7 Hal yang Perlu Disampaikan Sebelum Anak Perempuan Menstruasi
Dengan memberi tahunya hal ini, dapat mencegah anak panik saat menstruasi hari pertama
28 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap anak perempuan mengingat menstruasi pertamanya. Meskipun menstruasi adalah hal yang normal, membicarakan sesuatu yang sangat pribadi seperti menstruasi dengan orangtua, bisa membuat anak-anak tidak nyaman.
Namun, sebagai orangtua, adalah tanggung jawab Mama untuk membuat anak merasa nyaman dengan pubertas dan menstruasi. Karena semakin sadar anak mama pada apa yang akan dialami nantinya, maka akan semakin siap dirinya.
Meskipun menstruasi adalah perubahan besar, ini tidak harus menakutkan bagi anak perempuan. Sehingga Mama perlu menyampaikan fakta-fakta yang tepat.
Jika Mama adalah orangtua dari anak perempuan yang akan mulai menstruasi, pastikan telah mengetahui apa saja hal yang perlu Mama sampaikan sebelum anak perempuan menstruasi.
Berikut Popmama.com telah merangkumnya di bawah ini. Yuk simak!
1. Katakan padanya bahwa mengeluarkan darah itu baik-baik saja dan sangat alami
Anak praremaja atau remaja mama mungkin bisa sangat terkejut dan ketakutan melihat bercak darah di pakaiannya jika ia tidak sadar. Menstruasi bisa membuatnya merasakan banyak hal, dan membuatnya merasa sedang mengalami sesuatu yang aneh, yang tidak baik-baik saja.
Sebagai orangtua, Mama dapat memberi tahu anak bahwa menstruasi adalah hal yang paling alami di dunia dan tidak ada yang salah dengannya. Beri tahu anak bahwa menstruasi bukan berarti bahwa hidupnya akan berhenti setiap bulan.
Lebih dari itu, jelaskan padanya bahwa menstruasi bukanlah penyakit dan banyak perempuan yang juga terus belajar, bekerja, mengatur kehidupan, semua saat mereka sedang menstruasi.
Sehingga untuk mengurangi rasa takut akan darah, normalkan percakapan tentang menstruasi sebanyak mungkin.
2. Beri tahu anak tentang tentang kram dan PMS
Menstruasi bukan hanya tentang pendarahan, tetapi juga menyakitkan bagi sebagian orang. Mengetahui apa yang akan terjadi dan bagaimana mengelola kram, dapat mengatasi rasa kurang nyaman yang mungkin anak alami.
Sama seperti Mama memberi tahu anak tentang menstruasi, beri tahu dia juga tentang Premenstrual Syndrome (PMS). PMS dan gejala terkait seperti kelelahan, nyeri, kram, kembung, mengalami perubahan suasana hati, dan jerawat adalah hal yang normal untuk dialami.
Ini adalah bagian dari perubahan hormonal dan seorang remaja perempuan harus siap untuk mengatasinya.
Editors' Pick
3. Ajari anak perlengkapan menstruasi dan cara menggunakannya
Menstruasi pertama anak bisa terjadi kapan saja. Sama seperti menyiapkan topik untuk pembicaraan menstruasi, Mama juga disarankan untuk menyiapkan perlengkapan menstruasi untuknya.
Sediakan pembalut yang diperlukan, tampon, atau menstrual cup, dan pastikan Mama menyimpannya di kantung yang bisa di bawa kemana-mana. Hal ini untuk berjaga-jaga jika Mama tidak bisa berada di sekitar saat anak mengalami menstruasi pertamanya.
Pada saat yang sama, penting untuk mendidiknya tentang dasar-dasar cara menggunakannya seperti kapan harus mengganti pembalut, bagaimana cara membersihkan, dan membuang pembalut. Karena setelah beberapa saat, anak harus melakukannya sendiri.
Sekali lagi, yakinkan bahwa semua ini normal dan setiap anak perempuan mengalami hal yang sama.
4. Beri tahu anak seputar siklus menstruasi
Menstruasi terjadi dalam bentuk siklus setiap bulannya. Seringkali siklus ini membantu anak perempuan untuk memperkirakan kapan waktu menstruasinya akan muncul. Siklus menstruasi dapat diukur dari awal satu periode menstruasi ke awal berikutnya.
Siklus menstruasi rata-rata adalah sekitar 28 hari, tetapi dapat berkisar antara 21 hingga 45 hari dan masih dianggap sebagai siklus normal.
Proses pendarahan menstruasi biasanya berlangsung 3 hingga 5 hari, meskipun ada juga yang berkisar dari 2 hingga 7 hari, ini juga bisa normal bagi beberapa perempuan.
Selama beberapa tahun pertama setelah periode pertama, siklus remaja mungkin masih tidak teratur atau dapat diprediksi. Siklus awal ini disebut anovulatorik, artinya tidak ada ovulasi yang terjadi selama siklus.
Meskipun siklus biasanya teratur dalam 2 tahun dari periode pertama (menarche), terkadang ini bisa memakan waktu hingga 6 tahun setelah periode pertama untuk berovulasi secara teratur.
5. Ajari anak cara menjaga kebersihan diri selama menstruasi
Menjaga kebersihan tubuh tentunya sangat penting selama masa menstruasi, sehingga Mama perlu mengingatkan anak cara-caranya. Misalnya, waktu standar untuk mengganti pembalut adalah setiap enam jam sekali, sedangkan untuk tampon adalah setiap dua jam sekali.
Karena itu, anak harus menyesuaikan jadwal perubahan dengan kebutuhan kebersihan dirinya.
Anak juga perlu tahu teknik membersihkan vagina dengan tepat, dengan gerakan dari vagina ke anus. Beri tahu juga agar anak tidak pernah mencuci dengan arah berlawanan. Mencuci dengan arah yang berlawanan dapat menyebabkan bakteri dari anus masuk ke dalam vagina dan lubang uretra, yang menyebabkan infeksi.
Selain itu, anak juga tak boleh melewatkan waktu mandi. Karena mandi tidak hanya membersihkan tubuh anak setelah beraktifitas seharian, tetapi juga memberikan kesempatan untuk membersihkan bagian vagina dengan baik.
Ini juga membantu meredakan kram menstruasi, sakit punggung, membantu meningkatkan mood, dan membuat anak merasa tidak terlalu kembung. Untuk meredakan sakit punggung dan kram menstruasi, berdirilah di bawah pancuran air hangat yang ditujukan ke punggung atau perut.
6. Jadikan menstruasi sebagai pengalaman yang positif
Memulai menstruasi adalah perubahan besar bagi anak perempuan mama. Oleh karena itu, Mama harus menjadikan waktu berbicara sebagai pengalaman positif dan bukan sesuatu yang membuatnya semakin terpuruk.
Dekati topik secara rasional dan didik anak tentang apa yang terjadi, mengapa itu terjadi, dan apa yang harus dilakukan.
Katakan padanya bahwa pendarahan menstruasi sangat berbeda dari pendarahan yang ia alami ketika tergores gunting atau saat terjatuh. Selain itu, hindari memaksakan pendapat dan hindari menggunakan kata-kata seperti 'kutukan', 'tabu', atau 'malu'.
Ingatlah, bahwa semakin mudah Mama menjadikan menstruasi sebagai pengalaman positif, maka semakin baik bagi anak untuk menjalaninya.
7. Jangan menghindar dari topik
Dalam beberapa keluarga, menstruasi dianggap tabu dan dibicarakan dengan nada diam. Hal ini dapat membuat anak-anak perempuan muda merasa stres, cemas dan semakin takut akan menstruasi.
Sebaliknya, pembicaraan tentang menstruasi harus menjadi pembicaraan terbuka, di mana putri mama merasa nyaman, tenang dan santai. Sehingga penting untuk untuk menormalkan percakapan dan mematahkan stigma.
Baik Papa, saudara laki-laki dan perempuan, juga dapat berkontribusi dan membuat anak praremaja merasa baik-baik saja dengan tubuhnya.
Nah itulah beberapa hal yang perlu disampaikan sebelum anak perempuan menstruasi. Pertama kali mengalami menstruasi mungkin membuat anak mama terkejut, bingung, hingga panik.
Dengan membimbing anak sebelum waktunya menstruasi, dapat membantunya untuk menyiapkan mental maupun pengetahuan yang diperlukan agar bisa menjaga kesehatan serta kebersihannya dengan baik.
Baca juga:
- 7 Penyebab Menstruasi Tidak Teratur pada Remaja
- 8 Mitos Seputar Menstruasi yang Perlu Anak Remaja Ketahui
- 9 Cara Mengatasi Kram Menstruasi pada Remaja Perempuan