10 Cara untuk Menumbuhkan Hobi Membaca pada Anak Remaja
Membaca dapat memudahkan anak untuk mencapai impian dan cita-citanya kelak
4 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kata-kata mutiara “Buku adalah Jendela Dunia” mungkin sudah sering remaja dengar sejak kecil, mungkin Mama juga sudah tahu kata-kata tersebut sejak jaman sekolah. Walaupun sudah diketahui hampir setiap masyarakat, sayangnya masih banyak remaja Indonesia yang malas membaca.
Dilansir dari Kominfo.go.id, UNESCO menyebutkan Indonesia berada di urutan kedua dari bawah tentang literasi dunia, yang di mana minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen, artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu yang rajin membaca.
Seperti yang Mama tahu, membaca buku sangat penting bagi remaja, karena memberikan banyak manfaat untuk pendidikan dan masa depannya.
Untuk menumbuhkan minat baca remaja, kali ini Popmama.com akan membahas 10 cara membuat remaja gemar membaca.
Yuk simak caranya di bawah ini!
1. Jaga hubungan dan komunikasi Mama dan anak tetap terbuka
Ciptakan hubungan yang terbuka antara Mama dan anak untuk meningkatkan kemampuan membacanya yang membuka pilihan hidupnya di masa depan. Jika anak memikirkan tentang sekolah menengah atas atau perguruan tinggi, lakukan diskusi terbuka.
Sampaikan padanya tentang membaca yang diperlukan untuk menunjang kesuksesannya. Jika anak mengalami disleksia atau kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja, temukan panutan yang berjuang dengan disleksia, tapi bisa tekun dan menjadi tokoh yang bisa memotivasi anak.
Dorong anak untuk bertukar pikiran dengan Mama dan menghasilkan beberapa ide-ide yang telah didiskusikan.
2. Biarkan anak remaja memilih genre atau jenis buku favoritnya
Cara terbaik untuk mendorong remaja membaca adalah dengan mengizinkannya membaca apapun yang menurutnya menarik, baik itu buku komik, buku masak, atau novel roman tentang vampir atau zombie.
Buku yang ia minati mungkin bukan buku favorit Mama, tetapi hindari untuk menentukan selera atau preferensi anak dalam membaca buku. Membaca adalah membaca, hindari keinginan untuk menyudutkan pilihan remaja.
Cara ini pun juga dapat menumbuhkan minat membaca anak, yang lama kelamaan akan dikembangkan saat membaca buku-buku pelajaran dan lain-lain.
3. Carilah buku-buku yang sesuai dengan tingkat membaca anak
Jika anak kesulitan membaca di awal Sekolah Menengah Pertama (SMP), mungkin sulit untuk menemukan buku dengan minat tinggi pada tingkat bacaannya, apalagi ketika anak melihat buku yang tebal dan penuh dengan tulisan. Mungkin anak justru menghindar agar tidak membacanya.
Maka dari itu, carilah buku yang secara khusus menargetkan pembaca remaja. Sebaiknya biarkan anak menggunakan teknologi yang membuat membaca lebih mudah, seperti e-book atau buku audio.
Berlatih dengan teks yang dapat diakses di gadget terkadang dapat lebih baik sebagai awal mula perkenalan, daripada menyerah pada buku tradisional yang umumnya ditujukan untuk pembaca yang lebih mahir.
4. Menjadi contoh untuk anak
Cara terbaik untuk menciptakan budaya membaca di rumah adalah dengan menjadi contoh bagi anak, yaitu menunjukkan membaca sebanyak mungkin. Semakin banyak anak melihat Mama dan Papa membaca, maka semakin besar kemungkinan anak untuk mengikutinya.
Dan ini tidak berubah setelah anak masuk sekolah yang lebih tinggi. Kebanyakan remaja lebih sulit menerima apa yang harus dilakukan dari cara omongan atau bahkan omelan, namun ketika Mama dan Pama memberikan contoh, anak bisa tertarik dan mengikutinya.
Editors' Pick
5. Diskusikan apa yang sebelumnya anak baca
Setelah anak membaca, baik itu komik, novel, buku pelajaran, majalah, atau yang lainnya, ajak anak untuk membahas tentang apa yang ia baca. Ajukan pertanyaan dan diskusikan dengan cara yang santai dan tetap menyenangkan.
Sering membicarakan apa yang anak baca dapat membantunya lebih dari satu cara. Misalnya, jika anak menderita ADHD, ia mungkin lebih suka membicarakan sebuah cerita daripada membacanya.
Bantu anak tetap termotivasi dengan meminta ia menceritakan bagian-bagian pendek dari hal yang ia baru baca dan kemudian mendiskusikannya.
6. Hindari memberikan kritik atau omelan pada anak saat membaca
Jika anak remaja mama adalah tipe pembaca yang tampak seperti malas-malasan atau tidak serius, hindari mengomeli atau mengkritik anak. Karena hal tersebut bisa membuat anak berhenti membaca sama sekali.
Dengan mengatakan hal tersebut, Mama menyimpan opini negatif tentang apa yang anak baca. Jika Mama tidak menyukai cerita vampir yang dia sukai, jangan menyuarakan kritik itu padanya. Jika menurut Mama e-book tidak berguna dari buku sampul biasa, jangan berpendapat saat ia membaca e-book. Bersikaplah toleran dan dorong anak untuk membaca, apapun bentuknya.
7. Temukan serial yang menarik perhatian anak
Pembaca yang terpikat pada buku seri/volume pertama dalam sebuah cerita seri dapat mengikuti karakter atau tema yang sama melalui lebih banyak buku. Untuk remaja dengan perbedaan cara berpikir dan belajar, memulai buku baru bisa jadi menakutkan.
Namun, pengenalan seri dapat membuatnya lebih mudah untuk memahami teks dan dapat mengurangi perasaan negatif yang terkait dengan memulai tugas untuk membaca baru. Temukan karakter atau tema yang tepat.
Bahkan anak yang enggan membaca akan bersemangat untuk meneruskan buku berikutnya dalam seri ini.
8. Hubungkan membaca dengan minat anak remaja
Di sekolah menengah pertama, anak yang kesulitan membaca sejak awal mungkin telah kehilangan motivasinya untuk mengembangkan keterampilan membaca.
Namun Mama dapat mendorongnya agar mulai aktif membaca, dengan mencari cara untuk menghubungkan membaca dengan subjek yang relevan dengannya. Misalnya, jika anak adalah memiliki minat pada hewan, jelaskan betapa pentingnya membaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang ilmu kedokteran hewan.
9. Manfaatkan minatnya pada peristiwa terkini
Memiliki sedikit persamaan dengan tips sebelumnya, namun kali ini Mama dapat meminta anak mama untuk mengawasi apa yang terjadi di dunianya pada saat ini. Dengan cara mendorong anak untuk membeli koran atau berlangganan majalah.
Untuk remaja dengan perbedaan belajar dan berpikir, membaca mungkin tampak membuat frustrasi atau membosankan. Tetapi jika anak tertarik pada olahraga, politik, selebriti, musik, dan lain-lain, maka akan selalu ada hal yang membuatnya ingin baca.
Seperti jika anak mama menyukai tema tentang K-pop, ia dapat berlangganan beberapa majalah yang terkait dengan minat K-pop-nya tersebut, walaupun membaca mungkin tampak membosankan, tetapi jika menyangkut dengan minatnya, anak akan tetap semangat membacanya.
10. Menghubungkan minat membaca dengan media sosial
Cara terakhir adalah melalui peran media sosial. Jika anak suka mengirim pesan kepada teman dan memposting di jejaring sosial, Mama dapat memberinya tugas kecil yang menggunakan minat tersebut.
Misalnya, dorong anak untuk mulai mengikuti blog dan sesekali membacakan postingan menarik tentang apapun untuk Mama.
Atau Mama juga dapat memintanya untuk mencari kosa kata atau singkatan menarik yang digunakan orang-orang dalam teks, dan kemudian minta anak untuk membuat lembar sontekan atau melakukan tanya jawab dengan Mama tentang apa arti kosa kata atau singkatan tersebut.
Nah itulah beberapa cara untuk membangun minat baca pada remaja. Seperti yang dijelaskan di atas, membaca sangat penting bagi perkembangan pendidikan dan masa depan anak, sehingga minat membaca perlu dibangun dan ditingkatkan sejak dini agar anak tidak malas membaca!
Baca juga:
- Mengajarkan Anak Keutamaan Membaca Surat Al-Mulk
- 5 Alasan Orangtua Patut Bangga Anak Punya Hobi Baca Buku
- Mengajarkan Anak Bacaan Doa agar Dimudahkan dalam Belajar