5 Cara Mendidik Anak yang Suka Menghasut Orang Lain
Menghasut merupakan tindakan yang umum di kalangan anak, namun jangan diabaikan ya Ma!
20 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama memasuki tahun-tahun sekolah, Mama mungkin mendapati diri yang tiba-tiba berurusan dengan sifat anak yang suka menghasut orang lain. Ini bukanlah perilaku yang menyenangkan, terlebih lagi jika apa yang dihasut anak merupakan hal negatif.
Hal ini dapat membuat Mama bertanya-tanya, apakah Mama harus melakukan sesuatu jika melihat anak bersikap ini di lain waktu? Untungnya, ini adalah sesuatu yang dapat Mama mulai ajarkan pada anak agar masalah dapat segera dilalui.
Kali ini Popmama.com akan membahas beberapa cara mendidik dan menasihati anak yang suka menghasut orang lain. Simak informasinya di bawah ini!
1. Pertama, bersabarlah
Kenyataannya adalah bahwa anak mungkin meniru perilaku yang dia lihat setiap hari. Meskipun mungkin tidak merasa seolah-olah pernah menghasut anak, pikirkan tentang apa yang Mama lakukan dari sudut pandang anak, Mama memberi tahu orang-orang apa yang harus dilakukan.
Alih-alih terkejut dan panik pada tidakan yang tidak disadari, tarik napas dalam-dalam, sadari bahwa ini bukan perilaku yang tidak biasa, dan sadarilah masih banyak upaya untuk mengubah sikap anak menjadi lebih positif.
Editors' Pick
2. Contohkan perilaku yang baik
Seperti yang Mama ketahui, anak pertama kali belajar dari orang-orang terdekatnya, yaitu dari orangtua. Setiap kali ingin meminta anak melalukan sesuatu, ucapkan dengan jelas seperti "Tolong bawa piring ke wastafel segera setelah selesai sarapan" kemudian ucapkan "terima kasih".
Tentunya hindari meminta anak melakukan sesuatu yang bersifat iseng atau jahil hanya untuk bahan bercanda, karena anak mungkin menerimanya sebagai hal yang diperbolehkan dan hanya untuk bercanda saja. Temukan kesempatan pribadi berdua dengan anak untuk berbagai perilaku yang lebih sesuai.
3. Minta perubahan perilaku
Jika anak mama mulai suka menghasut saudara atau temannya untuk melakukan sesuatu, ingatkan anak untuk menggunakan sopan santun, dengan mengatakan “tolong” dan juga “terima kasih”. Juga beri tahu anak bahwa meminta seseorang untuk melakukan hal negatif, pada akhirnya anak akan ketahuan dan mendapatkan konsekuensinya.
Jika Mama mencurigai sikap menghasut ini juga terjadi di luar rumah, seperti sekolah. Tanyakan pada orang dewasa yang selalu bersama anak, seperti guru. Hal ini untuk membantu Mama dalam memantau situasi dan terlibat saat diperlukan.
4. Beri tahu anak dari sudut pandang orang lain
Ketika anak mulai menunjukkan sikap menghasut bahkan hingga memprovokasi saudara atau temannya dalam melakukan sesuatu, tarik ia ke samping untuk berbicara dengan tenang. Tanyakan bangaimana perasaannya jika temannya sering memberi tahu anak apa yang harus dilakukan.
Hindari memberi tahu anak bahwa ia tidak akan memiliki teman jika terus menghasut dan memprovokasi, melainkan jelaskan bahwa teman-temannya dapat memilih untuk bermain dengan orang lain jika mereka selalu diberi tahu apa yang harus dilakukan.
5. Ajarkan anak bahwa setiap orang memiliki hak berkata "tidak"
Mendengar orang berkata "tidak" adalah pelajaran hidup yang sebaiknya dipelajari anak mama saat ini. Anak mungkin menghasut saudara laki-lakinya menuruni perosotan atau menggunakan jungkat-jungkit di taman bermain saja, tetapi adik laki-lakinya adalah orang yang juga berhak atas pendapatnya.
Jelaskan kepada anak bahwa ia dapat meminta orang lain untuk memainkan permainan tertentu atau melakukan sesuatu, tetapi orang tersebut juga diperbolehkan untuk mengatakan “tidak”.
Jika kebiasaan ini terjadi di rumah, Mama juga dapat mendidik adik untuk mengatakan “tidak” pada sesuatu yang dia berhak dapatkan, selama ia menginginkannya.
Nah itulah beberapa cara untuk menasihati dan mendidik anak yang suka menghasut orang lain. Setelah anak mengikuti nasihat Mama dan merubah sikapnya menjadi lebih baik, pujilah hal itu untuk agar merasa diperhatikan.
Anak akan senang jika Mama memperhatikan sikap-sikap baiknya, dan kemungkinan besar ia akan melanjutkan perilaku itu di masa mendatang.
Baca juga:
- 5 Cara Mendidik Anak Perempuan agar Menjadi Pribadi yang Tangguh
- 7 Cara Mendidik Anak Membiasakan Diri Tepat Waktu
- Cara Mendidik Anak dengan Rumus 7x3 seperti Ali bin Abi Thalib