Pubertas, 8 Ciri-Ciri Anak Remaja Jatuh Cinta dengan Lawan Jenis
Setelah memasuki usia remaja, apakah anak mama lebih memerhatikan cara berpakaiannya?
14 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orangtua berarti berkomitmen untuk membimbing anak melalui banyak tahapan kehidupan yang rumit dan sulit. Mulai dari mengganti popok mereka, mengajari mereka cara mengikat sepatu, hingga akhirnya menuju masa-masa pubertas.
Ketika remaja mulai mengalami masa pubertas, ia akan mengalami berbagai perubahan fisik hingga emosionalnya. Meningkatkan hormon di usia ini, membuat remaja mulai timbul rasa suka pada lawan jenisnya.
Namun, perlu diketahui masa praremaja dan remaja tidaklah mudah bagi Mama atau anak. Tetapi Mama juga perlu memahami bahwa saat hormon Mama meningkat, mungkin Mama juga merasakan konflik dalam diri, hal ini yang sedang dirasakan oleh anak.
Sebenarnya tak sulit Ma, untuk mengetahui apa yang dirasakan anak karena ada ciri-ciri yang muncul. Kali ini Popmama.com akan membahas ciri-ciri anak remaja mulai jatuh cinta pada lawan jenisnya.
Sebelum mengetahui ciri-cirinya, cari tahu kapan umumnya remaja mulai jatuh cinta.
Kapan Anak Remaja Mulai Merasakan Jatuh Cinta?
Kebiasaan menyukai lawan jenis telah dimulai sejak anak berusia remaja. Perbedaan yang paling mencolok adalah usia muda di mana banyak anak-anak sekarang mulai berkencan.
Dilansir dari Healthychildren.com, rata-rata anak perempuan mulai menyimpan rasa pada lawan jenis di usia 12,5 tahun, sedangkan untuk anak laki-laki berusia 13,5 tahun.
Namun, Mama mungkin tidak mengenalinya sebagai kencan yang serius. Karena tren saling menyukai lawan jenis di kalangan remaja awal adalah, anak laki-laki dan perempuan yang saling bersosialisasi sebagai bagian dari suatu kelompok.
Lalu apa saja ciri-cirinya?
2. Minat baru muncul
Jika remaja mama tiba-tiba tertarik pada sesuatu yang sebelumnya tidak mereka sukai, mungkin ini menjadi ciri-ciri ia suka dengan lawan jenis.
Misalnya, anak perempuan Mama mungkin tiba-tiba menyukai permainan sepak bola, dan secara mengejutkan ia memiliki tim favorit hanya karena orang yang ia sukai memiliki kesukaan yang sama terhadap permainan dan tim tersebut.
Atau anak laki-laki Mama yang mungkin tiba-tiba menyaksikan drama Korea secara diam-diam.
Walaupun tidak ada hubungannya dengan sepak bola atau drama Korea di sini, tetapi faktanya anak sedang mempelajari sesuatu yang lawan jenisnya minati.
3. Mulai memerhatikan gaya pakaian
Dengan melihat gaya pakaian yang berbubah, Mama bisa menebak ada sesuatu yang terjadi dalam hidupnya.
Anak perempuan memang dikenal sangat memedulikan penampilannya, tetapi kali ini ia mungkin menambahkan riasan wajah atau memperhatikan gaya rambutnya. Sekarang, alih-alih meluangkan waktu satu jam untuk bersiap-siap ke sekolah di pagi hari, dia membutuhkan dua jam.
Atau anak laki-laki mama yang akan lebih berhati-hati tentang kemeja warna apa yang akan dikenakannya jika dipadukan dengan celana panjang gelap atau terang.
4. Terlalu sering menjaga privasi
Ketika tiba-tiba anak yang biasanya ramah mulai suka mencari-cari alasan untuk pergi ke kamarnya dengan alasan privasi, Mama mulai dapat mengetahui bahwa dia sedang menyukai seseorang.
Mungkin ketika anak sering menghabiskan waktu di ruang keluarga atau di ruang makan, kini Mama tidak sering melihatnya, walaupun ia sedang di rumah.
Hal ini bisa terjadi karena anak berada di kamarnya untuk menelpon atau mengobrol di komputer dengan seseorang.
Walaupun remaja memang bukanlah kelompok usia yang paling terbuka, terutama kepada orangtua.
Tetapi pada saat-saat ini, ia lebih menjaga buku hariannya dengan penuh semangat, atau menjawab setiap panggilan telepon yang harus dilakukan diam-diam dan penuh privasi.
Editors' Pick
5. Sering melamun membayangkan seseorang
Mama tentunya ingat hari-hari itu, kan? Ketika membayangkan seseorang di sekolah selama berminggu-minggu, dan yang dapat Mama lakukan hanyalah berjalan-jalan dalam perasaan jatuh cinta.
Mama bisa melihat tatapan yang sama di mata remaja mama saat ini.
Terkadang Mama akan menemukan bahwa anak remaja sedang duduk dengan sebuah buku di depannya, tetapi selama satu jam halamannya belum dibuka.
Kemudian anak remaja yang menyukai seseorang, seringkali tenggelam dalam pikirannya sambil berpura-pura belajar atau membaca atau apapun yang dia lakukan.
6. Ragu untuk bercerita
Seberapa baik hubungan dengan anak, disaat Mama mempertanyakan keadaan yang sedang terjadi, Mama akan menemukan bahwa ia ragu-ragu untuk mengungkapkan apa yang sedang terjadi.
Hal ini bukan karena ia tidak ingin memberi tahu Mama ya, tetapi karena ia ingin merahasiakan perasaan yang hadir dihatinya kini.
Sebuah tips, setelah Mama bertanya dan melihat ada muncul merah di pipi anak dan ia juga tidak mau menatap mata Mama, ketahui bahwa ia sedang merahasiakan perasaannya dengan lawan jenisnya.
7. Lebih sering meminta ijin bermain bersama teman
Ciri-ciri selanjutnya adalah anak lebih sering meminta ijin untuk bermain ke rumah temannya. Hal ini juga membuat seorang remaja punya tempat untuk dituju setiap akhir pekan.
Anak mungkin bilang ia menghabiskan waktu untuk bermain, tetapi Mama menjadi curiga bahwa anak tidak jujur sepenuhnya, karena ia tidak jelas untuk memberi tahu secara detail. Namun jika ia jujur, ketahuilah bisa saja lawan jenisnya ikut bermain di sana.
Itu adalah cara bermain remaja untuk mengekspresikan perasaannya kepada orang yang mereka sukai.
8. Membicarakan orang yang sama berkali-kali
Beberapa remaja seringkali tiba-tiba mulai mendiskusikan orang yang ia sukai dengan Mama. Ia mungkin ingin membicarakan tentang apa yang disukai dan tidak disukai orang yang mereka sukai, apa saja yang mereka lakukan bersama, dan sebagainya.
Jika Mama mendengar terlalu banyak tentang hal yang sama maka anak mungkin sedang menyukai orang itu. Dalam situasi ini, umumnya anak mulai peka dengan perasaan Mama terhadapnya.
Ia cenderung menguji untuk melihat bagaimana Mama bereaksi terhadap percakapan itu. Jangan sia-siakan kesempatan ini, jujurlah pada anak apa yang Mama rasakan dan gunakan kesempatan ini untuk mengundang anak curhat kepada Mama.
9. Suka senyum-senyum sendiri atau tertawa lebih sering
Ketika anak mulai merasakan jatuh cinta, dunia penuh dengan sinar matahari dan bunga untuknya akhir-akhir ini. Mama akan melihat ia melompat-lompat di dalam rumah, bernyanyi untuk dirinya sendiri, dan ada senyum di wajahnya yang lebih sering.
Pada anak perempuan umumnya ia cekikikan ketika melihat gadget-nya namun tidak ingin orangtua mengetahui apa yang ia pikirkan, sedangkan anak laki-laki yang sedang menyukai seseorang, akan lebih banyak terlihat tawa cekikikan yang lebih dari biasanya.
Bahkan Mama mungkin ada hati dengan nama anak laki-laki atau perempuan di dalam sebuah buku yang tertulis setidaknya belasan kali.
Selain ada rasa senang hingga tertawa lebih dari biasanya, ketahui bahwa rasa cinta juga membawa emosional tingkat tinggi pada anak, dan itu bisa tumpah pada situasi-situasi yang tak biasanya. Seperti sedih saat makan malam, atau menangis saat melihat langit.
Setelah Mama mengenali tanda-tanda anak remaja yang sedang naksir seseorang, sekarang saatnya Mama mengetahui bagaimana cara menanggapi situasi ini dengan positif.
Cara Menghadapi Anak Remaja yang Sedang Jatuh Cinta
Remaja umumnya sangat tertutup, terutama tentang hal-hal yang ia yakini tidak akan dipahami atau dimaafkan oleh orangtua. Namun membiarkan hal ini justru dapat membuat anak merasa sendiri dan bingung menghadapi perasaannya. Inilah cara menangani situasi tersebut:
Menyukai lawan jenis adalah bagian normal dari tumbuh dewasa
Biarkan anak remaja mama memahami bahwa menyukai lawan jenis adalah bagian normal dari pertumbuhan. Meskipun perasaan itu benar, usia ini bukanlah saatnya untuk memikirkan tentang pernikahan atau sesuatu.
Namun, saat berbicara dengan anak , Mama bisa membicarakannya dengan tenang dan ramah. Bicaralah dengannya dan beri tahu bahwa menikmati perasaan itu dan mengikuti arus adalah hal yang baik
Patah hati bukanlah kemunduran
Di balik perasaan jatuh cinta, juga sering ada patah hati yang mengikutinya. Hal lain yang harus diberitahukan kepada anak adalah, bahwa patah hati bukanlah kemunduran dan itu adalah pelajaran bahwa ia perlu terus maju dalam hidup.
Walaupun membutuhkan waktu untuk bangkit kembali, yakinkan bahwa anak bisa bangkit kembali. Jadi, jangan terburu-buru dalam prosesnya, tetapi selalu ada untuk anak remaja saat dia sedang mengalami patah hati.
Ketahui batasannya
Saat ini media sosial dan elektronik telah menjadikan remaja untuk menunjukkan kasih sayangnya dengan hal-hal yang negatif. Sehingga anak mungkin menganggapnya normal, tetapi penting bagi Mama untuk membicarakan hal yang sama dengannya.
Katakan pada remaja berbicara dengan orang yang dia sukai itu baik-baik saja, tetapi jika menunjukkan kasih sayang dalam bentuk fisik, maka hanya akan mengundang masalah dan membuat skenario menjadi lebih buruk jika orang yang ia sukai tidak menunjukkan tanda-tanda perasaan bersama
Tidak ada pesan text yang tidak pantas
Jika anak memiliki ponsel, beri tahu ia tentang pesan-pesan yang tidak pantas. Mama harus memberitahu anak untuk tidak mengirim pesan pada jam 8 malam dan putri Anda untuk tidak menerima telepon setelah jam 8 malam untuk menjaga kehormatan.
Hargai perasaan dan emosi anak
Meskipun situasi ini tidak berlangsung lama dan anak biasanya akan mengatasinya sendiri, sebagai orangtua, Mama bertanggung jawab untuk tetap membimbing anak dengan baik. Bersikaplah lembut ketika berbicara dengannya.
Karena jika menunjukkan kemarahan pada anak karena ia menyukai orang lain, berisiko membuat anak terdorong untuk bertindak sebaliknya.
Hal terbaik yang dapat Mama lakukan untuk anak, adalah dengan menawarkan bimbingan apapun.
Selain itu, tetap bersama anak untuk mendukungnya saat dia jatuh, tetapi biarkan dia membuat kesalahannya sendiri. Belajar dari kesalahan dapat membuat anak lebih mengerti menjadi dewasa yang sesungguhnya.
Baca juga:
- Emosi Suka Meledak, Ini 5 Cara Menghadapi Remaja Puber
- 5 Fakta Puber pada Anak Perempuan, Dimulai dari Umur 10 Tahun!
- Perubahan Suara Anak Laki-Laki di Masa Puber