Tak dapat dipungkiri lagi bahwa menjadi remaja dapat membuat seorang anak mengalami stres. Hal ini karena setiap anak-anak mengalami fase baru, serangkaian tugas baru, kekhawatiran, dan tantangan yang luar biasa.
Ketika remaja mengalami masa-masa sulit, penting bagi orangtua untuk tenang dan tetap berkepala dingin. Sangat penting untuk meyakinkankannya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Untuk membantu Mama mengajarkan remaja mekanisme koping di sepanjang perjalanannya menjadi remaja, Popmama.com telah membuat daftar sepuluh kalimat afirmasi saat mengatasi remaja yang alami stres.
Kata-kata ini cukup sederhana dan cepat untuk diulangi saat anak alami hari yang berat. Yuk lihat apa saja kalimatnya!
1. "Kamu melakukan yang terbaik"
Freepik/Artfolio
Di setiap saat anak berusaha, tentu ia melakukan yang terbaik. Kesadaran akan hal ini mungkin tidak datang seiring waktu, karena remaja mungkin beberapa kali telah mengalami kegagalan, mendapatkan kritikan dari guru, hingga kesulitan mengejar ketertinggalan.
Sebagai remaja, ia perlu mengerjakan begitu banyak tugas dan ujian sehingga akan sulit mengelola waktunya sendiri. Afirmasi positif ini bekerja paling tepat ketika Mama meyakinkan anak saat semuanya mulai kacau dari waktu ke waktu, di mana ia paling membutuhkannya.
Dengan menerima anak sebagai dirinya sendiri dan apa adanya pada saat itu, itu adalah hal yang indah untuk dilakukan. Anak mama memang melakukan yang terbaik, bahkan ketika ia tidak berpikir dirinya telah melakukan dengan cukup.
2. "Besok adalah hari yang baru"
Freepik
Penegasan sederhana ini dapat memberi anak remaja mama harapan yang ia butuhkan untuk menjalani hari tanpa berantakan. Tidak apa-apa jika ia merasa kehabisan akal, terutama sebagai seorang pelajar yang dipacu untuk terus berpikir kreatif.
Menjadi seorang remaja bukanlah hal yang mudah, ini akan menguji batasnya dalam berbagai cara. Jadi, penting untuk dipahami bahwa momen kegagalan atau kesulitan itu akan memudar dan hari esok akan datang.
Meskipun sangat penting dan indah untuk hidup pada saat ini, tidak apa-apa untuk menantikan hari yang lebih cerah dan lebih indah. Terutama jika anak tidak menikmati momen yang ia jalani saat ini. Ulangi, "besok adalah hari baru," sampai anak merasa sedikit lebih ringan.
3. "Ini hanyalah fase"
Freepik/Karlyukav
Meskipun kalimat ini mungkin klise, penegasan ini adalah pengingat yang lembut namun sangat kuat bahwa momen-momen sulit remaja cepat berlalu, bahkan mungkin dengan "sekejap".
Tentu akan ada saat-saat yang menyimpan kenangan sentimental saat menjadi remaja, namun ingatkan pada anak bahwa tidak apa-apa jika ia sedang tidak merasa dihargai atau termotivasi seperti yang ia kira.
Mengatakan "Ini hanya sebuah fase," adalah sesuatu yang dapat Mama ulangi untuk anak ketika masa-masa sulit, karena, itu benar.
4. "Kamu adalah anak yang hebat"
Pexels/Julia M Cameron
Penegasan ini mungkin tampak konyol, terutama ketika remaja mungkin tidak merasa melakukan pekerjaan luar biasa lebih sering. Tapi, beri tahu anak bahwa ia adalah anak yang hebat.
Jika anak mama berkembang, menjalani hidup dengan bahagia, mampu mengatasi satu demi satu masalah, mengerjakan tugas ini dan itu, maka akuilah bahwa ia adalah anak yang luar biasa.
Ketika anak mencoba menunjukkan bahwa ia melakukan yang terbaik dan mampu menguatkan diri dari sisi emosional dan mental sebaik yang ia bisa. "Kamu adalah anak yang hebat," adalah pengingat yang bagus tentang siapa anak yang sebenarnya bahkan ketika hari-hari buruk muncul.
Editors' Pick
5. "Mama bangga dengan usaha/kerja kerasmu"
Pexels/Ron Lach
Sekali lagi, menjadi anak-anak di masa remaja bukanlah hal yang mudah. Akan ada saat-saat di mana ia mungkin kesulitan untuk mengakuinya, tetapi ia cenderung menunjukkannya dengan sedikit rasa marah, dendam, dan frustrasi pada orangtuanya.
Dengan memberikan anak kalimat afirmasi yang mengingatkannya pada kualitas luar biasa yang ia peroleh, maka dapat membantu anak melupakan kesedihan yang mungkin ia hadapi di hari-hari sulitnya.
Dengan mengulangi afirmasi yang menunjukkan rasa bangga Mama terhadap atribut luar biasa yang dimiliki remaja, adalah cara yang bagus untuk mengubah perspektif dan perasaannya terhadap diri sendiri.
6. "Mama suka caramu saat...."
Freepik
Pilih satu atau beberapa keterampilan yang membuat anak merasa ia luar biasa. Ini bisa apa saja, dari keterampilan yang paling kuat hingga mungkin biasa-biasa saja. Apakah itu menyelesaikan PR matematika yang sulit, dapat melakukan presentasi dengan baik, atau bangun pagi agar tidak terlambat sekolah.
Setiap hari, pagi dan malam, ingatkan anak betapa hebatnya ia dalam sesuatu, apa saja. Dengan mengingatkan anak tentang apa pun yang ia kuasai, ini akan meningkatkan energi dan penghargaannya untuk diri sendiri.
Ketika anak mampu mencintai diri sendiri, ia akan dapat menunjukkan lebih banyak cinta kepada orang lain. Afirmasi yang membantu meningkatkan harga diri anak, akan membantu meningkatkan kehidupan orang lain di sekitarnya.
7. "Mama sangat senang kamu bisa ...... hari ini"
Freepik/Ufabizphoto
Afirmasi khusus ini akan menegaskan aktivitas atau tujuan tertentu yang mungkin atau telah anak capai pada hari yang mungkin ia tidak duga akan dapat mencapainya.
Ini bisa sesederhana anak merapikan tempat tidurnya sendiri, anak mampu menyelesaikan PR-nya lebih cepat, atau bisa menahan diri tidak bermain ponsel saat waktu belajar, pastikan Mama mengutarakan rasa bangga pada anak setiap hari pada sesuatu yang telah ia capai.
Sekali lagi, ini bisa sangat sederhana. Selama Mama bisa menghargai usaha anak untuk hal-hal yang besar dan kecil.
8. "Tidak apa-apa untuk merasa menunjukkan emosimu"
Pexels/Kindel Media
Penegasan ini sangat penting. Dengan menjadi remaja, anak akan mengalami emosi yang mungkin sudah belum pernah ia dirasakan sebelumnya, dan itu bisa menakutkan. Maka itu, penting untuk memberi ruang bagi emosi anak untuk menunjukkan perasaannya.
Tidak apa-apa jika anak harus mengeluarkan emosi kuatnya, dari waktu ke waktu, karena itu menunjukkan kepada mereka bahwa tidak apa-apa untuk merasakannya.
Mengulangi diri sendiri, "Tidak apa-apa merasa sedih" "Kamu boleh merasa kecewa" tidak hanya memberdayakan, tetapi ini adalah realisasi indah yang diharapkan oleh semua remaja. Ini menunjukkan bahwa orangtua mengerti ada saat-saat yang buruk dalam hidup anak.
9. "Kamu sangat otentik"
Pexels/Any Lane
Bagian terbaik dari menjadi remaja adalah seringkali memberi ruang pada rasa malunya. Dan kalimat ini memungkinkan remaja untuk lebih sering menjadi dirinya sendiri, dan membuang keinginan untuk menjadi orang lain selama ini.
Mengulangi pada anak bahwa ia adalah seseorang yang otentik atau asli, adalah pengingat yang baik tentang seberapa jauh hal yang telah anak lewati dan betapa luar biasanya ia sebenarnya.
Dengan menggunakan penegasan ini, kemungkinan besar anak akan terus hidup dengan kepercayaan diri, tidak takut dihakimi, selama Mama mengingatkan anak akan pentingnya hal itu.
10. "Kamu selalu disayangi"
Pexels/Ivan Samkov
Setiap orangtua tentu memiliki harapan pada anak-anaknya, namun ketika anak yang telah berusaha tidak berhasil mencapai ekspektasi orangtuanya, ini tentu akan membuat anak merasa ia telah mengecewakan orangtuanya.
Maka dari itu, penting bagi Mama untuk mengingatkan anak, bahwa dalam kondisi apapun, ia tetap disayangi dan usahanya dihargai. Ini juga mengingatkan anak bahwa kegagalan yang terjadi, tidak mengurangi rasa kasih sayang Mama sebagai orangtuanya.
Itulah beberapa kalimat afirmasi saat mengatasi remaja yang alami stres. Mengatakan kalimat afirmasi, akan meningkatkan harga diri anak, membantunya memiliki copy mechanism ketika alami stres, dan memberikan kepastian pada anak bahwa ia dilindungi dan penuh kasih sayang.