barang apa yang cocok untuk anak, pastikan ia membawanya di mana pun ia menghabiskan waktu, seperti sekolah, rumah, dan di tas, sehingga anak sepenuhnya terlindungi.
Editors' Pick
3. Melakukan terapi dengan ahli
Freepik/Pixel-shot.com
Dilansir dari Harvard Health Publishing, terapi perilaku kognitif atau Cognitive Behavioral Therapy (CBT) adalah jenis psikoterapi terstruktur yang bertujuan untuk menghasilkan perilaku dan keyakinan yang lebih sehat, dengan mengidentifikasi pikiran dan perilaku yang tidak membantu.
Jenis terapi khusus telah dikembangkan untuk SPD, yang mencakup lebih banyak teknik kontrol stimulus yang dijelaskan di atas, serta pelatihan pembalikan kebiasaan.
Anak nantinya akan diajarkan untuk terlibat dalam perilaku motorik yang tidak berbahaya, seperti mengepalkan tangan selama satu menit ketika memiliki keinginan untuk menggaruk kulit.
Uji klinis telah menunjukkan bahwa CBT bisa sangat efektif mengatasi SPD. Tetapi tetap penting untuk bekerja dengan terapis yang terlatih dalam merawat SPD.
4. Berolahraga secara teratur
Freepik
Dilansir dari talkspace, menggaruk dan mencabut kulit secara agresif sebagian besar dipicu oleh stres, kecemasan, dan suasana hati yang negatif. Mengadopsi rutinitas olahraga yang konsisten adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi stres.
Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur juga dapat membantu menjaga pikiran anak tetap sibuk, dan mengurangi keinginannya untuk melakukan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh seperti mencabuti rambut atau menggaruk area sekitar kuku.
Selain latihan fisik, berlatih ketenangan juga membantu mengatasi gangguan eksoriasi. Terlibat dalam kegiatan seperti yoga dan meditasi dapat menenangkan pikiran anak dan mengurangi stres.Secara umum, melatih pikiran dan tubuh membuat anak sibuk dan menumbuhkan pola pikir positif.
5. Mengembangkan kebiasaan perawatan diri yang bersih dan sehat
Freepik/Maria.symchych
Cara lain yang bermanfaat untuk mengatasi skin picking disorder adalah dengan mengembangkan aturan dan kebiasaan anak yang bersih dan sehat untuk membantu mengendalikan kecemasan.
Rutinitas perawatan diri ini tidak harus mengubah pola hidupnya, tetapi dapat berupa aktivitas sederhana seperti mendengarkan musik yang menenangkan dan makan sehat. Serta menerapkan rutinitas perawatan kulit secara teratur, seperti menggunakan pelembab wajah, body lotion, dan lip balm.
Penyesuaian kecil ini bisa sangat membantu dalam mengurangi stres dan mengurangi keinginan untuk mencabut kulit. Merawat tubuh juga dapat membantu anak dalam mengembangkan pola pikir yang lebih positif.
Meskipun mungkin sulit bagi anak yang telah mengembangkan kebiasaan ini sejak lama, penting untuk menjaga konsistensi dan perlahan-lahan memasukkan kebiasaan baru yang sehat ke dalam rutinitas hariannya.
6. Menjadi sistem pendukung untuk anak
Freepik/Pch.vector
Membangun sistem pendukung yang kuat yang terdiri dari keluarga dan teman dekat sangat penting bagi anak yang berurusan dengan SPD.
Kondisi ini cenderung membuat anak mengasingkan diri dari acara keluarga dan sosial, karena ia mungkin malu dengan bekas luka di tubuh dan wajahnya.
Jika anak mama berjuang dengan skin picking disorder, ingatlah bahwa itu tidak membantu jika Mama bertanya tentang banyaknya bekas luka. Bahkan ketika anak berjuang dengan gangguan tersebut, ia merasa sulit untuk membicarakannya.
Meskipun dapat menjadi tantangan, penting bagi Mama untuk selalu menjangkau dan berkomunikasi dengan anak tentang kemajuan dari kondisi tersebut, dan bersedia memberi anak dukungan dan dorongan yang diperlukan untuk menghadapi kondisinya.
7. Rutin berkonsultasi dengan dokter
Freepik/DCStudio
Setelah diagnosis dibuat, dokter anak akan bekerja dengan Mama untuk mengembangkan rencana perawatan. Menemukan rencana perawatan yang sesuai untuk anak mungkin memerlukan proses coba-coba.
Meskipun pengobatan dapat membantu anak mengelola gejala dan menghentikan perilaku, anak mungkin akan mengalami kambuh. Ini dapat terjadi bahkan setelah sekian lama ia menghentikan perilaku tersebut.
Itu tidak berarti Mama tidak dapat “mengatasi” gangguan tersebut pada anak. Ini hanya berarti bahwa Mama dan dokter anak mungkin perlu meninjau kembali rencana perawatan anak dan memperbaruinya agar sesuai dengan kebutuhan anak.
Itulah beberapa cara untuk mengatasi anak yang memiliki skin picking disorder atau gangguan untuk mencabut dan menggaruk kulit. Ketika Mama tahu anak memiliki kondisi ini, hal terpenting yang harus diingat adalah bahwa setiap orang berhak untuk merasa percaya diri.
Jangan biarkan kehadiran bekas luka di tubuh atau wajah anak menghentikannya dari menjalani kehidupannya yang menyenangkan.