Sayangnya, kebiasaan menyontek di sekolah mungkin sudah bukan menjadi hal yang aneh lagi bagi para kalangan pelajar.
Hampir semua orang pernah melakukan hal demikian walaupun pasti mengetahui konsekuensinya. Namun hal ini banyak dilakukan anak-anak yang sering merasa takut dan khawatir, apabila hasil ujiannya mengecewakan.
Kekhawatiran akan omelan hingga hukuman dari orangtua dan guru seakan menakutkan bagi anak dan membuatnya memilih untuk menyontek. Namun, kebiasaan seperti ini sebenarnya bisa dicegah.
Agar anak bisa mendapatkan nilai yang baik tanpa harus berbuat curang, berikut ini Popmama.com telah merangkum 5 cara mencegah anak agar tak kebiasaan menyontek di sekolah.
Baca terus ya Ma!
1. Memberikan semangat dan motivasi belajar yang positif pada anak
Freepik
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan terus memberikan semangat dan motivasi belajar yang positif pada anak. Terlebih lagi untuk anak-anak yang mengalami kesulitan belajar.
Memberikan semangat belajar menjadi hal penting yang tidak boleh disepelekan oleh orangtua. Hal ini karena semangat yang diberikan, bisa meningkatkan keinginan anak untuk belajar.
Tak menutup kemungkinan, kebiasaan sederhana untuk memberikan semangat belajar pada anak, bisa memberikan dampak yang luar biasa padanya di sekolah.
Editors' Pick
2. Menjaga kepercayaan diri anak
Freepik
Bukan rahasia umum lagi, anak-anak yang menyontek seringkali masalah atas kepercayaan dirinya. Hal ini memaksa anak untuk terbiasa menyontek, agar tak merasa malu dan minder dengan kemampuan yang dimilikinya.
Selain itu, anak-anak yang terus dipaksa untuk sempurna, hanya akan membuatnya mudah kecewa bila ekspektasi tersebut tak tercapai.
Itulah mengapa Mama sebagai orangtua sebaiknya dapat secara bijak menjaga kepercayaan diri anak secara baik. Pastikan anak tetap melakukan yang terbaik, namun tidak dengan memaksakan kehendak sendiri.
3. Selalu mengapresiasi usaha anak
Freepik/Pvproduction
Setiap orangtua tentu memiliki harapan yang terbaik terhadap anak-anaknya. Namun terkadang lupa dalam memberikan apresiasi.
Tidak sedikit anak yang telah berusaha keras, namun mungkin hasilnya tak begitu baik dan justru memperoleh omelan dari orangtuanya.
Hal inilah yang membuat anak akhirnya memilih jalur lain dengan menyontek agar ekspektasi orangtuanya dapat terpenuhi.
Jika sudah demikian, Mama mungkin menyadari bahwa melakukan hal yang sangat keliru dan berdampak pada pola pikir anak.
4. Berfokus pada proses daripada hasil
Pexels/August de Richelieu
Orangtua yang memaksakan kehendak dan ekspektasi tinggi pada anak biasanya akan mengutamakan hasil dibandingkan proses.
Hal seperti inilah yang seirng menjadi penyebab anak mudah menyontek dalam urusan pelajaran, sebab ia hanya mengejar nilai yang besar dan membanggakan.
Padahal, poin penting dari sebuah pembelajaran bukanlah mengenai hasil, melainkan proses belajar. Ketika Mama lebih berfokus pada proses, anak kelak akan memahami bahwa tak ada proses yang instan.
Sehingga ia harus secara perlahan mempelajari sesuatu dan menghargai prosesnya, daripada hanya berfokus pada bagaimana mendapatkan nilai bagus dengan minim usaha.
5. Hindari membanding-bandingkan anak dengan anak lainnya
Freepik/bearfotos
Seringkali orangtua membandingkan anak dengan anak lainnya, apakah itu saudara kandung, sepupu, atau teman sekolah anak, dengan tujuan untuk memotivasi anak. Meski tujuannya baik, namun bukan berarti dapat membandingkan anak-anak dengan orang lain.
Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki karakternya tersendiri yang tak bisa dibandingkan dengan anak lain.
Selain itu, keberhasilan yang diperoleh oleh anak lain juga memerlukan proses, dan hal itulah yang menjadi tanggung jawab orangtua untuk memastikan anak agar bisa menikmati proses belajar dengan baik.
Nah itulah cara mencegah anak agar tak kebiasaan menyontek di sekolah. Yup, mungkin Mama terkejut bahwa cara mencegah anak agar tak menyontek kebanyakan berasal dari bagaimana pola asuh yang digunakan orangtua.
Menanamkan pola asuh yang keliru memang bisa membuat anak membiasakan kebiasaan menyontek sejak kecil. Sehingga sebisa mungkin untuk terus memberikan semangat pada anak dan selalu apresiasi segala hasilnya, ya!