6 Hal yang Perlu Mama Tahu saat Mengasuh Remaja Laki-Laki
Begitu banyak penyesuaian pada fase remaja, dan anak laki-laki butuh dukungan Mama untuk melewatinya
2 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masa remaja bisa sangat sulit bagi anak laki-laki karena mereka tiba-tiba bukan lagi anak kecil, namun mereka juga belum cukup dewasa.
Perubahan emosi, hormonal, dan sosial cenderung menjadi yang paling umum, dan tentu saja, ada juga banyak perubahan dan tantangan yang akan anak hadapi di bidang akademiknya. Sehingga, ini bukan hanya penyesuaian untuk anak mama, tetapi juga untuk Mama dan seluruh keluarga.
Hal yang baik adalah bahwa fase ini dapat dilewati dengan dukungan dari orangtua.
Dalam memberikan dukungan pada remaja, kali ini Popmama.com akan membahas seputar 6 hal yang perlu Mama ketahui dalam mengasuh anak laki-laki selama fase remaja. Simak informasinya di bawah ini!
1. Mama perlu banyak mendengarkan
Dibalik rasa ingin kebebasan untuk membuat keputusan sendiri, tanpa disadari, remaja laki-laki akan membutuhkan Mama untuk memerhatikan dan mendengarkan ketika ia siap untuk berbicara.
Dilansir dari Your Modern Family, ketika anak remaja mama merasa ingin membuka diri, penting bagi Mama untuk mendengarkannya dengan penuh perhatian.
Ini adalah kesempatan untuk belajar tentang apa yang terjadi dalam kehidupan putra mama, dan kemungkinan besar, jika anak membutuhkan pendapat, ia akan memintanya. Sampai saat itu, perhatikan dan dengarkan saja.
2. Perubahan suasana hati yang sangat nyata
Melihat anak yang tiba-tiba jadi lebih emosian? Jangan khawatir ya Ma, perubahan suasana hati anak bukan sepenuhnya salahnya. Ada begitu banyak hal yang terjadi di tubuh remaja dan sulit baginya untuk memahami semuanya sekaligus.
Dilansir dari Very Well Family, menunjukkan bahwa sebagai remaja dewasa, ia biasanya mengalami peningkatan lekas marah, kesedihan yang intens, dan sering frustrasi karena perubahan kimia yang terjadi di dalam otaknya.
Mama dapat menetapkan beberapa batasan seputar bagaimana anak dalam mengekspresikan emosi di dalam rumah. Namun, penting untuk menggunakan bahasa yang pantas, agar anak tetap memberikan hormat pada orang lain di rumah seperti yang diharapkan.
Selain itu, ketahuilah bahwa ini menjadi aspek dari perubahan suasana hati remaja laki-laki, karena fase ini hanyalah bagian normal dari pertumbuhan.
Editors' Pick
3. Bisa sangat menekankan
Jika Mama belum menyadarinya, mengasuh anak remaja laki-laki kemungkinan akan menjadi pengalaman yang sangat menegangkan. Ia bukan lagi bayi kecil, dan ketika ia bertingkah buruk, Mama tidak bisa begitu saja menggendongnya dan memasukkannya ke dalam kamarnya.
Saat bertukar kata dengan anak remaja laki-laki, dan terlibat dalam suasana hati yang kurang diinginkan, perhatikan bahwa waktu yang penuh tekanan ini tidak akan berlangsung selamanya.
Mama mungkin juga akan lebih khawatir selama tahap ini, ketika stres memikirkan anak yang akan melalui situasi seperti penggunaan media sosial, konflik dalam pergaulan, berkencan, dan lain-lain, jadi bersiaplah untuk itu, Mama!
4. Mengalami berbagai kesulitan dan tidak dapat selalu dibantu
Remaja laki-laki menghadapi banyak tekanan teman sebaya, tantangan akademis, dan tentu saja, tumbuh di era digital menambah lapisan rumit lainnya.
Banyak hal sulit yang harus ditangani oleh remaja laki-laki sekaligus, dan ketika Mama menambahkan perubahan suasana hati dan perubahan hormonal yang terjadi di dalam tubuhnya, itu dapat menyebabkan luapan emosi yang nyata.
Mama mungkin melihat perjuangan anak, tetapi sebaiknya tidak selalu turun tangan dalam memperbaiki segalanya. Meskipun itu menyakitkan, Mama sulit untuk tahu segalanya tentang kehidupan remaja, dan Mama pasti sulit juga dalam memperbaiki kesulitan yang anak rasakan.
5. Akan menemukan banyak kesalahan
Remaja laki-laki akan membuat banyak kesalahan. Ia mungkin berkelahi dengan teman sekolah, berbicara di belakang Mama, atau bahkan membuat pilihan yang buruk ketika berada di lingkaran teman-temannya.
Anak remaja mama mungkin bolos sekolah dan melakukan serangkaian hal yang tidak sesuai dengan harapan orang tua.
Tahun-tahun remaja pada dasarnya adalah masa percobaan, banyak orangtua yang belum tahu akan ini, tetapi anak mungkin akan membuat kekacauan. Dan Mama harus membiarkan anak untuk menemukan cara agar menyelesaikan masalahnya sendiri.
6. “Mendorong” Mama agar menjauh
Remaja laki-laki mungkin tidak menginginkan pelukan Mama lagi. Tak jarang jika anak mungkin menginginkan Mama menjauh, saat Mama ingin berada di dekatnya. Ingatlah bahwa ini adalah bagian dari menjadi remaja dan biasanya tidak bertahan selamanya!
Tidak apa-apa jika anak remaja mama ingin mengunci diri di kamarnya sebentar. Remaja membutuhkan ruang, dan sesulit apa pun itu, Mama harus sadar bahwa ia ingin memiliki waktu sendiri untuk sementara waktu.
Nah itulah beberapa hal yang perlu Mama ketahui dalam mengasuh anak di saat fase remaja. Perubahan suasana hati dan masa remaja berjalan beriringan. Mama mungkin menjadi stres oleh perilaku anak, tetapi ingat, itu adalah bagian normal dari proses pendewasaan.
Saat anak menjadi remaja yang lebih tua, fluktuasi emosional cenderung menjadi kurang intens. Tetapi jika perubahan suasana hati mulai terasa lebih intens dan Mama atau anak remaja membutuhkan dukungan, jangan ragu untuk mencari bantuan.
Baca juga:
- Penting! Panduan Mengasuh Anak Ketika Orangtua Positif Covid-19
- Yuk Berkenalan dengan Paralel Parenting Pola Asuh Pasca Penceraian
- Rafathar Dicap Tidak Sopan, Begini Penjelasan Mba Lala Sang Pengasuh