Apakah anak termasuk sulit mendengarkan Mama? Misalnya, Mama meminta anak untuk melakukan tugas, namun ia tegas untuk menolak melakukannya.
Hingga akhirnya Mama mencoba berbagai cara seperti kelembutan atau menghitung sampai tiga, namun anak masih menentang. Hal ini memang dapat membuat Mama menjadi lebih frustasi.
Jika berbagai cara telah dilakukan agar anak bisa mendengarkan Mama, apakah pernah mencoba teknik hypnoparenting, Ma?
Pada dasarnya, hypnoparenting adalah hipnosis yang melibatkan orangtua dan anak untuk memecahkan masalah yang terjadi.
Hypnoparenting ini bisa menjadi solusi kekinian dalam pola asuh anak. Seperti apa hypnoparenting dan cara kerjanya?
Yuk simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum dari kegiatan Popmama Talk bersama Rosdiana Setyaningrum, M.Psi., MHPed selaku psikolog klinis dan Dwi Sutarjantono yang merupakan penulis, Mind Programmer/Brand Consultan, berikut ini!
1. Hypnoparenting dapat diterapkan pada berbagai karakter orangtua dan anak
Freepik/Karlyukav
Setiap anak memiliki perilaku yang berbeda-beda, sehingga penting bagi Mama untuk mengetahui seperti apa pola pengasuhan yang sesuai untuk anak. Namun uniknya, hypnoparenting ini dapat diterapkan pada berbagai karakter orangtua dan juga berbagai karakter anak.
“Hypnoparenting sifatnya lebih universal, karena banyak menggunakan sugesti. Paling nanti yang harus diperhatikan oleh para Mama adalah cara ngomongnya,” ujar Rosdiana.
Fakta inipun juga didukung oleh pernyataan Dwi yang mengatakan bahwa hypnoparenting ini lebih efektif karena terkait pada pola pikir bawah sadar anak.
Dwi juga menggambarkan otak manusia dibagi menjadi dua, yaitu otak atau pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.
2. Pikiran bawah sadar bisa memberikan anak kekuatan lebih untuk melakukan sesuatu
Freepik/Bristekjegor
Pikiran bawah sadar dianggap kuat memengaruhi seorang anak. Ketika pikiran bawah sadar anak dipicu, anak bisa menjadi lebih kuat dalam melakukan sesuatu.
Kekuatan dari pikiran bawah sadar ini dapat Mama manfaatkan dalam mengasuh anak yang cepat malas, yang sering menghabiskan bermain game, memiliki pola perilaku buruk, dan masalah lainnya pada anak.
“Karena yang dipicu pikiran bawah sadarnya, misalnya anak mau malas tapi karena pikiran bawah sadarnya mengatakan “rajinlah” ya sudah dia rajin nantinya,” menurut Dwi.
Editors' Pick
3. Cara melakukan hypnoparenting perlu disesuaikan dengan usia anak
Freepik/Tirachardz
Sejak di dalam kandungan, seorang bayi sudah dapat diajak untuk berkomunikasi, sehingga sudah mulai didengarkan musik dan lain-lain. Sesuai perkembangan usia, ada perubahan pada penyerapan untuk membangun perkembangan otak anak.
“Diantara pikiran sadar dan bawah sadar ini, daerah kritis atau critical area. Ini yang bagian otak manusia untuk mengkritisi. Ketika masih anak-anak masih balita, ia belum memiliki daya kritis; sehingga dikasih tahu sugesti apa saja masuk,” ujar Dwi.
Maka itu, Dwi menambahkan bahwa hypnoparenting ini perlu disesuaikan dengan usia. Ketika masih balita, sebaiknya berikan anak masukan dan sugesti yang baik, sehingga kebaikan tersebut akan menempel pada anak.
Sedangkan ketika anak mulai besar ia telah mengembangkan daya kritis, sehingga penting untuk menambah logika-logika yang dapat dimengerti anak.
4. Syarat-syarat dalam melakukan hypnoparenting yang perlu Mama tahu
Freepik/Prostooleh
Menurut Dwi, dalam melakukan hypnoparenting ini ada syarat yang perlu diketahui, beberapa diantaranya adalah berikut ini:
Harus dilakukan oleh orang yang berpengaruh
hypnoparenting harus dilakukan oleh orang yang berpengaruh. Dalam kasus anak, hypnoparenting ini dilakukan oleh orangtua yang dapat dipercaya atau mampu membawa pengaruh untuk anak.
Namun, jika tak membawa pengaruh untuk anak, metode ini dapat dilakukan oleh anggota keluarga lain atau guru yang dipercayai oleh anak. Orang-orang yang berpengaruh akan lebih cepat untuk memasukan sugesti pada anak.
Repetisi
Saat sedang menjalankan hypnoparenting ini, dalam mengubah pikiran bawah sadar seorang anak, Mama juga perlu melakukan repetisi atau pengulangan, tujuannya mengubah anak yang awalnya ragu-ragu menjadi lebih percaya.
Repetisi ini perlu dilakukan ketika anak sulit mendengarkan perintah Mama.
Dilakukan dalam keadaan otak anak sedang rileks
Melakukan hypnoparenting pada anak juga tak bisa disembarangan waktu lho, Ma!
Menurut Dwi, hypnoparenting ini perlu dilakukan ketika anak dalam keadaan rileks (saat menjelang tidur atau saat baru bangun tidur) atau ketika anak sangat fokus melakukan sesuatu, bahkan saat anak fokus bermain game, pikiran bawah sadarnya dapat terbuka untuk mendengarkan perintah.
Sebagai contoh saat anak bermain game, mungkin Mama merasa frustasi dan mengatakan, “Terus main game! Biar jadi anak yang malas!” hal ini justru bisa berbahaya karena pikiran bawah sadarnya sedang terbuka, dan justru membuat anak menjadi malas dan bermain terus.
5. Hypnoparenting ini berbeda dengan hipnotis yang ditujukan untuk menipu
Freepik/Stokkurs
Mendengar kata “Hypno”, mungkin membuat Mama takut dan menganggap bahwa cara yang dilakukan seperti hipnotis yang dilakukan dengan tepukan di bahu, dan bertujuan untuk menipu atau melakukan tindakan kriminal.
Sedangkan, hipnotis Hypnoparenting ini berbentuk terapi yang membutuhkan kerelaan dan kesadaran dari anak yang akan diterapi.
“Karena kalau hypnotherapy hipnotis itu pada dasarnya ilmu, dan membutuhkan kerelaan yang mau dihipnotis untuk bisa terhipnotis,” ujar Rosdiana.
Ia menambahkan bahwa hypnoparenting ini harus dilakukan dengan orang yang anak percaya, karena kalau anak tak percaya, secara tak sadar akan menolak terlebih dahulu.
6. Beberapa contoh teknik hypnoparenting
Freepik/Fpphotobank
Menurut Dwi, dalam melakukan hypnoparenting pada anak, juga terdapat teknik-teknik yang perlu Mama ketahui. Berikut adalah beberapa teknik hypnoparenting yang bisa Mama terapkan pada anak di rumah:
Hindari berkata “jangan”
Dengan mengatakan “jangan” seringkali membuat anak justru melakukannya. Misalnya “jangan membayangkan apel”, secara tak langsung anak dapat membayangkan apel dalam pikirannya. Terkadang, dalam pikiran bawah sadar anak kata “jangan” ini justru tidak tertangkap.
Hindari mengomeli anak dengan kalimat negatif dan pilih kalimat positif
Saat melihat kamar anak berantakan, terkadang membuat Mama mengucapkan “kamarmu berantakan sekali!” kata “berantakan” memiliki konotasi yang negatif. Sebagai gantinya, Mama bisa mengomeli anak dengan kalimat yang lebih positif seperti “Kamarmu perlu dibuat lebih rapi!”.
7. Penyebab anak tidak percaya dengan Mama dan bagaimana cara mengatasinya
Freepik/Wavebreakmedia
Seperti yang dikatakan sebelumnya, pelaksaan hypnoparenting ini perlu dilakukan oleh orang yang dipercayai oleh anak. Namun terkadang, anak tidak memercayai orangtuanya sendiri. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan.
Menurut Rosdiana, penyebab anak yang lebih besar tidak mempercayai orangtuanya bermacam-macam, beberapa diantaranya adalah berikut ini:
Anak menganggap orangtua tidak mempunyai pengetahuannya
Orangtua mengkritik aatau menilai anak di waktu yang kurang tepat sehingga anak merasa tidak dimengerti
Pengalaman di mana orangtua menunjukkan tidak konsisten dalam mengatakan dan saat memberikan contoh pada anak.
“Untuk mengembalikan kepercayaan anak, kita harus lebih konsisten apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan, tidak langsung menilai anak dan ditanya terlebih dahulu agar tidak salah menduga,” saran dari Rosdiana.
Jika setelah melakukan hal tersebut masih sulit mendapatkan kepercayaan anak, pada akhirnya Mama mungkin mencari orang yang dapat ia percayai. Bagaimana cara mencari orang yang tepat untuk anak?
Cari anggota keluarga yang dekat dengan anak
Jika merasa anak tidak memercayai Mama, sebaiknya carilah orang-orang disekitar anak, apakah nenek, kakek, paman, atau bibinya.
Perhatikan anak dan lihat apa saja bacaan dan tontonannya
Ini mungkin terjadi ketika anak memercayai tokoh-tokoh karakter dalam bacaan komik atau tokoh yang muncul di media sosialnya. Sehingga penting bagi Mama untuk memilah dan memberikan anak berbagai tokoh atau konten yang sesuai Mama harapkan.
Sebaiknya hindari pemberian konten yang salah. Lebih ketat dalam memerhatikan hal tersebut dapat membantu anak untuk tumbuh dengan lebih baik.
Itulah beberapa informasi seputar hypnoparenting pada anak yang bisa jadi solusi kekinian dala pola asuh saat ini. Seperti yang telah Mama baca sebelumnya, hypnoparenting ini perlu kepercayaan dan kesadaran dari anak.
Namun perlu diingat bahwa sebelum menerapkannya, Mama juga harus lebih percaya diri dalam memberikan hypnoparenting pada anak agar tetap konsisten dan bisa dipercaya oleh anak. Jika hypnoparenting tak membantu mengatasi masalah pada anak, sebaiknya Mama dapat berkonsultasi pada ahlinya.