Apakah anak mama memiliki rasa ketakutan yang kuat pada ketinggian? Atau takut dengan binatang yang merayap?
Jika iya, jangan khawatir, karena ia tidak sendirian. Menurut American Psychiatric Association, fobia merupakan gangguan kejiwaan yang paling umum di antara perempuan dan yang paling umum kedua di antara laki-laki.
Fobia umumnya muncul sejak masa kanak-kanak atau remaja, dan berlanjut hingga dewasa.
Meski sangat umum, tahukah anak fobia apa yang paling banyak dimiliki manusia?
Tambah wawasan anak, berikut Popmama.com telah merangkum 10 jenis-jenis phobia yang paling banyak dimiliki oleh manusia. Beri tahu anak ya Ma!
1. Arachnophobia
Freepik/Wirestock
Arachnophobia adalah ketakutan akan laba-laba dan hewan arachnida lainnya.
Melihat laba-laba dapat memicu respons rasa takut, tetapi dalam beberapa kasus, sekadar gambar arachnida atau pikiran tentang laba-laba dapat menimbulkan perasaan takut dan panik yang luar biasa bagi sebagian orang.
Mengapa begitu banyak orang takut pada laba-laba?
Meskipun ada sekitar 35.000 spesies laba-laba yang berbeda, hanya sekitar selusin yang menimbulkan ancaman nyata bagi manusia.
Salah satu penjelasan paling umum untuk fobia ini dan hewan serupa adalah, bahwa laba-laba dan hewan arachnida pernah menjadi ancaman besar bagi nenek moyang kita.
Dulu mereka tidak memiliki pengetahuan medis dan alat teknologi untuk mengatasi cedera dari hewan dan serangga. Akibatnya, evolusi ini berkontribusi pada kecenderungan manusia untuk takut pada makhluk-makhluk ini.
2. Ophidiophobia
Pixabay/Wild0ne
Apakah anak mama sangat takut dengan ular? atau bahkan sangat terganggu saat melihat gambarnya?
Jika iya, anak mungkin memiliki ophidiophobia atau ketakutan akan ular. Fobia ini cukup umum dan sering dikaitkan dengan penyebab evolusi, pengalaman pribadi, atau pengaruh budaya.
Beberapa berpendapat bahwa karena ular terkadang beracun. Namun teori lain menunjukkan bahwa rasa takut terhadap ular dan hewan serupa mungkin muncul dari rasa takut yang melekat pada penyakit dan kontaminasi.
Dilansir dari Very Well Mind, penelitian telah menunjukkan bahwa hewan-hewan ini cenderung memicu respons jijik, yang mungkin menjelaskan mengapa fobia ular begitu umum pada manusia.
3. Acrophobia
Pexels/Sebastiaan Stam
Tahukah anak bahwa acrophobia atau ketakutan akan ketinggian, memengaruhi lebih dari 6 persen orang di dunia?
Ketakutan ini dapat menyebabkan seseorang mengalami serangan kecemasan dan menghindari tempat-tempat tinggi. Mereka mungkin berusaha keras untuk menghindari tempat-tempat tinggi seperti jembatan, menara, atau gedung-gedung tinggi.
Sementara dalam beberapa kasus ketakutan akan ketinggian ini mungkin merupakan hasil dari pengalaman traumatis, hingga berpikir bahwa jatuh dari ketinggian bisa menimbulkan bahaya hingga kematian.
Meskipun umum bagi orang untuk memiliki beberapa tingkat ketakutan ketika menghadapi ketinggian, fobia ini melibatkan rasa takut yang parah. Ini dapat mengakibatkan serangan panik dan perilaku menghindar.
4. Aerophobia
Pexels/Tim Gouw
Aerophobia adalah rasa takut akan terbang. Beberapa gejala umum yang terkait dengan fobia ini termasuk gemetar, detak jantung yang cepat, dan perasaan bingung.
Rasa takut terbang juga terkadang menyebabkan orang menghindari terbang sama sekali.
Fobia ini sering diobati dengan menggunakan terapi pemaparan, di mana pasien secara bertahap dan progresif diperkenalkan untuk terbang sedikit demi sedikit.
Pasien mungkin mulai dengan hanya membayangkan diri mereka di pesawat, kemudian ditampilkan video di pesawat, dan akhirnya melakukan penerbangan nyata.
Editors' Pick
5. Cynophobia
Pexels/marco allasio
Cynophobia atau ketakutan akan anjing, adalah salah satu jenis fobia yang paling umum bagi manusia. Ini sering dikaitkan dengan pengalaman pribadi tertentu seperti digigit anjing selama masa kanak-kanak.
Peristiwa semacam juga bisa sangat traumatis dan dapat menyebabkan respons ketakutan yang bertahan hingga dewasa.
Fobia ini bukan hanya ketakutan normal terhadap gigi taring anjing, namun ini bisa berkembang menjadi ketakutan irasional dan berlebihan, yang dapat berdampak serius pada kehidupan dan fungsi hidup seseorang.
Misalnya, seseorang dengan cynophobia mungkin merasa tidak dapat berjalan di jalan tertentu karena mereka tahu bahwa ada seekor anjing yang tinggal di lingkungan itu.
Sayangnya, penghindaran ini bisa berdampak pada kemampuan individu untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan menyulitkannya untuk pergi sekolah, bekerja, atau acara lain di luar rumah.
6. Astraphobia
Pixabay/Boboshow
Astraphobia adalah ketakutan akan guntur dan kilat. Berbeda dengan kaget saat melihat kilat, orang dengan fobia ini mengalami perasaan takut yang luar biasa ketika mereka menghadapi fenomena yang berhubungan dengan cuaca seperti itu.
Gejala astrafobia seringkali mirip dengan fobia lainnya dan termasuk gemetar, detak jantung yang cepat, dan peningkatan pernapasan.
Selama badai petir atau petir, seseorang dengan gangguan ini mungkin berusaha keras untuk berlindung atau bersembunyi, baik di bawah selimut, merunduk di dalam lemari, atau bahkan kamar mandi.
Orang dengan fobia ini juga cenderung memiliki kekhawatiran yang berlebihan dengan cuaca. Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu setiap hari untuk melacak cuaca, agar mengetahui kapan waktu hujan dan badai mungkin terjadi.
7. Trypanophobia
Pexels/Cottonbro
Hayo apakah anak mama takut disuntik? Takut akan suntikan ternyata juga menjadi salah satu bentuk fobia lho, yang bernama trypanophobia. Ini merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang menghindari perawatan medis dan dokter.
Masih dilansir dari Very Well Mind, perkiraan menunjukkan bahwa sebanyak 20 persen hingga 30 persen orang dewasa dipengaruhi oleh jenis fobia ini.
Seperti banyak fobia, ketakutan ini sering tidak diobati karena banyak yang justru menghindari objek dan situasi yang memicu.
Ketika orang dengan fobia ini harus disuntik, ia mungkin mengalami perasaan takut yang ekstrem dan detak jantung yang meningkat. Beberapa orang bahkan pingsan saat disuntik.
Karena gejala-gejala ini bisa sangat menyusahkan, orang dengan fobia ini terkadang menghindari dokter, dokter gigi, dan profesional medis lainnya. Bahkan ketika mereka memiliki beberapa jenis penyakit fisik atau gigi yang memerlukan pengobatan!
8. Social Phobia (Social Anxiety Disorder)
Freepik/gpointstudio
Social Phobia (Social Anxiety Disorder) atau fobia sosial ini melibatkan ketakutan akan situasi sosial dan bisa sangat mengganggu aktivitas dan kinerja.
Dalam banyak kasus, fobia ini bisa menjadi sangat parah. Sehingga orang yang memilikinya menghindari peristiwa, tempat, dan seseorang yang cenderung memicu serangan kecemasan.
Selain itu, orang dengan fobia sosial ini juga takut diawasi atau dipermalukan di depan orang lain. Bahkan tugas sehari-hari yang biasa, seperti makan, dapat menimbulkan kecemasan.
Fobia sosial sering berkembang selama masa remaja terutama saat pubertas, dan dapat bertahan sepanjang hidup kecuali jika diobati
Bentuk fobia sosial yang paling umum adalah ketakutan berbicara di depan umum. Dalam beberapa kasus, fobia sosial dapat menyebabkan orang menghindari situasi sosial termasuk sekolah dan pekerjaan, yang dapat berdampak besar pada kinerja dan prestasi.
9. Agoraphobia
Pexels/Pixabay
Jenis fobia lainnya yang banyak dimiliki oleh manusia lainnya adalah agoraphobia. Fobia ini melibatkan rasa takut sendirian dalam situasi atau tempat, di mana pelarian mungkin sulit dilakukan.
Jenis fobia ini membuat seseorang yang berjalan sendirian takut akan area ramai, ruang terbuka, atau situasi yang mungkin memicu serangan panik.
Sekitar sepertiga orang dengan gangguan panik mengembangkan agorafobia.
Dilansir dari National Institute of Mental Health, agoraphobiabiasanya berkembang antara akhir masa remaja dan pertengahan 30-an. Dua pertiga orang dengan agoraphobia adalah perempuan.
Gangguan ini sering dimulai sebagai serangan panik spontan dan tak terduga, yang kemudian menyebabkan kecemasan akibat kemungkinan serangan lain terjadi.
10. Mysophobia
Freepik
Fobia terakhir yang paling banyak dimiliki oleh manusia adalah mysophobia, atau ketakutan berlebihan terhadap kuman dan kotoran.
Kondisi ini dapat menyebabkan orang melakukan pembersihan yang berlebihan, mencuci tangan terus menerus, dan bahkan menghindari hal-hal atau situasi yang dianggap kotor.
Dalam beberapa kasus, fobia ini mungkin terkait dengan obsessive-compulsive disorder (OCD) atau gangguan obsesif-kompulsif
Fobia umum ini juga dapat menyebabkan seseorang menghindari kontak fisik dengan orang lain karena takut terkontaminasi, terlalu sering menggunakan disinfektan, dan terlalu fokus dengan pemberitaan tentang wabah penyakit.
Mereka yang memiliki fobia ini juga dapat menghindari area di mana kuman lebih mungkin ada, seperti rumah sakit, klinik, sekolah, pesawat terbang, dan apotek.
Yup, itulah 10 jenis-jenis phobia yang paling banyak dimiliki oleh manusia. Jika anak mama memiliki fobia yang mengganggu aktivitas dan kehidupannya sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter atau ahli kesehatan.
Karena saat ini sudah tersedia banyak pilihan perawatan yang aman dan efektif, termasuk psikoterapi, pengobatan, atau kombinasi keduanya, untuk mengatasi rasa ketakutan anak.