5 Dampak Buruk Kebiasaan Begadang pada Anak Remaja

Kurang tidur bisa berdampak pada bunuh diri

7 September 2023

5 Dampak Buruk Kebiasaan Begadang Anak Remaja
Freepik/Nitayuko

Tidur adalah kebutuhan pokok yang penting untuk kesehatan mental dan fisik anak mama. Namun, semakin bertambahnya usia anak, ia semakin sulit tidur. American Academy of Pediatrics memperkirakan bahwa masalah tidur memengaruhi 25-50 persen anak-anak dan 40 persen remaja.

Begadang menjadi salah satu kebiasaan buruk yang dilakukan anak dan remaja. Walaupun terkadang alasannya akibat belum mengantuk, mengerjakan tugas, atau sedang menyaksikan video di media sosial, begadang bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak.

Maka dari itu, Mama perlu menyampaikan pada anak manfaat pola tidur yang sehat dan dampak yang terjadi jika sering begadang. Kali ini Popmama.com akan membahas apa saja bahaya begadang bagi anak remaja.

1. Manfaat tidur untuk anak remaja

1. Manfaat tidur anak remaja
Freepik

Dilansir dari aboutkidshealth.ca, otak anak membutuhkan tidur untuk memulihkan sumber daya yang telah digunakan sepanjang hari.

Otak yang cukup istirahat dapat membantu anak dalam memecahkan masalah, mempelajari informasi baru, dan lebih menikmati hari dibandingkan ketika otak sedang lelah. Beberapa area otak anak juga bahkan lebih aktif saat ia tidur. Berikut adalah beberapa manfaat tidur untuk anak:

  • Lebih kreatif
  • Dapat berkonsentrasi pada tugas lebih lama
  • Memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik
  • Lebih mampu membuat keputusan positif
  • Lebih mampu mempelajari dan mengingat hal-hal baru
  • Memiliki lebih banyak energi di siang hari
  • Dapat menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan orang lain.

2. Jumlah waktu tidur yang dibutuhkan anak selama 24 jam berdasarkan usia

2. Jumlah waktu tidur dibutuhkan anak selama 24 jam berdasarkan usia
Freepik

Ritme sirkadian anak yang juga disebut "jam tubuh" adalah siklus 24 jam yang memberi tahu tubuh anak kapan harus tidur. Jam tubuh tersebut dipengaruhi oleh usia anak. Anak membutuhkan lebih sedikit tidur seiring bertambahnya usia.

Canadian Pediatric Society telah membuat panduan umum tentang jumlah tidur yang dibutuhkan anak selama 24 jam, termasuk tidur siang dalam daftar berikut ini:

  • Balita (1 sampai 3 tahun): 10 sampai 13 jam
  • Anak prasekolah (3 sampai 5 tahun): 10 sampai 12 jam
  • Anak usia sekolah (5 sampai 10 tahun): 10 sampai 12 jam
  • Anak (6 sampai 13 tahun): 9 sampai 11 jam
  • Remaja (14 sampai 18 tahun): 8 sampai 10 jam

Jumlah tidur yang disarankan hanyalah pedoman, karena setiap anak berbeda. Selain itu, terkadang anak mungkin membutuhkan lebih banyak waktu tidur daripada yang disarankan, dan di lain waktu anak mungkin merasa baik-baik saja dengan jumlah tidur yang lebih sedikit.

Bicaralah dengan anak dan sesuaikan jadwal tidurnya untuk mengetahui seberapa banyak tidur per malam yang paling berhasil. Mengetahui jumlah jam tidur yang sesuai, menjaga jadwal tidur dan waktu bangun yang teratur itu penting, terutama selama masa-masa stres.

Beberapa anak yang lebih tua dan remaja mungkin akan tidur sekitar 8 hingga 10 jam per harinya, tetapi jika anak tidur sangat larut dan kemudian tidur sepanjang pagi, ia tidak menerima manfaat pemulihan penuh dari tidur.

3. Begadang menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di antara anak-anak

3. Begadang menjadi masalah kesehatan masyarakat serius antara anak-anak
Freepik/Khromkrathok

Dilansir dari healthline.com, 52 persen anak-anak di Amerika Serikat berusia 6 hingga 17 tahun memiliki waktu tidur kurang dari 9 jam per malam, yang direkomendasikan oleh dokter anak.

Kekurangan tidur dapat berdampak pada perkembangan anak, menurut sebuah studi baru yang dipresentasikan di Konferensi dan Pameran Nasional American Academy of Pediatrics (AAP) 2019 di New Orleans.

Peneliti membandingkan anak yang kurang tidur dengan anak yang cukup tidur. 48 persen anak-anak yang cukup tidur memiliki kemungkinan 44 persen lebih tinggi untuk menunjukkan rasa ingin tahu dalam mempelajari informasi dan keterampilan baru.

Peneliti menambahkan, anak yang cukup tidur juga 33 persen lebih mungkin untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah mereka, dan 28 persen lebih mungkin untuk peduli tentang prestasi terbaik di sekolah

Faktor risiko tidur yang buruk termasuk hidup di bawah garis kemiskinan federal, kurangnya pendidikan tentang pentingnya tidur yang cukup, peningkatan penggunaan media digital, situasi kehidupan rumah yang tidak nyaman, dan masalah kesehatan mental.

Hoi See Tsao, MD, seorang dokter anak di Boston, Massachusetts, dan rekan penulis studi, menyebut kurang tidur kronis ini sebagai "masalah kesehatan masyarakat yang serius di antara anak-anak."

Dampak Negatif dari Sering Begadang pada Anak Remaja

Sering begadang hingga tidak cukup tidur setiap malam dapat berdampak negatif bagi anak. Ini tidak selalu bisa digantikan dengan waktu tidur tambahan di malam berikutnya. Seiring waktu, kurang tidur setiap malam dapat menyebabkan berbagai gangguan gejala perilaku, kognitif (mental), dan emosional.

Berikut beberapa efek negatif dari sering begadang pada anak yang dilansir dari healthline.com:

Editors' Pick

1. Membuat anak lebih mudah jatuh sakit

1. Membuat anak lebih mudah jatuh sakit
Freepik/Kwanchaichaiudom

Bahaya kurang tidur lebih dari sekadar kinerja akademis, kata para ahli.

Salah satu alasannya, kurang tidur ditambah dengan paparan kuman yang lebih besar di sekolah membuat anak lebih mudah jatuh sakit.

“Kesehatan fisik anak dapat mulai terpukul ketika ia mengurangi istirahat malam yang dibutuhkan,” ujar Sujay Kansagra, MD, direktur program pengobatan tidur neurologi pediatrik Universitas Duke di North Carolina, dengan wawancaranya bersama Healthline.

2. Perkembangan fungsi mental yang terganggu

2. Perkembangan fungsi mental terganggu
Freepik

Kurang tidur juga menjadi masalah pada perkembangan remaja.

“Kaum muda, terutama remaja, masih mengembangkan lobus frontal dan keterampilan membuat keputusan, tetapi ketika masalah kurang tidur semakin terganggu, maka lobus frontalnya paling terganggu,” kata Kansagra.

Kansagra juga menambahkan bahwa hal ini dapat menyebabkan fungsi mental menjadi lebih mirip dengan orang mabuk, di mana proses pengambilan keputusan tertunda dan terganggu, perhatian dipersingkat, dan fungsi memori menurun.

3. Memiliki lebih banyak masalah terkait kecemasan dan suasana hati

3. Memiliki lebih banyak masalah terkait kecemasan suasana hati
Freepik/Vh-studio

Selain itu, efeknya bisa lebih dari sekadar kehilangan memori.

“Anak-anak yang kurang tidur memiliki lebih banyak masalah perilaku, lebih banyak masalah akademis, lebih banyak masalah kesehatan, lebih banyak perilaku pengambilan risiko, dan lebih banyak masalah terkait kecemasan dan suasana hati,” ujar Lynelle Schneeberg, PsyD, asisten profesor di Yale School of Medicine dan direktur perilaku program tidur di Connecticut Children's Medical Cente.

Selain itu, Schneeberg juga menambahkan,anak yang kurang tidur lebih berisiko terhadap teror tidur, mimpi buruk, berjalan dalam tidur, dan bahkan mengompol.

4. Meningkatkan risiko terkena penyakit yang berbahaya

4. Meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya
Freepik/kwanchaichaiudom
Dok. Jovee

Selain itu, Jessica Brown, DO, MPH, ahli obat tidur anak bersertifikat. di Our Lady of the Lake Children's Health di Louisiana juga mengatakan jika terlalu sedikit tidur dapat meningkatkan risiko anak untuk mengalami masalah kesehatan, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, detak jantung tidak teratur, dan diabetes.

5. Berisiko melukai diri sendiri hingga risiko bunuh diri

5. Berisiko melukai diri sendiri hingga risiko bunuh diri
Freepik/Rawpixel-com

Namun, mungkin risiko yang paling harus diperhatikan adalah hubungan remaja yang begadang dengan melukai diri sendiri dan risiko bunuh diri.

Hal inipun disampaikan oleh Susan Malone, PhD, MSN, seorang ilmuwan peneliti senior di NYU Rory Meyers College of Nursing di New York. Ia menyoroti hasil penelitian 2018 di jurnal JAMA Pediatrics yang memperingatkan risiko kurang dari 8 jam tidur pada risiko melukai diri remaja.

“Hubungan terkuat adalah antara suasana hati dan melukai diri sendiri, sehingga siswa sekolah menengah yang tidur kurang dari 6 jam lebih dari tiga kali lebih mungkin melaporkan mempertimbangkan untuk bunuh diri, membuat rencana percobaan bunuh diri, atau mencoba bunuh diri daripada siswa sekolah menengah yang tidur 8 jam. atau lebih, ”kata Malone.

Ia pun juga menambahkan bahwa siswa sekolah menengah yang tidur kurang dari 6 jam lebih dari empat kali lebih mungkin melaporkan percobaan bunuh diri.

Banyak faktor yang membuat anak sulit tidur, namun di era teknologi saat ini media sosial bisa memengaruhi waktu tidur anak, khususnya di malam hari.

Dampak Media Sosial pada Waktu Tidur anak

Dampak Media Sosial Waktu Tidur anak
Freepik

Meskipun Mama tahu bahwa waktu layar dapat mengganggu waktu tidur anak, media sosial juga dapat menimbulkan risiko unik, karena pengaruhnya terhadap pusat di otak.

“Saat anak menonton atau membuat konten, otak mengeluarkan bahan kimia seperti norepinefrin dan dopamin, bahan kimia ini merangsang 'pusat bangun' otak, membuatnya lebih sulit untuk tertidur.” ujar Kansagra.

Beatrice Tauber Prior, PsyD, psikolog klinis, penulis, pembicara, dan pemilik Harborside Wellbeing di North Carolina juga mengatakan bagaimana media sosial yang memberi sinyal kelenjar adrenal untuk mengeluarkan adrenalin dan hormon stres, kortisol, ketika seseorang memeriksa media sosial.

Untuk mencegah dampak-dampak negatif di atas, Mama bisa menerapkan beberapa tips di bawah ini agar mengurangi atau menghilangkan kebiasaan remaja yang suka begadang.

Tips Menghilangkan atau Mengurangi Kebiasaan Begadang pada Remaja

Tips Menghilangkan atau Mengurangi Kebiasaan Begadang Remaja
Freepik/Pressmaster

Jam tidur anak memang berubah seiring dengan bertambahnya usia anak, tetapi penelitian menunjukkan bahwa rutinitas waktu tidur yang konsisten sangat membantu untuk memastikan anak cukup tidur.

Untuk memastikan anak dapat tidur lebih cepat dan menghindari begadang, berikut adalah beberapa tips yang bisa Mama terapkan:

  • Mama harus berbicara tentang pentingnya dan manfaat tidur yang cukup sejak dini, dan sering dibicarakan jika anak memiliki usia yang lebih kecil. Bicarakan tentang pentingnya tidur di siang hari, di malam hari, atau saat mencoba membuat anak yang lelah tidur lebih cepat.
  • Jangan pernah menggunakan tidur lebih awal sebagai hukuman, atau begadang sebagai hadiah. Jangan gunakan kamar tidur untuk waktu istirahat.
  • Optimalkan lingkungan tidur untuk anak remaja, atur lampu kamar tidur yang gelap, tenang, dan kasur dan bantal yang nyaman.
  • Tidur harus selalu memberikan kesan yang positif, alih-alih memberi tahu anak bahwa ia "harus pergi tidur!", katakan sebaliknya, "Kamu harus pergi tidur ya."
  • Anak-anak harus menerapkan jam malam media, dan orangtua harus mencoba dan menjauhkan layar dari kamar tidur anak.

Tidur adalah bagian yang sangat penting dari kesehatan mental dan fisik anak karena memungkinkan pikiran dan tubuhnya untuk beristirahat dan pulih. Itulah bahaya begadang bagi anak remaja. Ada banyak hal yang dapat Mama lakukan untuk mencegah anak begadang dan mendapatkan kualitas tidur yang baik sesering mungkin.

Baca juga:

The Latest