Cara Menjelaskan Perceraian Orangtua pada Anak
Tetap berikan dukungan pada anak selama masa perubahan ini
5 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu percakapan tersulit dan menyakitkan yang orangtua hadapi adalah berbicara kepada anak-anak tentang rencana untuk bercerai. Saat Mama tahu bahwa akan berpisah atau bercerai, penting untuk berbicara dengan anak sebelum ia mendengarnya dari orang lain.
Bayangkan betapa sedihnya jika anak mendengarnya dari seorang teman atau orang dewasa lainnya. Anak kemudian mungkin akan mengingat percakapan ini, apa yang Mama katakan, kapan dan dimana ia akan mendengarnya.
Kali ini Popmama.com akan membahas cara menjelaskan perceraian pada anak yang dialami orangtua. Sebaiknya Mama juga bekerja sama dengan pasangan untuk memutuskan bagaimana akan memberi tahu anak dengan bijaksana.
1. Rencanakan apa yang akan Mama katakan
Lindungi anak dari rasa sakit hati atau amarah, dengan merencanakan bersama-sama dengan pasangan kapan, bagaimana, dan apa yang akan diceritakan kepada anak.
Rencanakan untuk memberi tahunya pada hari yang memungkinkan untuk beberapa waktu keluarga, seperti akhir pekan. Jangan melakukannya pada hari libur atau hari istimewa lainnya, atau sebelum sekolah atau waktu tidur.
Jika sangat sulit bagi Mama untuk berbicara dengan pasangan, atau mungkin salah satu tidak dapat menyetujui bagaimana cara menyampaikannya.
Jika itu terjadi, pertimbangkan untuk menggunakan jasa mediator atau konselor untuk membantu mengetahui caranya dengan detail.
Jangan mengatakannya secara impulsif dalam momen emosional, karena itu mungkin tidak akan berjalan dengan baik!
2. Bicaralah dengan anak bersama-sama
Ini mungkin sulit, tetapi ini memberi tahu anak bahwa orangtuanya tetap berkomitmen untuk bekerja sama sebagai orangtua.
Penting juga agar anak mendengar berita ini pada waktu yang sama dan langsung dari Mama dan Papa, bukan dari saudara kandung yang mendengarnya lebih dulu.
Jadi, jika anak berbeda usia, rencanakan untuk berbagi informasi dasar dengan semua anak bersama-sama.
Nanti Mama bisa menindaklanjuti dengan anak yang lebih remaja selama percakapan terpisah.
Jika Mama tidak dapat melakukannya bersama karena mengkhawatirkan keselamatan atau konflik, carilah bantuan dalam mengembangkan rencana tersebut.
3. Kembangkan narasi yang tidak menyalahkan
Hindari godaan untuk menyalahkan atau mengatakan "kesalahan" siapa ini. Mama mungkin merasa bahwa ingin anak mengetahui "kebenaran".
Namun, ini akan menyebabkan anak merasa terjebak di tengah orangtuanya, dan itu tidak sehat bagi anak.
"Kebenaran" kurang penting daripada memberikan dukungan dan kepastian yang dibutuhkan anak. Sebisa mungkin, gunakan kata “kami” saat menjelaskan keputusan yang telah dibuat.
“Kami tidak bahagia bersama,” atau “Kami berdua ingin pertengkaran kami berhenti,” atau “Kami telah mencoba menyelesaikan perbedaan kami, tetapi kami belum mampu.”
4. Beri tahu anak mengapa ini terjadi
Bukan hal yang penting jika Mama memberikan rincian spesifik tentang mengapa Mama berencana bercerai. Namun, anak pasti ingin tahu mengapa ini terjadi. Anak yang lebih remaja akan mencari informasi sehingga mereka dapat memahami mengapa hidupnya akan berubah.
Jadi, meskipun Mama tidak ingin membagikan detail yang bersifat pribadi, bersiaplah untuk memberikan beberapa jenis penjelasan umum tanpa menyalahkan seperti beberpa contoh di bawah ini:
- “Kami berharap ini tidak akan pernah terjadi, tetapi sepertinya kami tidak dapat memperbaiki hubungan kami.”
- “Kami berdua menginginkan hal yang berbeda dalam hidup kami.”
- “Kami saling menyukai dan ingin berteman, tetapi kami tidak saling mencintai lagi.”
Ingatlah bahwa ini adalah masalah orang dewasa yang belum bisa dipahami oleh anak, bahkan anak yang cerdas dan dewasa mungkin sulit untuk menerimanya.
Editors' Pick
5. Jelaskan pada anak apa yang akan berubah dan apa yang akan tetap sama
Hal terpenting yang ingin diketahui anak adalah bagaimana perceraian akan memengaruhi kehidupannya. Anak pasti ingin tahu di mana ia akan tinggal, dengan siapa, dan bagaimana kehidupannya yang akan berubah.
Mama dapat membantu anak untuk bersiap menghadapi perubahan ini dengan bersikap jujur tentang apa yang Mama ketahui, dan apa yang tidak diketahui.
Jika Mama dan Papa telah memutuskan bagaimana membagi waktu dengan anak, beri tahu juga jadwalnya.
Yakinkan anak tentang hal-hal yang akan tetap sama, seperti sekolah, teman, olahraga, atau aktivitas lainnya. Pastikan untuk memberi tahu anak bahwa cinta Mama dan Papa kepadanya tidak akan pernah berubah.
6. Beri tahu anak salah satu orangtua yang akan meninggalkan rumah
Jika Mama dan Papa masih tinggal satu atap, tandanya semakin banyak waktu bagi Mama dan Papa untuk dapat memberi tahu anak tentang di mana tinggalnya salah satu orangtua yang akan berpisah, dan kapan anak boleh bertemu dengannya.
Anak perlu segera mengetahui bahwa ia akan dapat menjaga kualitas hubungan dengan kedua orangtuanya, meskipun tidak tinggal di bawah satu atap. Sampaikan bahwa Mama dan Papa masih satu keluarga, di bawah dua atap.
7. Kepastian adalah kuncinya
Anak akan membutuhkan banyak kepastian bahwa perceraian bukanlah kesalahannya. Tekankan bahwa keputusan apa pun yang orangtua buat saat ini, bukan hal yang dapat menyebabkan atau mencegah perencanaan apapun yang terjadi.
Karena ada banyak hal yang tidak diketahui di awal perpisahan, jangan membuat janji yang mungkin tidak dapat dipenuhi. Sebaliknya, tetap berpegang pada jaminan yang dapat Mama bisa buat untuk saat ini.
Seperti, "Kamu akan tetap bersekolah," atau "Kamu masih akan merayakan Natal dan ulang tahun serta menginap dengan teman-temanmu." Yakinkan anak bahwa mungkin akan sulit untuk sementara waktu, tetapi "Kita semua akan baik-baik saja setelah kita terbiasa dengan pengaturan baru."
8. Reaksi anak sepenuhnya normal
Berita itu mungkin atau mungkin tidak sama sekali tidak terduga, dan pasti akan mengubah hidup anak. Cobalah untuk memahami tanpa reaksi anak, yang sebenarnya juga merupakan reaksi. Anak mungkin hanya tidak tahu bagaimana mengekspresikan emosinya dengan kuat.
Sehingga anak mungkin terlihat kewalahan dan tertutup. Jika itu terjadi, mungkin butuh waktu bagi anak sebelum bisa mengungkapkan perasaannya. Jika Mama bisa tenang saat memberi tahu anak, kecemasan akan berkurang dan anak cenderung mengantisipasi bahwa ia akan baik-baik saja.
Akan tetapi, tidak masalah bagi anak-anak untuk melihat Mama kesal atau menangis, karena hal itu memberinya "izin" untuk memiliki perasaan juga.
Namun pastikan Mama mampu mengendalikan emosi dengan cukup sehingga ia tidak perlu merasa bingung dengan reaksi yang terjadi. Ingat, penting untuk meyakinkan anak bahwa setiap orang dalam keluarga akan menyesuaikan diri dengan perubahan dan kembali ke keadaan semua.
9. Undang agar anak bertanya, tapi jangan memaksa
Beberapa anak tidak ingin langsung bicara, namun beberapa anak ingin bertanya hingga ke akar-akarnya. Sejauh yang Mama bisa, berikan tanggapan yang jujur dan jelas. Jika tidak tahu jawaban dari sebuah pertanyaan, beri tahu anak bahwa Mama akan memberi tahunya saat sudah ada jawaban.
Percakapan ini baru pertama kali, dan akan terungkap dalam banyak hal seiring berjalannya waktu.
Beri tahu anak bahwa ia selalu dapat mengajukan pertanyaan baru. Tetapi pastikan untuk menjauhkan anak dari masalah hukum dan keuangan saat Mama dan Papa bergerak menuju perceraian.
10. Beri anak waktu untuk menyesuaikan diri dengan berita
Butuh waktu bagi Mama dan anak untuk menyesuaikan diri dengan perubahan besar ini, dan meskipun Mama mungkin percaya diri di masa depan anak yang telah diimpikan, anak tetap akan membutuhkan waktu untuk melihat masa depan itu berjalan.
Sementara itu, hadir dan tenangkan hati Mama. Memberikan contoh penyembuhan dan pemulihan diri sendiri dari waktu ke waktu, akan membantu anak beradaptasi dan juga sembuh.
Itulah beberapa cara menjelaskan perceraian orangtua pada anak yang bisa membuat anak lebih mudah untuk mengerti. Hindari untuk membuat perceraian seolah-olah akhir dari kehidupan anak, sehingga tetap berikan dukungan dan dorong anak untuk mengetahui hal-hal positif apa yang bisa anak terima dari kejadian ini untuknya.
Baca juga:
- Demi Keluarga Bahagia dan Utuh, Ketahui 9 Cara Menghindari Perceraian
- Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Menceraikan Pasangan yang Berselingkuh
- Apa Saja Dampak Buruk Perceraian pada Psikologis Anak?