Orangtua Meninggal Akibat Covid-19, Anak 10 Tahun Isoman Sendiri
Kedua orangtua Vino meninggal hanya berjarak satu hari akibat terpapar Covid-19
23 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 membawa duka bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Tak sedikit orang yang kehilangan orangtua, keluarga, teman, guru, dan orang-orang yang dikasihinya. Sayangnya, kisah pilu ini juga harus menimpa seorang anak bernama Vino.
Anak laki-laki berusia 10 tahun di Kutai Barat ini menjalani isolasi mandiri (Isoman) seorang diri setelah kedua orangtuanya meninggal akibat terpapar Covid-19.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya di bawah ini:
1. Kedua orangtua Vino meninggal hanya selang satu hari akibat terpapar Covid-19
Seorang anak laki-laki kelas tiga SD bernama Aldiano Dafa Raharjo atau yang biasa dipanggil Vino, di kampung Linggang Puworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur harus menjadi isolasi mandiri seorang diri di rumahnya.
Pasalnya, sang Mama, Lina Safitri (31 tahun) meninggal pada hari Senin (19/7/2021) lalu dalam kondisi hamil lima bulan. Sedangkan sang Papa, Kino Raharjo (31 tahun) meninggal keesokan harinya pada hari Selasa (20/7/2021).
Orangtua Vino meninggal hanya selang satu hari, ketika keduanya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar, Kutai Barat, karena positif Covid-19.
Editors' Pick
2. Awal mula orangtua Vino terpapar Covid-19
Diberitakan oleh Kompas.com, kisah keluarga Vino yang merantau dari Sragen, Jawa Tengah ini dikabarkan sejak tiga pekan lalu. Paman Vino bernama Margono mengatakan, bahwa adiknya, Kino (Papa dari Vino) mengalami sakit.
Sejak awal, keluarga tak menduga jika Kino terpapar Covid-19. Keluarga mengira, bahwa ia menderita tipes dan diberi obat, karena sebelumnya pernah mengalami tipes. Sebab pada 29 Juni 2021, Kino dikatakan sudah ikut vaksin dosis pertama, sehingga diduga kondisi ini hanya efek vaksin.
Inilah yang membuat Kino tetap bekerja sebagai penjual pentol keliling, dan sempat mengalami kehujanan. Usai bekerja, pada hari itu kondisi sakit Kino semakin memburuk.
"Makan muntah, makan muntah. Sudah diperiksa medis dan diberi obat, tapi enggak kunjung sembuh," ujar Margono.
Namun karena kondisinya yang semakin melemah, akhirnya Kino dibawa ke rumah sakit terdekat dengan rencana akan dirawatinapkan.
Namun tepat pada tanggal 11 Juli, hasil pemeriksaan swab mengatakan bahwa Kino positif Covid-19, dan oleh petugas medis, diberi obat, vitamin, serta disarankan isolasi mandiri di rumah.
Setelah mengetahui sang suami positif Covid-19, Mama dari Vino, Lina yang sedang hamil lima bulan langsung menjalani tes swab PCR di puskesmas. Oleh pihak puskesmas, Lina disarankan untuk isolasi di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar, walau belum keluar hasil pemeriksaan PCR.
Hal ini karena Lina harus mendapatkan pendampingan dokter kandungan, untuk menjaga kesehatan bayi yang berisiko.
Namun, riwayat asma membuat kondisi Lina terus memburuk. Sementara kondisi Kino juga terus menurun, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Sehingga dijemput oleh pihak rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kemudian, dari hari pemeriksaan, Vino dinyatakan positif namun ia hanya melakukan isolasi di rumah karena tidak bergejala. Di saat inilah Vino terpisah dari orangtuanya, hingga mereka dinyatakan meninggal.