Menangis adalah tindakan manusia yang umum, dan dapat dipicu oleh banyak emosi yang berbeda, termasuk kesedihan, kecemasan, frustrasi, bahkan kegembiraan. Namun tak semua remaja ingin menunjukkan emosi tersebut dengan menangis.
Beberapa anak mungkin mencoba menahan air matanya agar tidak menangis, karena jika orang lain melihatnya, seringkali dinilai sebagai tanda kelemahan. Tetapi ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa menahan air mata berarti kehilangan berbagai manfaat.
Lalu apa saja manfaat dari menangis?
Berdasarkan beberapa penelitian, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa manfaat yang remaja saat menangis. Jika Mama penasaran, simak informasinya di bawah ini yuk!
1. Mendetoksifikasi tubuh
Freepik/Zinkevych
Ada beberapa situasi di mana mata anak tampak seperti menangis dan mengeluarkan air mata, padahal ia tidak sedang menangis atau bersedih. Hal ini karena ada tiga jenis air mata. Dilansir dari Healthline, ada tiga jenis air mata yaitu:
Air mata refleks
Air mata terus menerus
Air mata emosional
Air mata refleks membersihkan kotoran, seperti asap dan debu, dari mata. Air mata terus menerus dapat melumasi mata dan membantu melindunginya dari infeksi. Sedangkan air mata emosional memiliki lebih banyak manfaat kesehatan.
Air mata terus menerus mengandung 98 persen air, air mata emosional mengandung hormon stres dan racun lainnya. Para peneliti memiliki teori bahwa menangis mengeluarkan hal-hal ini dari sistem tubuh, meskipun masih perlu lebih banyak penelitian lebih lanjut di bidang ini.
2. Memiliki efek menenangkan
Freepik/Zinkevych
Menangis dapat membantu seorang remaja untuk menenangkan diri, mengatur emosinya sendiri, dan mengurangi kesusahannya sendiri.
Sebuah studi tahun 2014 dalam jurnal Frontiers in Psychology, menemukan bahwa menangis memiliki efek langsung dan menenangkan diri pada seseorang. Studi tersebut menjelaskan bagaimana menangis mengaktifkan sistem saraf parasimpatis (PNS), yang membantu anak menjadi lebih rileks.
3. Mendapat dukungan dari orang lain
Freepik/Dragonimages
Ketika anak merasa sedih, menangis adalah cara untuk memberi tahu orang-orang di sekitarnya bahwa ia membutuhkan dukungan. Ini dikenal sebagai manfaat interpersonal atau sosial. Sejak anak masih bayi, menangis telah menjadi perilaku keterikatan.
Seperti yang dijelaskan oleh studi tahun 2016 dalam jurnal Frontiers in Psychology, menangis merupakan perilaku keterikatan, karena dapat mengumpulkan dukungan dari orang-orang di sekitar.
Fungsinya untuk mendapatkan kenyamanan dan perhatian dari orang lain. Dengan kata lain, ini membantu untuk membangun jaringan dukungan sosial ketika keadaan anak menjadi sulit.
4. Membantu meredakan nyeri
Freepik
Dalam sebuah penelitian berjudul “Is crying a self-soothing behavior?” di tahun 2014, menemukan bahwa selain menenangkan diri, meneteskan air mata emosional melepaskan oksitosin dan endorfin.
Hormon ini dapat membuat anak merasa baik, dan juga dapat meringankan rasa sakit fisik serta emosional. Dengan bersamaan, menangis dapat membantu meningkatkan rasa sejahtera.
Setelah endorfin dilepaskan, tubuh anak mungkin mengalami tahap mati rasa. Oksitosin dapat memberikan rasa tenang atau sejahtera. Ini adalah contoh lain bagaimana menangis adalah tindakan menenangkan diri.
Editors' Pick
5. Meningkatkan suasana hati dan semangat
Freepik/Vladimirpolikarpov
Menangis dapat membantu meningkatkan suasana hati anak agar merasa lebih baik. Selain menghilangkan rasa sakit, oksitosin dan endorfin dapat membantu meningkatkan mood. Inilah sebabnya mengapa mereka sering dikenal sebagai hormon "merasa baik".
Masih dalam penelitian yang sama dengan sebelumnya, mengatakan bahwa menangis, khususnya terisak, bahkan dapat mengangkat semangat anak. Saat terisak, anak menghirup banyak udara sejuk dengan cepat.
Menghirup udara yang lebih dingin dapat membantu mengatur dan bahkan menurunkan suhu otak. Otak yang dingin lebih menyenangkan bagi tubuh dan pikiran anak, daripada otak yang hangat. Akibatnya, suasana hati anak mungkin membaik setelah menangis terisak-isak.
6. Mengembalikan keseimbangan emosional
Freepik
Menangis tidak hanya terjadi sebagai respons terhadap sesuatu yang menyedihkan. Terkadang remaja mungkin menangis ketika ia sedang sangat bahagia, takut, atau stres.
Para peneliti di Universitas Yale percaya bahwa dengan menangis, dapat membantu memulihkan keseimbangan emosional.
Ketika anak sangat senang atau takut tentang sesuatu dan ia menangis, itu mungkin cara tubuhnya untuk pulih dari mengalami emosi yang begitu kuat.
7. Membantu anak pulih dari berduka
Freepik/Victoriadunn
Berduka adalah sebuah proses, yang melibatkan perasaan kesedihan, mati rasa, rasa bersalah, dan kemarahan. Menangis sangat penting selama anak mengalami perasaan berduka. Bahkan mungkin membantunya untuk memproses dan menerima kehilangan orang yang dicintai.
Setiap orang memililiki proses berduka dengan cara yang berbeda. Jika tangisan anak mama terasa ekstrem atau mulai mengganggu kehidupan sehari-harinya, ada baiknya jika Mama mengajak anak untuk memeriksakan diri ke dokter.
8. Melawan bakteri
Freepik
Dilansir dari Medical News Today, menangis membantu membunuh bakteri dan menjaga mata tetap bersih karena air mata mengandung cairan yang disebut lisozim.
Sebuah studi 2011 dalam jurnal Food Microbiology, menemukan bahwa lisozim memiliki sifat antimikroba yang sangat kuat sehingga bahkan dapat membantu mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh agen bioteror, seperti antraks.
9. Meningkatkan penglihatan
Freepik/Wckiw
Air mata basal, yang dikeluarkan setiap kali manusia berkedip, membantu menjaga mata tetap lembab dan mencegah selaput lendir mengering. Seperti yang dijelaskan oleh National Eye Institute, efek pelumas dari air mata basal membantu anak untuk melihat lebih jelas. Ketika selaput mengering, penglihatan bisa menjadi kabur.
Nah itulah beberapa manfaat dari menangis. Walaupun menangis memiliki beragam manfaat untuk anak, menangis juga bisa menjadi tanda seorang anak mengalami depresi. Lalu seperti apa tanda-tanda menangis pada anak yang merupakan gejala depresi?
Tanda-Tanda Menangis yang Merupakan Gejala Depresi pada Remaja
Freepik
Menangis sebagai respons terhadap emosi seperti kesedihan, kegembiraan, atau frustrasi adalah normal dan memiliki sejumlah manfaat kesehatan.
Namun, terkadang sering menangis bisa menjadi tanda depresi. Beberapa tanda menangis menjadi gejala depresi pada remaja:
Sangat sering terjadi
Terjadi tanpa alasan yang jelas
Mulai mempengaruhi aktivitas sehari-hari
Menjadi tidak terkendali
Tanda-tanda depresi lainnya termasuk:
Mengalami kesulitan berkonsentrasi, mengingat sesuatu, atau membuat keputusan
Merasa lelah atau tanpa energi
Merasa bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya
Merasa pesimis atau putus asa
Mengalami kesulitan tidur atau tidur terlalu banyak
Merasa mudah tersinggung atau gelisah
Tidak menikmati hal-hal yang dulu menyenangkan
Makan berlebihan atau kurang makan
Sakit, nyeri, atau kram yang tidak dapat dijelaskan
Masalah pencernaan yang tidak membaik dengan pengobatan
Kecemasan terus-menerus
Pikiran untuk bunuh diri atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri
Setelah mengetahui informasi di atas, beri tahu anak mama bahwa tidak apa-apa untuk menangis.
Karena menangis adalah hal yang wajar bagi remaja laki-laki ataupun perempuan, bahkan mungkin bermanfaat baginya.
Jika anak merasa perlu untuk menangis, jangan biarkan ia menahan air matanya. Air mata adalah cara yang normal dan sehat untuk mengekspresikan emosi. Namun jika anak mengalami gejala depresi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.