Nabati atau Hewan, Mana Protein yang Lebih Baik untuk Diet Remaja?
Kenali perbedaan protein hewani dan protein nabati yang baik untuk diet remaja
3 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah anak remaja Mama mengalami kelebihan berat badan atau obesitas sehingga harus mengikuti program diet?
Pasti Mama sibuk mencari-cari serta memilih apa saja makanan yang boleh dikonsumsi anak saat harus diet. Anak yang dianjurkan diet cenderung memilih makanan yang sehat, rendah lemak serta rendah gula.
Namun dalam masa pertumbuhannya, anak juga perlu mengonsumsi protein karena penting untuk kesehatan tubuhnya.
Bagaimana jika harus memilih protein hewani dan protein nabati? Kira-kira makanan mana yang Mama boleh sajikan agar diet anak tetap lancar?
Kali ini Popmama.com akan membahas perbedaan protein nabati dan protein hewani, serta jenis protein mana yang lebih baik untuk remaja yang sedang diet. Yuk cek informasinya di bawah ini!
1. Selain serat, protein juga dapat membantu berat badan anak turun
Selain serat, protein juga dapat membantu berat badan anak turun, namun protein juga memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun. Dalam beberapa penelitian, diketahui bahwa protein memiliki cara sendiri dalam membantu penurunan berat badan.
Dalam tubuh manusia, 20 persennya terdiri dari protein. Diperkirakan lebih dari dua protein yang ada di dalam 20.000 hingga 25.000 gen.
Pada ilmu gizi, perbedaan utama antara protein hewani dan nabati terletak pada profil asam amino nya. Profil inilah yang menentukan jumlah asam amino yang diserap oleh tubuh remaja.
Editors' Pick
2. Fungsi protein dalam membantu menurunkan berat badan anak
Beberapa fungsi protein yang berperan untuk membantu menurunkan berat badan, adalah sebagai berikut:
- Mencegah perut anak mudah keroncongan
- Mampu meningkatkan jumlah kalori terbakar
- Membantu kerja hormone yang mempengaruhi berat badan menjadi lebih efektif
- Membangun dan membentuk otot tubuh jadi lebih optimal
Itulah mengapa Mama perlu mengandalkan protein ketika anak sedang diet.
3. Protein hewani lebih banyak memiliki kesamaan dengan protein dalam tubuh
Mungkin Mama mengira bahwa protein nabati lebih baik dikonsumsi saat menjalani diet ketat. Makanan berbahan dasar tumbuhan memang lebih menjanjikan dan terasa lebih aman bagi lemak dalam tubuh, namun ternyata hal ini tidak sepenuhnya benar.
Protein hewani lebih banyak memiliki kesamaan dengan protein yang ada di dalam tubuh anak, yaitu protein substrat. Protein ini termasuk dalam protein yang siap untuk diproses dalam tubuh. Sementara protein nabati memiliki keterbatasan amino.
4. Protein hewani juga efektif meningkatkan massa otot anak pada masa pertumbuhan
Protein hewani efektif dalam membentuk dan meningkatkan massa otot anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Bahkan dibandingkan dengan protein nabati, protein hewani masih lebih ampuh dan menjadi makanan yang baik bagi otot anak.
Dengan bertambahnya massa otot, tumpukan lemak akan tersingkir perlahan. Sebagai gantinya, berat badan anak menjadi turun dan otot yang menjadi kuat serta kencang. Sehingga tidak ada lemak yang bergelambir di bagian lengan, perut, atau paha.
Namun, otot menjadi kuat dan kencang juga disertai dengan olahraga dan latihan yang keras. Jadi, anak tidak hanya mengonsumsi protein hewani, namun juga harus olahraga rutin setiap harinya.
5. Jumlah protein yang diperlukan anak ketika sedang berdiet
Jumlah protein untuk remaja yang sedang diet, sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan kalori hariannya. Umumnya, jika sedang diet kalori yang dipenuhi sehari-hari adalah sekitar 1.500-1.800 kalori.
Anak juga bisa mengonsumsi 0,8-1 gram protein per kilogram berat badan dalam satu hari. Maka, misal berat badan anak mencapai 50 kg, artinya kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah sekitar 40-50 gram protein per hari.
Meskipun protein hewani lebih efektif dalam membentuk massa otot, anak tetap perlu mengonsumsi kedua jenis protein dalam menu makanannya sehari-hari.
Dengan begitu menu makanan anak juga lebih variatif dan kandungan gizi yang didapatkan jadi lebih banyak.
Jadi mana yang lebih baik untuk diet anak remaja, protein hewani atau protein nabati? Mama perlu menyediakan menu yang variatif dan secara bergantian bisa menjadi asupan bergizi untuk anak yang sedang diet.
Baca juga:
- Anak Perempuan Mama Kegemukan, Bolehkah Makan Tape saat Diet?
- 10 Sumber Protein saat Diet untuk Remaja yang Obesitas
- Tips Mengatur Menu Makan Diet untuk Anak Jelang Remaja