Kenali 7 Tipe Pertemanan Toxic yang Harus Remaja Hindari
Teman seharusnya mendukung dan selalu ada, bukan untuk menjatuhkan!
18 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Persahabatan adalah bagian penting bagi kehidupan remaja. Seorang teman dapat memotivasi anak untuk mengejar impiannya atau mengajari anak bagaimana menjadi orang yang lebih baik.
Selain itu, teman yang baik juga menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama dan dapat menghibur anak remaja mama ketika ia sedang sedih.
Tetapi pengalaman membina hubungan pertemanan yang masih belum banyak bisa membuat remaja menemukan teman yang salah dalam hidupnya. Hubungan yang dijalani bisa lebih merugikan dibandingkan kebaikan.
Maka itu, penting bagi untuk remaja memilih teman dengan bijak dengan menghindari teman-teman yang toxic atau memberikan dampak buruk baginya.
Yuk beri tahu remaja, apa saja jenis-jenis pertemanan toxic yang membahayakan, yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!
1. Teman yang suka memanfaatkan
Jenis teman ini terkadang disebut teman cuaca cerah. Teman yang suka memanfaatkan ini tampaknya selalu ada untuk anak mama, membuat rencana bersama, dan bahkan mengundang anak ke berbagai tempat, sampai seseorang atau sesuatu yang lebih baik datang.
Teman ini selalu mencari cara atau teman lain yang meningkatkan harga dirinya. Mereka juga tidak ingin sendirian di akhir pekan. Tetapi begitu teman anak telah memenuhi tujuannya, ia akan hilang.
Remaja berhak mendapatkan teman yang benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama dengannya, bahkan ketika mereka mungkin memiliki hubungan dengan teman lain. Dengan teman yang suka memanfaatkan, anak remaja mama hanyalah tempat untuk bersinggah.
2. Teman yang menjadi parasit
Mama mungkin sudah tak asing dengan tumbuhan parasit, bukan? Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang memperoleh seluruh atau sebagian nutrisi dari tumbuhan lain (inangnya) tanpa memberikan manfaat bagi inangnya.
Nah seperti tumbuhan parasit, teman yang parasit selalu membutuhkan anak mama dan mengharapkan nya untuk meninggalkan segala aktivitasnya saat mereka menelepon.
Meskipun penting untuk menjadi teman yang suportif, dengan tipe teman seperti ini, anak mama harus pandai untuk menetapkan batasan. Jika tidak, lama-lama teman tipe parasit ini akan menguras energi dan waktu anak untuk berkembang sebagai seorang pribadi.
Editors' Pick
3. Teman yang suka mengeluh atau menggerutu
Dari namanya, Mama mungkin sudah tak heran, karena teman jenis ini tidak pernah puas dengan apa pun yang mereka miliki. Akibatnya, mereka menghabiskan banyak waktu untuk merengek dan menggerutu tentang betapa dunia ini begitu tidak adil.
Teman yang suka mengeluh ini juga cenderung memiliki opini negatif tentang hampir semua hal, mulai dari kehidupannya sendiri hingga mengarahkannya pada anak mama.
Mereka mungkin mengkritik segala sesuatu, seperti pakaian yang anak kenakan hingga orang yang anak ajak bicara. Mereka juga cenderung menunjukkan kecemburuan ketika anak bermain dengan orang lain, dan tidak akan pernah memberikan pujian.
Penting bagi Mama untuk mengingatkan anak, agar ia dapat memilih teman yang bisa membahagiakan dan mendukungnya. Sertai hindari mereka yang negatif dan terlalu kritis.
4. Teman yang suka hidup dalam drama
Teman yang hidup dalam drama ini seringkali disebut sebagai drama queen, atau ratu drama. Setiap hari sepertinya ada kekecewaan, patah hati, dan kesedihan. Bersama dengan teman ini, anak selalu berperan menjadi pemecah masalah.
Tapi ingat, teman yang 'drama' ini mungkin tidak terlalu tertarik untuk berubah karena mereka benar-benar berkembang dalam drama.
Terlebih lagi, tipe teman ini biasanya mementingkan diri sendiri dan tidak tertarik untuk mendengar tentang masalah atau kekhawatiran orang lain.
Mereka juga begitu sibuk dengan kehidupannya sendiri sehingga tidak pernah menyadari ketika anak mama mungkin membutuhkan kata-kata yang membesarkan hati dan mendukung. Sebaliknya, teman yang baik memiliki pandangan hidup yang sehat.
Selain itu, mereka juga ada saat anak mama membutuhkannya.
5. Teman yang menjatuhkan
Teman yang menjatuhkan ini kejam dan mengendalikan remaja mama. Mereka membuat memberikan komentarnya mereka sebagai "lelucon" di depan banyak orang.
Ketika anak memiliki teman yang menjatuhkan seperti ini, ingatkan agar ia tidak membiarkan temannya tersebut untuk memengaruhinya. Beri tahu anak bahwa ini adalah cara temannya untuk membuat diri mereka merasa lebih baik, dan menunjukkan bahwa anak tidak lebih baik dari mereka.
Namun perlu juga diberi tahu, bahwa teman sejati tidak pernah saling menjatuhkan. Jadi, jika anak mama memiliki teman yang suka menjatuhkan, segera putuskan hubungan pertemanan ini. Atau, paling tidak, jangan menjatuhkannya seperti apa yang mereka lakukan.
6. Teman yang suka bergossip
Apakah anak mama memiliki teman yang selalu tahu? Bukan tentang pelajaran, namun tentang banyak orang di sekitarnya. Teman yang suka gosip adalah yang menyebarkan rumor atau terlibat dalam gosip.
Teman ini berbahaya karena jika mereka membicarakan orang lain, kemungkinan besar mereka juga membicarakan anak mama. Rahasia remaja tidak aman dengan tipe teman seperti ini.
Maka jika anak memiliki teman yang suka bergossip, ingatkan ia untuk selalu berhati-hatilah dengan apa yang anak akan katakan kepada mereka.
7. Teman yang suka memberontak
Meskipun bergaul dengan teman yang pemberontak seringkali dianggap penuh petualangan dan mengasyikkan, itu juga sangat berbahaya.
Teman yang pemberontak terkadang dapat membuat anak mama mendapatkan masalah. Ketidakstabilan dan ketidakpastian teman ini dapat menguras tenaga setelah beberapa saat. Kemungkinan besar, anak mungkin juga akan menghadapi tekanan teman sebaya dari teman ini lebih dari satu kali.
Nah itulah beberapa jenis teman toxic yang sebaiknya remaja hindari. Walaupun sering ada yang mengatakan "jangan memilih-milih teman", jika memungkinkan yang terbaik adalah menghindari jenis teman-teman dalam daftar di atas.
Meskipun berkumpul bersama pada awalnya akan terasa menyenangkan, pada akhirnya, kurangnya tanggung jawab dari mereka, dapat mulai membebani dan merusak hidup anak dalam prosesnya.
Baca juga:
- 7 Tanda Kamu dan Pasangan Menjadi Toxic Parents bagi Anak
- Cara Menghadapi Toxic People. Penting untuk Anak Ketahui
- Orangtua Hati-Hati, Pelajari 5 Hal Ini agar Tak jadi Toxic Parents