12 Do's & Dont's saat Remaja Mengatasi Jerawat Pertama Kali
Ingatkan remaja agar jangan stres ya!
19 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat pubertas, hormon remaja mengalami peningkatan, salah satu perubahan yang menjadi ketakutan para remaja adalah masalah kulis seperti jerawat. Pertama kali muncul jerawat di wajah bisa membuat remaja menjadi panik.
Baik berusia remaja, kulit yang rentan berjerawat membutuhkan perawatan khusus. Pertimbangkan untuk memberi tahu anak beberapa langkah penting untuk mengendalikan kambuhnya jerawat.
Banyaknya tips mengatasi jerawat mungkin membuat Mama bingung mana yang lebih penting untuk diketahui remaja terlebih dahulu. Untuk itu Popmama.com akan membahas beberapa hal dasar yang boleh dan jangan dilakukan remaja dalam mengatasi jerawat.
Coba beri tahu anak mama soal ini ya!
1. Lakukan: Kunjungi dokter kulit
Apakah anak mengalami jerawat untuk pertama kalinya? Jika iya, inilah waktunya untuk menemui dokter kulit. Spesialis ini memiliki pengalaman dalam menangani masalah kulit seperti jerawat.
Seorang dokter kulit dapat mengevaluasi kasus jerawat pada remaja dan menentukan apakah kondisi yang mendasari menyebabkannya berjerawat. Dokter juga dapat merumuskan rencana perawatan yang paling sesuai untuk anak.
2. Lakukan: Gunakan pembersih non-abrasif ringan
Ingatkan anak untuk selalu mencuci wajahnya dengan pembersih ringan dan air hangat sekali atau dua kali sehari, terutama setelah anak berolahraga atau berkeringat.
“Perawatan kulit dasar adalah tempat yang bagus untuk memulai, tetapi jika masih mengalami gejala jerawat dan kulit tidak terlalu kering, pertimbangkan uji coba pembersih jerawat ringan yang mengandung asam salisilat atau benzoil peroksida yang sedikit lebih kuat (3-4%),” ujar Trevor Thompson, MD, seorang dokter kulit di Banner Health Center di Peoria, Arizona.
Namun, Dr. Thompson juga mengatakan konsentrasi benzoyl peroxide yang lebih tinggi dapat menyebabkan lebih banyak iritasi kulit, sehingga harus berhati-hati saat menggunakannya.
3. Lakukan: Gunakan tea tree oil di area yang berjerawat
Tea tree oil mengandung sifat antiseptik alami yang membantu memerangi bakteri dan kuman. Solusinya juga dapat membantu anak dalam meredakan peradangan.
Untuk menggunakan, anak dapat meletakkan satu atau dua tetes di atas bola kapas dan oleskan ke kulit yang berjerawat. Biarkan semalaman atau selama beberapa jam, dan anak dapat membilasnya dengan air bersih.
4. Lakukan: Jaga wajah dari paparan sinar matahari
Anak mungkin pernah mendengar bahwa dengan berjemur di bawah sinar matahari dapat membantu mengeringkan jerawat.
Meskipun ada beberapa bukti bahwa Vitamin D yang didapat dari matahari memiliki sifat antimikroba dan dapat membantu mengurangi peradangan, terlalu banyak berjemur tidak baik untuk jerawat atau kulit.
Dilansir dari bannerhealth.com, faktanya hal ini justru dapat membuat anak berisiko lebih besar mengalami kerusakan akibat sinar matahari, atau lebih buruk, kanker kulit.
Jika ingin memastikan anak mendapatkan jumlah Vitamin D yang cukup, pastikan Mama memberikannya dalam makanannya. Beberapa obat jerawat juga bisa membuat anak lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Jika anak akan berada di luar ruangan, kenakan topi bertepi lebar dan masker, untuk menutupi kulit yang rentan, dan jangan lupa untuk menanyakan tabir surya mana yang cocok untuk anak kepada dokter.
5. Lakukan: Jaga apa yang dikonsumsi
Pastikan remaja tetap terhidrasi dengan minum banyak air sepanjang hari dan tetap menjalankan diet seimbang yang kaya protein tanpa lemak, buah-buahan dan sayuran. Hindari mengonsumsi minuman kemasan yang dimaniskan dan batasi pemberian gula dan karbohidrat dalam makanannya.
“Menariknya, peningkatan konsumsi susu, terutama susu skim, dapat memperburuk jerawat, jadi membatasi asupan susu juga dapat membantu,” ujar Dr. Thompson.
Editors' Pick
6. Lakukan: Perhatikan kebersihan barang-barang yang digunakan setiap hari
Remaja dan ponsel adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan. Ponsel remaja yang digunakan setiap waktu dapat menampung bakteri, termasuk jenis yang berkontribusi pada jerawat. Pastikan anak untuk memberishkan ponselnya secara teratur dengan kain mengandung alkohol atau desinfektan.
Tak hanya ponsel, seprai yang kotor seringkali menyebabkan kulit kotor. Bakteri dan kuman pada sarung bantal dan seprai dapat berpindah ke kulit, sehingga menyebabkan timbulnya jerawat. Pastikan seprai anak bersih dengan mencucinya secara teratur.
7. Jangan: Stres yang berlebihan
Adalah hal yang wajar bagi remaja untuk mengalami muncul jerawat terutama pada masa pubertasnya. Ingatkan anak bahwa stres fisik dan emosional yang berlebihan tidak baik untuk kesehatann anak, dan dapat memperburuk kondisinya.
Dilansir dari Advanced Derm Specialists, stres dapat merusak sel-sel kulit, dan ini dapat menyebabkan kulit berminyak yang menyebabkan munculnya jerawat. Hormon yang berhubungan dengan stres juga dapat menyebabkan kulit meradang.
Jika anak menyadari kambuhnya jerawat muncul saat stres, sebaiknya atasi pemicu stres. Praktikkan teknik relaksasi yang cocok untuk anak, seperti mengajaknya berolahraga, yoga, membaca, mendengarkan musik, atau aktivitas lain yang membuat anak kembali rileks.
Jika anak sedang stres, pastikan ia mendapatkan tidur yang cukup, karena ini juga dapat membantu.
8. Jangan: Mencuci wajah secara berlebihan
Remaja seringkali menganggap bahwa mencuci wajah lebih sering dapat membantunya menghilangkan jerawat dan komedo yang mengganggu dengan instan, namun sayangnya hal ini mungkin hanya memperburuk keadaan.
“Ingatlah untuk tidak mencuci berlebihan, karena ini dapat menghilangkan minyak alami dari kulit dan terkadang membuat kulit jadi terasa kencang, merah dan kering,” ujar Dr. Thompson.
Dr. Thompson mengingatkan bahwa lebih baik mencuci wajah di pagi hari, di malam hari dan setelah beraktifitas dan berkeringat.
9. Jangan: Mencoba skincare baru setiap minggu
Dalam upayanya memerangi jerawat, remaja mungkin tidak sabar dengan pengobatan atau perawatan yang dicoba saat ini. Namun, ingatkan anak untuk memberikan waktu perawatan tersebut bekerja maksimal.
Beberapa obat dan produk untuk jerawat memerlukan waktu hingga beberapa bulan sebelum hasil yang signifikan terlihat. Jika terus mengganti perawatan dan pengobatan, kulit mungkin menjadi terlalu sensitif dan teriritasi.
Pastikan anak untuk tetap menggunakan obat atau produk untuk jerawat selama beberapa minggu. Jika tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, konsultasikan dengan dokter kulitnya untuk mendapatkan solusi yang lebih baik.
10. Jangan: Menggunakan produk pengelupasan kulit yang keras
Menurut Dr. Thompson, pendekatan perawatan kulit yang lembut umumnya lebih disukai daripada produk pengelupasan kulit yang lebih keras, karena hal ini dapat menyebabkan lebih banyak iritasi kulit.
Ia juga membagikan beberapa hal yang harus anak hindari:
- Produk yang mengiritasi kulit, seperti astringen, toner, dan pengelupas kulit
- Menggosok wajah dengan kuat
- Menyentuh atau mengistirahatkan tangan di wajah
- Meremas, memetik, dan sering meletuskan jerawat, ini hanya dapat menyebabkan peradangan kulit, perubahan warna, dan risiko jaringan parut.
11. Jangan: Menutupi atau menyembunyikan jerawat dengan kosmetik
Bagi remaja, khususnya perempuan, jerawat dapat mengurangi rasa kepercayaan diri. Untuk menutupinya dengan cepat, seringkali remaja menutupinya dengan foundation, bb cream, atau concealer.
Namun berhati-hatilah saat menggunakan riasan untuk menyembunyikan noda jerawat. Menggunakan lebih banyak riasan di atas kulit yang berjerawat dapat menyumbat pori-pori yang menyebabkan lebih banyak jerawat.
Jika perlu menggunakan kosmetik, coba dan batasi jumlah yang digunakan dan bersihkan dengan lembut. Jika anak perlu memakai riasan, pertimbangkan riasan mineral dan ingatlah untuk mencuci kuas dan spons riasan secara teratur untuk mencegah penumpukan minyak dan bakteri.
12. Jangan: Pergi tidur tanpa menghapus riasan
Berkaitan dengan sebelumnya, pastikan anak tidur setelah menghapus semua riasan di wajahnya, bahkan ketika ia lelah setelah hari yang panjang dan melelahkan.
Namun, untuk kulit berjerawat, malas membersihkan jerawat merupakan kesalahan yang merugikan.
Sisa riasan dapat mencegah kulit memperbarui dirinya sendiri, dan kotoran dapat menyebabkan berjerawat atau memperburuk kondisi kulit. Ingatkan anak untuk menggunakan pembersih riasan lembut sebelum tidur.
Nah itulah beberapa hal yang boleh dan jangan dilakukan remaja saat muncul jerawat pertama kalinya. Beri tahu anak jika jerawat adalah hal wajar yang banyak juga dialami oleh remaja dan orang dewasa lainnya.
Jika jerawat anak menjadi sulit dikendalikan, sebaiknya ajak anak untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk menentukan rencana perawatan yang baik sesuai dengan jenis kulit dan permasalahannya.
Baca juga:
- Apakah Letak Jerawat Bisa Menunjukkan Kesehatan Tubuh Remaja?
- Aman untuk Remaja, 8 Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami
- Perlu Hindari, 9 Makanan yang Dapat Memicu Jerawat pada Remaja