5 Cara Mengatasi dan Menghindari Gangguan Makan pada Remaja
Diet yang tidak tepat bisa menyebabkan kurangnya asupan yang dibutuhkan remaja lho!
4 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak dari kita tahu bahwa remaja sangat rentan terhadap gangguan makan, dan beberapa dari mereka bahkan memiliki tingkat yang mengkhawatirkan.
Media sosial seringkali memaparkan thinspo atau thinspiration, yang menampilkan foto, posting blog, instruksi diet dan olahraga, dan pesan inspirasional yang ditujukan untuk mengejar tubuh kurus.
Sehingga tak heran jika anak menjadi korban dari kebiasaan makan yang tidak teratur.
Namun, yang mungkin tidak disadari oleh banyak orangtua adalah bahwa mereka sebenarnya dapat membantu anak untuk menghentikan perilaku ini atau menghindarinya sama sekali.
Lantas bagaimana cara mengatasi dan menghindari gangguan makan pada anak remaja? Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk!
1. Tunjukkan contoh positif tentang tubuh Mama sendiri
Masyarakat seringkali mendorong kita untuk melihat tubuh melalui lensa kritis, terlalu kurus ataupun terlalu gemuk. Namun baik disadari atau tidak, anak berbeda dengan orang dewasa, anak-anak dapat belajar dari lingkungannya dan menangkap rasa tidak aman.
Dilansir dari Aha! Parenting, penting bagi orangtua untuk mulai berbicara tentang tubuh mereka sendiri dengan cara yang positif.
Ini tidak hanya akan membantu anak mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan tubuhnya sendiri, tetapi juga akan meningkatkan harga dirinya.
Editors' Pick
2. Selektif tentang penggunaan media sosial anak
Media seringkali mempromosikan budaya diet dan tubuh kurus, dan bahkan beberapa media sosial yang sering digunakan oleh anak-anak dan remaja kini dapat dapat memengaruhi kebiasaan makannya.
Untuk alasan ini, orangtua harus tetap waspada dan terus-menerus kritis terhadap apa yang dilihat remaja, baik itu di acara televisi dan apa yang ada di feed media sosial anak. Misalnya, ketika anak menemukan pesan media yang merujuk pada standar kecantikan, diet, dan tubuh kurus, ubahlah menjadi diskusi.
Jelaskan kepada anak bahwa tidak semua yang ia lihat di media, dapat dilakukannya. Misalnya, jika anak ingin 'diet' berfokuslah pada menjaga pola makan yang sehat, dengan tujuan ingin tubuh lebih sehat.
Serta, berikan penjelasan mengapa berat badan anak sudah cukup ideal dengan menghitung indeks massa tubuhnya, agar anak bisa memahami apakah tubuhnya sudah ideal. Namun untuk semakin meyakinkan anak dengan berat badannya, Mama dapat berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter.
3. Berikan contoh tentang kebiasaan pola hidup sehat
Dilansir dari Mayo Clinic, Mama juga dapat membantu anak menghindari gangguan makan dengan mencontoh kebiasaan sehat dari rumah.
Meskipun ini termasuk mengonsumsi berbagai makanan, kebiasaan sehat juga mencakup hal-hal seperti olahraga teratur dan jadwal makan yang konsisten. Ini mungkin juga termasuk tidak menimbang badan secara konstan, dan menyerahkan pada dokter atau ahli gizi.
Selanjutnya, Mama harus berbicara dengan remaja tentang bagaimana makanan dapat memengaruhi tingkat energinya, dan bagaimana kurang mengonsumsi makanan dapat berdampak negatif pada kesehatannya dan aktivitasnya sehari-hari.
Diskusikan seperti apa tanda-tanda mulai lapar, dan bantu anak belajar mengatur sendiri asupan makanannya berdasarkan kapan ia merasa kenyang. Semua hal ini akan membantu anak secara alami mengembangkan hubungan yang sehat dengan makanan.
4. Diskusikan pada anak dampak dari diet yang kurang tepat
Terkadang remaja yang terlalu fokus pada "tampak kurus" membuat mereka tidak mempertimbangkan bahaya yang terlibat dalam diet yang tidak tepat dan tidak diawasi oleh orang dewasa atau ahli kesehatan.
Sehingga sebagai orangtua, Mama dapat menjelaskan kepada remaja apa bahaya yang terkait dengan diet atau pembatasan.
Jelaskan kepada anak bahwa aktivitas tersebut sebenarnya dapat membahayakan asupan nutrisi dan berisiko menyebabkan komplikasi kesehatan, yang bahkam dapat menyebabkannya kehilangan aktivitas yang disukai.
Selain itu, ingatkan remaja bahwa dengan 'menghukum' tubuhnya seperti membatasi asupan makanan atau makan berlebihan, bukanlah cara yang efektif untuk mengatasi emosi yang sulit.
Sehingga, sebaiknya dorong anak untuk berbicara dengan yang ia percayai atau berkonsultasi dengan konselor jika ia kesulitan untuk berbicara dengan orangtua atau teman-temannya.
5. Berikan pujian pada anak selain dari penampilannya
Masyarakat seringkali menempatkan standar pada perempuan untuk "terlihat cantik", tetapi anak-anak kita perlu belajar sejak usia muda bahwa manusia jauh lebih dari sekadar penampilan luarnya saja.
Untuk alasan ini, dilansir dari laman Jill Castle seorang ahli gizi terdaftar dan ahli gizi anak, menyarankan agar orangtua banyak memberikan pujian pada anak-anak mereka berdasarkan siapa mereka di dalam dirinya, bukan di luar.
Misalnya daripada memuji bentuk tubuh remaja, pujilah ia untuk kepribadiannya seperti kerajinan, kemurahan hati, dan etos kerja. Ini tak hanya membantu remaja belajar bahwa penampilannya bukanlah yang terpenting, tetapi kepribadiannya akan membantu meningkatkan harga dirinya.
Nah itulah beberapa cara untuk mengatasi atau menghindari gangguan makan pada anak-anak dan remaja. Gangguan makan bisa menjadi lebih umum pada anak-anak dan remaja.
Sehingga orangtua perlu lebih dapat menyadari masalah ini dan membantu anak menghindari jebakan umum yang menyebabkan kebiasaan makan yang tidak teratur. Semoga informasinya bermanfaat ya Ma!