5 Cara Mengajarkan Anak agar Tak Patah Semangat saat Gagal
Jadikan kegagalan di masa lalu sebagai pembelajaran yang membuat anak lebih baik
30 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentu ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Dari suka duka pengalaman hidup yang telah dilewati selama hidup, membuat para orangtua menyadari pentingnya mengajarkan anak ketekunan dan kegigihan.
Bukan rahasia umum lagi jika seiring bertambahnya usia, tantangan hidup pun akan semakin bertambah kesulitannya. Bahkan, terkadang hidup juga tak berjalan seperti yang diinginkan, anak mungkin akan mengalami kesalahan dan kegagalan.
Ketika anak menyerah, ia mungkin akan kesulitan mengejar cita-cita dan impiannya.
Agar anak mama tidak patah semangat dalam saat menghadapi berbagai kegagalan dan kesulitan, berikut ini Popmama.com telah merangkum 5 cara mengajarkan anak agar tak patah semangat saat gagal. Yuk simak!
1. Kenali lebih dalam lagi topik-topik yang anak minati
Ketika mengalami sebuah permasalahan, biasanya itu akan membuat anak merasa sulit dalam menentukan pilihan dengan jernih.
Misalnya, saat anak menghadapi permasalahan di mata pelajaran tertentu, ini bisa diakibatkan karena ia kehilangan minat tentang topik yang sedang dipelajari.
Supaya tetap gigih dan tak mudah patah semangat, tentu anak harus mengenali dulu hal apa saja yang akan dikerjakan. Dengan mengerjakan hal-hal yang anak minati dan sukai, biasanya itu akan memunculkan kegigihan dari dalam diri.
Sehingga, ketika anak mengalami berbagai jenis kesulitan nanti, kegigihan akan membuatnya keluar dari kondisi sulit tersebut.
Editors' Pick
2. Belajar menjadikan kegagalan sebagai bagian dari perjuangan
Ketika anak berada di situasi yang di luar kendali, pasti akan ada saja kesalahan dan kegagalan yang ia alami.
Ingatkan anak agar tidak menjadikan kesalahan dan kegagalan itu sebagai beban, lebih baik mulai belajar untuk menjadikan pengalaman negatif ini sebagai bagian dari perjuangan.
Karena bagaimana pun juga, kesulitan dan menghadapi kegagalan adalah hal yang wajar terjadi dalam proses perjuangan.
Ketika anak mampu meningkatkan kegigihan dalam dirinya, ia juga tak akan mudah menyerah dan putus asa saat gagal dalam perjuangan. Sebaliknya, kegigihan dalam diri akan mendorong anak untuk terus berani mencoba lagi.
Inilah pentingnya memberi tahu anak bahwa kegagalan sebagai suatu proses yang bisa dijadikan pembelajaran untuk berkembang. Dengan begitu, anak akan takut lagi dengan risiko kegagalan, serta menumbuhkan kegigihan untuk kembali berjuang.