Ketahui Gejala dan Cara Mengatasi Halusinasi Hipnagogik pada Remaja
Ketika remaja "merasakan" sesuatu saat tidurnya
22 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir setiap orang mungkin pernah mengalami halusinasi, seperti mendengar suara, melihat sesuatu, mencium bau dan lain-lain. Jika anak pernah merasakan hal ini, mungkin ia sedang mengalami halusinasi tidur atau halusinasi hipnagogik.
Halusinasi hipnagogik merupakan sensasi khayalan yang tampak sangat nyata hingga anak bisa rasakan, seperti bau, rasa, penglihatan, atau suara yang dialami dalam pikiriannya. Namun hal ini tidak nyata.
Halusinasi ini bisa membuat anak cemas dan takut hingga kesulitan tidur lelap atau bahkan membangunkan Mama.
Mama tak perlu khawatir, karena Popmama.com akan membahas beberapa hal tentang halusinasi hipnagogik yang perlu Mama ketahui. Yuk simak informasinya di bawah ini!
1. Halusinasi hipnagogik merupakan sensasi khayalan saat tidur yang tampak sangat nyata
Dilansir dari Medicalnewstoday.com, halusinasi hipnagogik merupakan sensasi khayalan yang tampak sangat nyata. Halusinasi ini terjadi saat seseorang tertidur, dan maka dari itu juga disebut sebagai halusinasi tidur.
Halusinasi yang memengaruhi indra manusia ini telah menarik perhatian para ilmuwan, penulis, dan filsuf selama berabad-abad. Namun hingga saat ini, penelitian tentang penyebabnya dan kaitannya dengan mimpi masih sedang berlangsung.
Halusinasi hipnagogik ini relatif umum terjadi pada remaja dan dewasa muda dan seringkali dikaitkan dengan gangguan tidur yang disebut narkolepsi. Jadwal tidur yang teratur, tidur dan bangun pada waktu yang sama, dapat membantu mengatasi gangguan tidur ini.
2. Beragam gejala halusinasi hipnagogik yang mungkin dialami anak
Anak dengan halusinasi hipnagogik iniakan mengalami halusinasi yang jelas saat ia tertidur, atau sebelum tertidur. Ini bisa berupa penglihatan, bau, rasa, sensasi sentuhan, atau suara. Anak mungkin juga merasa seolah-olah bergerak saat tubuhnya diam. Sensasi ini bisa berupa perasaan jatuh atau terbang.
Halusinasi visual
Halusinasi hipnagogik yang paling umum adalah visual. Mereka mungkin termasuk gambar orang, binatang, atau benda bergerak. Gambar bisa sangat rumit dan detail, dan mungkin tidak masuk akal.
Halusinasi pendengaran
Halusinasi pendengaran juga bisa terjadi saat anak tertidur dan lebih sering dialami ketika ia sedang stres. Misalnya, anak merasa mendengar suara melengking, suara aneh atau tidak jelas.
Halusinasi lainnya
Halusinasi lainnya yang bisa dirasakan dengan adanya sensasi tertentu di tubuh, seperti merasa ada serangga yang merayap di tubuh, halusinasi ini dapat menyebabkan anak menggaruk atau menggosok tubuhnya untuk menyingkirkan serangga tersebut.
Gejala lainnya
Selama halusinasi hipnagogik, anak tahu bahwa mereka sadar atau terjaga. Penglihatan, suara, atau sensasi lain mungkin berlangsung beberapa menit. Gejala ini dapat mencegah anak kembali tertidur. halusinasi ini juga bisa terjadi bersamaan dengan kelumpuhan tidur.
Perbedaan dari bermimpi
Perbedaan utama antara mimpi dan halusinasi hipnagogik adalah halusinasi terjadi terasa sangat nyata. Anak mungkin merasa yakin bahwa ia telah melihat atau merasakan sesuatu, dan ini bisa menakutkan atau membingungkan.
Editors' Pick
3. Faktor yang meningkatkan remaja mengalami halusinasi hipnagogik
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan kemungkinan mengalami halusinasi hipnagogik. Mereka cenderung lebih jarang terjadi seiring bertambahnya usia, dan perempuan lebih mungkin mengalami halusinasi ini daripada laki-laki. Kondisi ini juga terkait dengan masalah kecemasan dan juga insomnia.
4. Jika dipengaruhi kondisi medis, Mama perlu membawa anak untuk berkonsultasi pada dokter
Halusinasi hipnagogik biasanya tidak berisiko bagi kesehatan. Namun, kondisi medis tertentu mungkin memiliki gejala halusinasi ini. Jika anak mengalami gejala berikut, segera bawa anak untuk berkonsultasi dengan dokter:
Gejala narkolepsi: Ini termasuk kelemahan otot, sangat mengantuk di siang hari, dan mengalami gangguan tidur di malam hari.
Gejala skizofrenia: Ini termasuk mendengar suara-suara, memiliki pikiran yang bingung, dan mengalami perubahan perilaku.
Migrain juga dapat membuat anak melihat warna, cahaya, atau visual yang tidak ada. Visualisasi ini disebut aura. Hal ini biasanya terjadi bersamaan dengan sakit kepala dan berbeda dari halusinasi.
Halusinasi hipnagogik bisa sangat mengganggu. Kondisi ini dapat membangunkan anak dari tidur nyenyak, dan menyebabkan stres atau kecemasan. Jika ini menjadi masalah, Mama mungkin perlu membawa anak ke dokter.
5. Cara mengatasi remaja yang mengalami halusinasi hipnagogik
Jika remaja merasa dapat hidup dengan halusinasi hipnagogiknya, ia mungkin tidak memerlukan pengobatan, dan tidak ada kondisi medis yang mendasari, perubahan gaya hidup dapat mengurangi frekuensi halusinasi.
Pola tidur yang berkualitas dengan jam tidur dan jam bangun yang sama setiap harinya dapat membantu mengurangi frekuensi halusinasi hipnagogik. Jika halusinasi hipnagogik menyebabkan gangguan tidur atau kecemasan, dokter mungkin akan meresepkan obat.
6. Komplikasi yang terjadi pada remaja yang mengalami halusinasi hipnagogik
Jika halusinasi ini tidak disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, biasanya tidak ada komplikasi jangka panjang. Efek yang paling umum adalah gangguan tidur, stres atau kecemasan.
Namun, halusinasi hipnagogik ini dapat menyebabkan anak terbangun ketakutan dan berteriak hingga menangis, yang dapat mengejutkan Mama. Selain itu, anak yang mengalami halusinasi mungkin jatuh dari tempat tidur yang bisa melukai diri sendiri tanpa sengaja.
Banyak dari masalah ini dapat membahayakan kesehatan dan kesejahteraan hidup seorang remaja. Sehingga penting bagi Mama untuk berkonsultasi dengan dokter agar anak mendapatkan nasihat atau pengobatan.
7. Fisiologi tentang halusinasi hipnagogik
Saat tidur, banyak bagian otak yang masih aktif. Proses seperti pernapasan dan sirkulasi normal. Kebanyakan orang juga bermimpi, meskipun tidak semua orang dapat mengingatnya.
Alasan bermimpi masih belum sepenuhnya dipahami. Ini mungkin cara otak untuk memilah-milah informasi atau mengingat ingatan. Tubuh akan mengalami siklus tidur yang lebih nyenyak dan ringan sepanjang malam.
Bermimpi dan jenis parasomnia, seperti tidur sambil berjalan, kebanyakan terjadi selama tidur nyenyak. Saat anak tertidur atau terbangun, ia biasanya akan memasuki periode tidur yang lebih ringan.
Kondisi narkolepsi dapat menyebabkan langsung masuk ke dalam periode tidur lebih nyenyak, dan terbangun di tengah-tengah periode tersebut. Ini dapat menyebabkan mimpi atau halusinasi terasa lebih nyata.
Dilansir dari Medicalnewstoday.com, ilmuwan masih tidak yakin apa yang menyebabkan halusinasi hipnagogik pada penderita yang tidak memiliki riwayat narkolepsi. Namun mungkin ini terjadi karena alasan yang sama, karena periode tidur yang lebih nyenyak dan ringan tumpang tindih.
Nah itulah beberapa informasi mengenai halusinasi hipnagogik. Kondisi ini memang cenderung tidak memiliki efek samping jangka panjang, dan sering terjadi karena kondisi medis yang mendasari atau selama periode kurang tidur dan stres.
Melakukan perawatan dan pengobatan rutin untuk kondisi yang mendasari, dapat membantu anak untuk mengurangi frekuensi halusinasi hipnagogik. Jika tidak ada kondisi yang mendasari, minta remaja untuk mengubah jadwal tidur dan lebih banyak istirahat.
Baca juga:
- Anak Suka Cabut Rambut Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental, Trikotilomania
- 10 Kesalahan Orangtua yang Dapat Menghambat Perkembangan Mental Anak
- 10 Cara Membuat Anak Memiliki Mental yang Kuat