5 Cara Efektif untuk Mengurangi Kecemasan pada Remaja
Kecemasan menghambat remaja untuk mencari solusi dengan pikiran jernih
15 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kecemasan dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali remaja. Pada masanya, anak akan mengalami berbagai pengalaman baru dalam hidupnya. Terlebih lagi ketika ia menemukan kegagalan, tak jarang hal ini membuat anak menjadi cemas untuk bergerak maju.
Maka dari itu penting bagi setiap orangtua untuk membantu anak dalam mengurangi kecemasan dan lebih hadir dalam berbagai situasi. Menemukan cara untuk mengurangi kecemasan juga bisa membantu anak untuk menjadi lebih tenang, lebih terkendali, dan lebih produktif.
Untuk membantu Mama, berikut ini Popmama.com akan membahas beberapa cara untuk mengatasi kecemasan pada anak. Yuk beri tahu anak cara-cara di bawah ini!
1. Sering-seringlah memeriksa keadaan anak
Beberapa kali di siang hari, apa pun yang terjadi, biasakan untuk bertanya pada anak, “Bagaimana perasaanmu?” inti dari pertanyaan ini adalah untuk menarik anak untuk kembali ke masa kini, ketika ia banyak memikirkan masa lalu atau masa depan.
Anak mungkin khawatir tentang presentasi yang akan datang atau apakah nilai ujiannya kemarin berdampak pada keinakan kelas, dan lain-lain.
Tanpa disadari, mungkin sebagian besar waktu anak sebenarnya baik-baik saja secara emosional. Namun, ia sering memikirkan momen-momen menakutkan baik di masa lalu yang sudah lewat dan di masa depan yang belum tentu terjadi.
Untuk mengatasinya, Mama dapat mengatakan pada anak bahwa ia selalu dapat menemukan cara untuk merasa lebih baik. Misalnya seperti menyiapkan presentasinya agar lebih lancar atau belajar lebih giat untuk meningkatkan nilai ujian akhirnya.
Editors' Pick
2. Kenali perbedaan kecemasan dan ketakutan
Kecemasan merupakan pengalaman batin yang membantu setiap manusia untuk bertahan hidup. Ia tidak memiliki fungsi lain. Ketika bekerja secara optimal, kecemasan membuat anak tetap hidup dan berkembang. Namun ketika tidak, kecemasan mendorong anak ke masa depan dan keluar dari masa kini.
Kecemasan berbeda dengan ketakutan. Ketakutan adalah respons fisiologis otomatis terhadap bahaya. Misalnya ketakutan terjadi saat seekor singa menyerang mobil wisata, dan tanpa berpikir anak berlari menuju pintu bus untuk bergegas ke tempat yang aman.
Namun, kecemasan datang dari pikiran tentang masa depan yang belum tentu terjadi, dan menyebabkan anak tidak nyaman, bukan dari bahaya yang akan pasti datang. Mengetahui perbedaan diantara keduanya dapat membantu anak mengatasi kecemasan.
3. Kekhawatiran (alias kecemasan) bisa membuang waktu berharga
Ketika anak cukup khawatir, sulit baginya untuk berpikir jernih membuat rencana sesuai keinginannya. Namun berbeda jika anak memikirkan rencananya saat ini. Ketika saatnya tiba, mungkin semuanya akan baik-baik saja sesuai rencananya.
Saat anak cemas, bantu ia untuk mengantisipasi segala sesuatu yang mungkin bisa salah nanti, dengan menyiapkan segalanya lebih awal. Sehingga ketika anak tiba di masa depan, tidak ada yang salah atau semuanya dapat diantisipasi.
Hindari memberikan kekuatan pada kekhawatiran, karena ini bisa menjadi kebiasaan dan anak perlu menyadari bahwa itu tidak perlu, berbahaya dan buang-buang waktu.
4. Khawatir tidak menyelesaikan masalah
Kekhawatiran adalah upaya yang tidak tepat untuk mengurangi kecemasan yang terjadi dalam diri. Berkaitan dengan sebelumnya, daripada khawatir dalam jangka panjang, penting bagi anak untuk melipatgandakan upayanya dalam menghasilkan solusi yang lebih banyak atau lebih baik.
Dalam mencari solusi terbaik, anak harus dengan sengaja mengembangkan strategi memecahkan masalah, mengembangkan keterampilan mengatasi, dan mempersiapkan diri dengan berbagai rencana.
Tetapi bagaimana caranya agar rencana anak berhasil? Keberhasilan atau kegagalan hanya dapat dilihat ketika anak mengujinya saat masalah terjadi, yaitu di dunia luar. Tidak mudah ya Ma, maka jangan lupa berikan semangat pada anak ya!
5. Fokuskan perhatiannya pada masa kini
Secara fisik, tidak ada tempat di mana anak bisa berada selain di masa sekarang. Ketika anak berpikir ke masa lalu atau ke masa depan secara tidak sengaja, ia kehilangan kontak dengan momen saat ini. Tak jarang anak justru bisa melewatkan momen penting.
Maka itu penting untuk tetap hadir dengan melihat sekeliling dan memperhatikan detail di sekitar. Saat melakukan tugas penting, minta anak mengendalikan pikirannya agar tidak hanyut ke peristiwa masa lalu atau depan.
Dengan lebih fokus pada masa kini, anak dapat mengalami hidup sepenuhnya dari waktu ke waktu.
Nah itulah cara mengatasi kecemasan pada anak Ma. Dalam mengurangi kecemasan anak, butuh konsistensi dan kesabaran karena ini bukan proses yang instan. Dengan latihan, anak akan belajar bagaimana mengatasi kecemasan dan lebih hadir pada momen masa kini.
Tindakan apa yang Mama lakukan untuk mengurangi kecemasan pada anak?
Baca juga:
- Suka Gugup, 5 Zodiak Remaja yang Mudah Nervous dan Cemas
- 8 Meditasi Ramah Anak untuk Mengatasi Kecemasan dan Stres
- Bukan Pemalu, 10 Ciri Kecemasan Sosial pada Anak yang Perlu Diwaspadai