Fakta Diet Sehat yang Perlu Remaja Ketahui, Jangan Sampai Salah
Diet itu bukan sekadar penurunan berat badan saja
11 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika membahas seputar diet remaja, apa yang muncul di pikiran Mama? Sebenarnya diet yang sehat, bukanlah tentang batasan yang ketat, yang mengurangi bobot tubuh dengan cara yang tidak sehat atau menghilangkan makanan-makanan yang disukainya.
Melainkan, diet sehat adalah mengontrol asupan makanan agar memiliki lebih banyak energi, meningkatkan kesehatan dan suasana hati remaja.
Faktanya adalah beberapa makanan atau nutrisi tertentu telah terbukti memiliki efek menguntungkan pada suasana hati.
Namun, bagaimana mengatur pola diet sehat anak pada remaja? Agar membantu mengelola pola diet sehat anak, berikut akan membahas seputar diet sehat selengkapnya dengan asupan makanan yang nikmat namun berat tetap terkontrol.
Informasi ini berdasarkan Kuliah WhatsApp Popmama.com bersama dr.Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, Sp.GK dari Brawijaya Hospotal Antasari. Yuk simak informasinya di bawah ini!
1. Diet merupakan pengaturan makan, tidak hanya untuk menurunkan berat badan
Jika mendengar kata “diet” mungkin seringkali yang terpikirkan oleh Mama dan remaja adalah, diet penurunan berat badan.
Namun, diet adalah pengaturan makan, tak hanya untuk menurunkan berat badan, diet juga ada penyandang diabetes, dan ada diet untuk penyandang hipertensi, penyandang sakit jantung, dan berbagai diet lainnya.
“Sehingga belum tentu kalau kita bilang diet itu adalah untuk penurunan berat badan, bahkan juga ada diet untuk penaikan berat badannya. Jadi diet itu adalah pengaturan makan,” ujar dr. Cindiawaty.
Dr. Cindiawaty juga menjelaskan tentang diet sehat yang merupakan diet dengan gizi yang lengkap dan seimbang. Hal ini karena tubuh membutuhkan semua zat gizi yang memang dibutuhkan tubuh untuk agar metabolismenya bisa berfungsi.
Banyak remaja yang sering salah memahami makna diet dengan tidak makan sama sekali atau menghindari karbohidrat, namun sebenarnya karbohidrat penting dibutuhkan oleh sel otak dan sel darah merah yang energinya berasal dari karbohidrat.
2. Diet sehat membagi setengah piring dengan sayur dan buah, dan setengahnya lagi karbohidrat dan protein
Ketika remaja sedang menjalankan program diet, yang perlu dilakukan adalah memerhatikan isi piring atau porsi asupannya sehari-hari. Saat anak ingin makan, setengah piringnya diisi oleh sayur dan buah, dan setengah lainnya adalah sumber karbohidrat dan sumber portein.
Menurut dr. Cindiawaty, sumber lemak juga dibutuhkan namun dengan porsi yang disesuaikan dengan tubuh anak. Ada yang harus rendah lemak dan ada juga yang sesuai 25-30 persen, tentunya hal ini perlu disesuaikan dengan kondisi kebutuhan dan kesehatan anak.
Jika anak melakukan diet penurunan berat badan, ia boleh mengurangi porsi karbohidratnya, dan meningkatkan protein. Namun sama seperti sumber lemak, sumber protein juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Karena jika terlalu tinggi bisa berdampak pada ginjal.
Dr. Cindiawaty juga menyarankan, kalau misalnya anak ingin berdiet, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter spesialis gizi di klinik sehingga ia bisa didapatkan diet mana yang paling tepat untuknya.
Editors' Pick
3. Hindari mengonsumsi lemak jenuh dan pilih lemak bagus atau lemak yang sehat
Diet keto genik menjadi salah satu diet yang banyak dilakukan oleh orang Indonesia. Sedangkan menurut informasi dari Dr.Cindiawaty, sekitar 40 persen tidak boleh melakukan diet yang tinggi lemak jenuh.
“Dari data nutrigenomic, sekitar 40 persen tidak boleh melakukan diet yang tinggi lemak jenuh. Sedangkan banyak masyarakat Indonesia melakukan diet di mana lemak, yang diambil adalah lemak dari banyak dari lemak jenuh. Seperti dari goreng-goreng, lemak hewani, dari segala yang berminyak, tinggi santan,” menurut Dr. Cindiawaty pada Kulwapp Popmama.com.
Sedangkan pada saat covid ini, remaja harus membatasi lemak jenuh atau lemak jelek, dan harus lebih banyak mengonsumsi lemak yang baik untuk kesehatan. Seperti minyak canola, minyak zaitun, ikan laut, lemak yang terdapat di alpukat.
Dr. Cindiawaty juga menambahkan, jika terlalu tinggi lemak jenuh, maka bisa merugikan daya tahan tubuh. Sedangkan yang diharapkan dalam diet yaitu lemaknya yang turun, dan mendapatkan bonus seperti tubuh yang sehat dan daya tahan tubuh yang naik.
Yang paling penting dilakukan adalah balanced diet , yaitu diet yang lengkap dan bergizi seimbang, dengan tetap ada sumber karbohidrat, protein, lemak bagus, sayur dan buah.
4. Salah pilih diet bisa menyebabkan remaja berisiko terkena berbagai macam penyakit
Jika salah pilih diet, remaja memang bisa menurunkan berat badannya, namun juga berisiko terkena berbagai macam penyakit. Jadi sebaiknya, hindari melakukan diet yang tidak tepat, yang perlu dibatasi adalah karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana.
Menurut dr. Cindiawaty, karbohidrat sederhana atau gula seperti kue atau minuman manis itu akan menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko tubuh terkena berbagai peyakit seperti diabetes, kegemukan, risikonya meningkat jika anak kelebihan gula.
Kelebihan lemak jenuh juga menyebabkan risiko penyakit mungkin meningkat, risiko diabetes, risiko sakit jantung, kolesterol naik, bahkan kanker.
Jadi sebaiknya, anak dapat melakukan balanced diet, dan sebalumnya berkonsultasi ke dokter spesialis klinik terlebih dahulu supaya yang pengaturan makan anak menjadi lebih tepat dan menghindari kesalahan dalam diet yang menyebabkan penyakit.
5. Usia dini hingga orang dewasa boleh melakukan diet atau pengaturan makanan
Seperti yang dibahas sebelumnya, diet merupakan pengaturan makanan. Sehingga anak usia dini hingga orang dewasa boleh melakukan diet atau pengaturan makanan. Pengaturan makannya itu juga harus disesuaikan dengan masing-masing kondisi individu.
“Jika usia masih anak-anak atau remaja, dan kelebihan berat badan tentu saja makanan yang diberikan itu disesuaikan dengan umurnya. Karena mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Jangan sampai karena diet yang salah, tinggi anak stop,” ujar dr. Cindiawaty.
Anak remaja mama juga dapat diarahkan untuk diet yang benar sesuai dengan kebutuhan. Demikian juga ketika usia semakin dewasa, penyakit yang dideritapun bermacam-macam, sehingga membuat diet yang dijalankan akan berbeda-beda.
Tetapi prinsip dari diet yang perlu Mama ketahui adalah, semuanya harus bergizi lengkap dan seimbang. Seringkali banyak yang salah dengan tidak memberikan garam, padahal garam dibutuhkan tubuh sekitar 1sdt/hari. Jadi Mama dapat membagi asupan garam 1sdt, dalam asupan makanan remaja perharinya.
6. Porsi makan sehari-hari, tetap 3 porsi besar dan 2-3 kali porsi kecil
Untuk porsi makan sehari-hari, menurut dr. Cindiawaty, tetap 3 porsi besar dan 2-3 kali porsi kecil. Di mana pagi hari, siang hari, dan malam hari tetap lengkap dengan sumber karbohidrat, sumber protein, sedikit lemak, porsi besar sayur, dan ada buahnya.
Pada waktu-waktu selingan, Mama bisa menyajikan buah, kacang-kacangan seperti kacang rebus, atau jelly tanpa kalori. Diet memang rendah kalori, tetapi bukan berarti tidak kenyang. Karena bisa dibuat rendah kalori tapi kenyang dan bonusnya berat badan turun.
“Dan jangan sampai pada saat memilih makanan itu ketika kelaparan, karena kalau terlalu lapar umumnya akan kalap; Yang pasti harus batasi atau rendah gula, batasi gorengan, menggunakan lemak bagus, menambahkan porsi sayuran, buah tetap ada, dan ini semua masuk dalam porsi yang dipertimbangkan untuk dikonsumsi,” saran dr. Cindiawaty.
Sedangkan jika anak perlu menjalankan diet yang disebabkan oleh penyakit seperti diabetes, hipertensi, jantung, kolesterol, dan ginjal, tetap bergizi lengkap dan seimbang tetapi harus diatur khusus dan perlu bantuan dokter spesialis gizi klinik.
Nah itu dia Ma, saran-saran dari dr. Cindiawaty untuk mengelola diet sehat pada anak remaja yang mengalami kelebihan berat badan namun tetap bisa makan dengan nikmat dan bonusnya berat badan turun. Semoga informasinya bermanfaat Ma!
Baca juga:
- 9 Pola Pikir Negatif yang Bikin Diet Gagal bagi Anak Remaja
- Tips Sehat untuk Remaja yang Suka Diet Mati-Matian Demi Tampil Menarik
- Nabati atau Hewan, Mana Protein yang Lebih Baik untuk Diet Remaja?