7 Kesulitan Menjadi Anak Sulung dalam Keluarga, Cukup Berat Lho!
Anak sulung selalu harus menjadi "contoh yang baik" bagi adik-adiknya
4 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi anak tertua dalam keluarga menempatkan seorang anak pada posisi yang unik. Hidupnya berubah pada hari ketika orangtua memperkenalkannya kepada adik. Sejak saat itu, kakak selalu diharapkan untuk menjadi contoh sempurna bagi setiap anak dalam keluarga.
Meskipun si Kakak bisa mendominasi adik-adiknya, menakut-nakuti mereka dengan semua hal konyol, dan memiliki keunggulan dalam banyak situasi, hak istimewa ini ada harganya dan adik tentu tak memahami bagaimana perjuangan kakaknya.
Setelah pernah membahas tentang kesulitan anak bungsu, kali ini Popmama.com juga telah merangkum 7 kesulitan menjadi anak sulung dalam keluarga, ini bisa cukup berat lho bagi anak sulung!
1. Anak sulung selalu diharapkan menjadi "anak yang ideal"
Karena anak sulung adalah anak yang pertama, orangtua selalu menguji keterampilan mengasuh anak mereka pada si Sulung, dan berharap anak akan menjadi anak yang ideal. Sehingga banyak yang mengatakan bahwa anak sulung disebut sebagai "kelinci percobaan" atau anak "ujian".
Bagian yang paling tidak adil bagi para anak sulung adalah bahwa adik-adik, tidak pernah menyaksikan orangtuanya kebingungan atau mencoba berbagai cara dalam mengasuh. Bahkan jika adik-adiknya menjadi dewasa, mereka selalu diperlakukan sebagai anak-anak.
2. Anak sulung harus selalu menjadi orang yang bertanggung jawab
Ada aturan tak terucapkan yang mengatakan anak sulung harus selalu mengikuti jalan yang benar. Meskipun anak-anak di posisi apa pun perlu diajarkan rasa bertanggung jawab, orangtua cenderung memproyeksikan anak sulung sebagai panutan bagi adik-adiknya.
Sebagai anak tertua, tentu saja si Kakak juga diharapkan menjadi ksatria berbaju besi bagi para adik-adiknya.
Apa yang terjadi ketika anak sulung melakukan kesalahan? Seringkali, kesalahan ini disorot (dan terkadang dibesar-besarkan) untuk mengajari yang lebih muda pelajaran yang benar.
Editors' Pick
3. Tidak ada yang berterima kasih pada anak sulung
Apakah itu membantu adik-adik mengerjakan pekerjaan rumah, proyek sains, mengantar atau menjemput mereka dari les, atau mengasuh mereka ketika orangtua sedang bepergian, anak yang lebih tua melakukan semua tugas ini yang tidak seorang pun berterima kasih kepada mereka.
Hal ini terkait dengan poin sebelumnya, di mana mengurus adik-adik adalah tanggung jawab anak sulung. Meskipun ia menjadi anak sulung, kakak juga masih membutuhkan waktu untuk menikmati masa-masa mudanya lho!
4. Uang yang dimiliki terkadang menjadi milik bersama
Jika anak tertua mendapatkan uang, apakah itu didapatkan dari menang kompetisi atau diberikan nenek di hari raya, sang Kakak harus memenuhi permintaan adiknya. Bahkan, sebagian uang tabungannya tersebut bisa digunakan untuk memanjakan adik-adiknya.
Inilah yang membuat tabungan kakak bukan hanya miliknya. Terlebih lagi ketika adik-adik mulai bersikap baik tanpa alasan, biasanya para kakak tahu bahwa mereka akan memintanya untuk membelikan mainan baru atau camilan.
5. Rahasia tidak pernah aman dengan adik-adiknya
Pada hari adik-adik mendapatkan salah satu rahasia kakak sulung, mereka tidak meninggalkan kebutuhan "bisnis" yang terlewat untuk memanfaatkan situasi ini sebaik-baiknya.
Apakah mereka mengungkapkannya kepada orangtua untuk mencetak poin agar terlihat menjadi anak yang 'lebih baik', atau terus mengingatkan (atau memeras) kakak tertuanya agar terus-menerus mendapatkan bantuan dengan mengancam rahasia tersebut akan disebar.
Yup, begitulah kehidupan kakak tertua!
6. Selalu disalahkan oleh orangtua untuk semuanya, hanya karena kakak adalah anak yang tertua
Ketika mengalami kesulitan, kakak tertua seringkali ditempatkan berada dalam masalah. Karena kakak yang lebih tua, (bahkan jika tidak bersalah) harus disalahkan karena dianggap seharusnya tahu lebih baik.
Meskipun adik lupa menaruh sepeda ke dalam rumah sebelum hujan mulai turun, secara teknis itu dianggap kesalahan kakak, karena ia seharusnya memastikan adik melakukannya.
Jadi, anak sulung disalahkan untuk hampir setiap kesalahan yang adik-adiknya lakukan atau setiap kali mereka menyebabkan masalah. Di sisi lain, adik tidak mendapat masalah karena dianggap “belum cukup umur untuk mengerti.”
7. Ikatan anak tertua dengan adik-adiknya tak akan tergantikan
Meskipun adik-adik mungkin menyebalkan dan mengganggu waktu privasi anak sulung, ikatan yang kakak bagikan dengan adiknya adalah ikatan yang tak tergantikan.
Kakak tahu bagaimana mencerahkan hari ketika adik-adiknya merasa sedih, dan ia dapat memasang badan untuk melawan dunia ketika adiknya diganggu.
Tidak peduli seberapa banyak anak sulung bertengkar atau berdebat dengan mereka, jauh di lubuk hatinya anak sulung tahu hidupnya tidak akan sehebat ini tanpa adik-adiknya.
Nah itulah 7 kesulitan menjadi anak sulung dalam keluarga. Tentu saja setiap anak memiliki kesulitannya masing-masing. Meskipun sering bertengkar dan penuh pemerasan, jangan sampai kekompakkan dan kasih sayang kakak adik hilang ya!
Baca juga:
- 5 Zodiak Anak yang Menjadi Kakak Paling Baik bagi Adiknya
- 5 Tips Memberikan Pengertian pada Kakak saat Adiknya akan Dilahirkan
- 7 Cara Mengatasi Kakak Adik yang Bertengkar Akibat Suka Mengejek