Bukan rahasia umum lagi jika bullying atau perundungan kini rentan pada usia anak-anak sekolah. Banyak kasus yang menjelaskan bagaimana bullying memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi anak-anak.
Terlebih lagi sekarang bullying juga bisa dilakukan di media sosial, atau yang dikenal sebagai cyberbullying. Beberapa anak mungkin tak mau terbuka, karena merasa malu ketika menjadi korban perundungan.
Sebagian mereka merasa takut jika orangtuanya ikut campur dan akhirnya pelaku perundungan akan marah dan menindasnya lebih parah.
Sebagai orangtua, Mama harus lebih peka untuk merasakan perubahan yang terjadi pada anak. Jika anak benar-benar mengalami perundungan di lingkungannya, ada hal yang bisa Mama lakukan untuk membantunya keluar dari bahaya.
1. Ajari anak untuk menjauh dari pelaku perundungan
Pexels/RODNAE Production
Jika anak-anak tidak berhubungan langsung dengan pelaku, biasanya kemungkinan terjadi perundungan akan semakin kecil. Oleh karena itu, seringkali diperlukan peran pihak sekolah agar anak-anak yang nmenjadi pelaku dan korban terpisah untuk membatasi interaksi.
Namun ketika yang terjadi adalah cyberbullying, Mama bisa menyarankan anak-anak untuk memblokir pelaku. Sampaikan saran dengan sangat hati-hati, karena terkadang anak-anak belum mengerti persoalan perundungan secara utuh.
2. Pastikan anak tidak memberikan reaksi atau perhatian pada pelaku
Freepik.com/@master1305
Banyak pelaku perundungan semakin berkembang karena reaksi. Reaksi anak yang mengalami perundungan inilah yang memicu perilaku mereka.
Mereka mungkin melakukannya untuk membuat orang lain tertawa atau bisa juga karena mereka ingin menguasai orang lain. Jika anak-anak tidak memunculkan reaksi, kemungkinan besar mereka juga menjadi kurang tertarik.
Cobalah untuk menasihati anak-anak agar tidak terlibat atau masuk ke dalam permainan si pengganggu tersebut. Berjalan pergi tanpa bereaksi atau memberikan perhatian adalah cara yang baik untuk membuat pelaku berhenti.
Editors' Pick
3. Beri tahu anak bahwa ia boleh meminta bantuan
Freepik/Pch.vector
Ilustrasi
Sebelum atau saat Mama curiga anak mengalami perundungan, sebaiknya beri tahu anak-anak bahwa mereka boleh meminta bantuan saat mengalami bullying, entah itu di sekolah ataupun di media sosial. Katakan bahwa Mama Papa dan guru akan selalu ada untuk melindunginya.
Misalnya jika perundungan terjadi saat jam istirahat sekolah, anak-anak boleh memberi tahu kepada guru tentang intimidasi yang terjadi. Mereka bisa memberitahu secara diam-diam saat jam sekolah selesai. Pastikan anak tahu bahwa ia berada di lingkungan yang mendukung dan melindunginya.
4. Bantu anak membangun rasa percaya diri
Freepik/Artfolio
Pelaku perundungan biasanya memilih mengganggu sasarannya karena mereka melihat anak lebih lemah. Di sisi lain, ada pula anak-anak yang mengalami perundungan karena sesuatu dari diri mereka yang berbeda, misalnya tubuh yang gemuk, memiliki tanda lahir, atau adanya kekurangan dalam fisik.
Namun pastikan anak mama tahu bahwa setiap manusia tidak bisa dinilai dari fisiknya saja, melainkan juga dari perilaku dan tutur katanya. Hal ini dapat membantu anak membangun kepercayaan diri dan self-love yang penting untuk menangkis intimidasi tersebut.
Jadi, bila suatu saat anak mendapat olok-olok dari temannya, ia tahu bagaimana membela diri agar mencegah tindakan ini terulang.
5. Dorong anak untuk bergaul di lingkungan yang baik
Pexels/Cottonbro
Setiap anak-anak membutuhkan hubungan pertemanan yang sehat untuk membantu mereka menjalani kehidupan sosial yang seimbang. Anak-anak yang tidak memiliki hubungan pertemanan justru akan lebih rentan menjadi sasaran perundungan.
Maka itu, beri dorongan kepada anak agar ia dapat berteman dengan lingkungan yang positif. Selain itu, bantu pula anak agar ia bisa menjadi seorang teman yang baik bagi orang lain. Karena setiap orang bukan hanya membutuhkan teman, tetapi juga harus bisa menjadi seorang teman bagi siapa pun.
6. Bicarakan masalah perundungan yang terjadi pada anak pada pihak sekolah
Pexels/Tim Gouw
Jika Mama merasa bahwa tindakan bullying yang terjadi pada anak sudah kelewat batas sehingga menyebabkan anak jadi mogok sekolah, sering menyalahkan diri sendiri, kurang percaya diri, inilah saat yang tepat untuk turun tangan secara langsung.
Bicarakan kepada pihak sekolah mengenai perlakuan yang terima oleh anak. Kumpulkan dan tunjukkan bukti-bukti kuat terjadinya perundungan.
Pastikan bahwa Mama meminta tindakan tegas agar perundungan ini segera dihentikan, terlebih lagi jika telah memakan banyak korban.
Menyepelekan perundungan, bahkan memarahi anak saat ia mengadu, justru akan membuatnya kecewa, merasa tidak aman, dan tidak ada yang melindunginya. Jadi, biarkan anak bercerita secara terbuka dan tunjukkan sikap bahwa Mama siap membantunya.
Jika dibiarkan, efek perundungan akan berdampak pada psikologis anak di masa depan.
7. Temukan bantuan profesional
Freepik/dikushin
Jika anak mama telah mengalami perundungan dan menunjukkan gejala depresi, kecemasan, hingga gejolak emosional lainnya, penting segera mencari bantuan profesional. Mama bisa membawanya ke psikolog anak untuk mendapat penanganan sebelum terlambat.
Apalagi, saat ini, sudah banyak jasa kesehatan yang membuka konsultasi secara daring. Mama bisa mengawalinya melalui cara ini. Jangan merasa malu membawa anak ke psikolog demi kesehatan mentalnya pada masa sekarang dan yang akan datang.
Perundungan bagi anak-anak adalah masalah serius yang harus segera ditangani. Sebab, perundungan dapat berakibat buruk pada kondisi fisik dan psikologis anak dalam jangka panjang.
Itulah 7 cara mengatasi bullyingpada anak yang jadi korban di sekolah. Mama harus berperan sebagai pelindung bagi anak-anaknya, terutama dari ancaman perundungan yang bisa mengancam masa depan anak.